Manis dan Lembut Tape Ketan Hijau Ala Cirebon

Manis dan Lembut Tape Ketan Hijau Ala Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Senin, 26 Jun 2023 07:00 WIB
Tape ketan berwarna hijau khas Cirebon
Tape ketan berwarna hijau khas Cirebon (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon - Tape ketan merupakan satu dari sekian banyaknya jajanan khas Cirebon yang cukup populer. Rasanya yang nikmat membuat jajanan satu ini banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat.

Sesuai dengan namanya, tape ketan sendiri merupakan salah satu jajanan khas Cirebon yang terbuat dari hasil fermentasi ketan. Jajanan ini memiliki rasa yang manis dan bertekstur lembut.

Hingga kini, tape ketan masih menjadi salah satu jajanan yang banyak diburu oleh masyarakat maupun wisatawan saat berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat.

Selain di Cirebon, tape ketan sendiri sebenarnya adalah jajanan yang bisa dijumpai di beberapa daerah lain di Jawa Barat. Namun, jika dibandingkan dengan yang ada di daerah lain, tape ketan khas Cirebon ini memiliki cirinya tersendiri.

Pertama, tape ketan khas Cirebon ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar beras ketan putih. Hanya saja, setelah melalui berbagai macam proses pembuatan, tape ketan ini akan memiliki warna hijau.

Warna ini merupakan perwarna alami yang dihasilkan dari sari daun katuk. Pencampuran warna itu pun dilakukan di tengah proses pembuatan tape ketan.

Di samping itu, yang juga menjadi ciri khas dari tape ketan di Cirebon ini yaitu adanya daun pisang yang digunakan sebagai bahan untuk membungkus. Makanan ini dibungkus dengan ukuran yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar alias sedang.

Salah satu pengusaha yang menggeluti bisnis tape ketan ini adalah Tunari. Wanita 43 tahun itu merupakan warga Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di kediamannya, setiap hari Tunari rutin memproduksi jajanan satu ini.

Menurut Tunari, tape ketan merupakan jajanan yang cukup digemari oleh masyarakat. Di hari-hari biasa, ia mengaku bisa menghabiskan minimal 13 Kilogram beras ketan yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat tape ketan.

Di tempat Tunari, tape ketan ini biasa dijual per-dus maupun satuan. Untuk satuannya, Tunari menjual tape ketan dengan harga Rp1.500. Sementara untuk per-dus, ia menjualnya dengan harga Rp50.000.

"Kalau yang 1 dus itu isinya ada 35, harganya Rp50 ribu. Kadang ada juga yang minta 1 dus itu isinya 50, tapi harganya juga menyesuaikan," kata Tunari saat berbincang dengan detikJabar di kediamannya di Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, belum lama ini.

Sejauh ini, Tunari mengaku biasa mendapat pesanan baik dari masyarakat setempat maupun dari luar daerah. Bahkan tidak jarang ada wisatawan yang sengaja datang hanya untuk membeli tape ketan buatannya.

"Kalau yang beli sih dari mana aja. Ada yang dari Cirebon, ada juga yang dari luar daerah. Pernah dulu dapat pesanan dari Medan," kata dia.

Selain di desa Bakung, tape ketan sendiri sebenarnya bisa dengan mudah ditemukan di toko-toko yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Cirebon. Tidak sedikit toko oleh-oleh di daerah ini yang menjual tape ketan.




(dir/dir)


Hide Ads