Mengenal Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning

Mengenal Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Kamis, 25 Jul 2024 17:00 WIB
Kegiatan Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning.
Kegiatan Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning. (Foto: Istimewa)
Cirebon -

Di Cirebon Raya, (Kuningan, Majalengka, Indramayu, Cirebon) terdapat sebuah komunitas relawan yang berfokus menangani orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

Agung Prasetia, Pendiri Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning menuturkan, awalnya, komunitas relawan ODGJ hanya beroperasi di Cirebon. Namun, setelah beberapa bulan terbentuk, Agung dan teman-teman relawan yang lain berinisiatif untuk memperluas jangkauannya hingga wilayah tiga Cirebon.

"Setelah beberapa bulan, kami mengkondisikan ODGJ bukan hanya di wilayah Kota Cirebon saja, melainkan di wilayah Indramayu, Majalengka & Kuningan, pada akhirnya saya mendirikan Relawan ODGJ Ciayumajakuning yang meliputi wilayah tersebut tadi," tutur Agung Prasetya, Rabu (24/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menceritakan, inspirasi mendirikan komunitas relawan ODGJ adalah berawal dari pengalaman ia sendiri. Kala itu, pada tahun 2016, Agung melihat ODGJ yang mendapatkan perlakuan kasar oleh orang di sekitarnya.

"Ketika itu di Bandung, saya sendiri melihat ODGJ terlantar yang sedang mendapatkan perlakuan kasar, bahkan disiram air oleh pemilik rumah makan yang berada di pinggir jalan, awalnya saya hanya membelikan makan untuk ODGJ tersebut, namun keesokan harinya saya berpikir untuk membersihkan ODGJ tersebut," tutur Agung.

ADVERTISEMENT

Kegiatan memberi makan dan membersihkan ODGJ, Agung lanjutkan sampai dia pulang ke Cirebon, yang menjadi kota kelahiran Agung. Di Cirebon, bersama teman-teman yang peduli dengan nasib ODGJ, Agung membentuk komunitas relawan ODGJ Ciayumajakuning.

Kegiatan Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning.Kegiatan Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning. Foto: Istimewa

Agung memaparkan, untuk kegiatan rutin, komunitas relawan ODGJ Ciayumajakuning melakukan pembersihan, serta memeriksa kesehatan para ODGJ yang terlantar. Biasanya, kegiatan mencari ODGJ yang terlantar dilakukan di hari Sabtu dan Minggu.

"Setelah dibersihkan, kami juga mencari tahu alamat keberadaan keluarganya melalui media sosial, agar mereka bisa kembali berkumpul bersama keluarganya, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang seharusnya mereka dapatkan dari anggaran pemerintah," tutur Agung.

Bagi Agung, ODGJ adalah sama seperti manusia normal pada umumnya, yang berhak mendapatkan pelayanan dari pemerintah, serta dukungan orang terdekatnya.

"Mereka ini masih sama seperti kita, manusia yang harus dimanusiakan , dan mereka ini berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah, dan juga mereka wajib didukung oleh lingkungan setempat untuk kesembuhannya. Pada dasarnya, ODGJ itu manusia yang masih bisa sembuh," tutur Agung.

Menurut Agung, selama menjadi relawan, banyak pengalaman berkesan yang dialami, apalagi ketika berhasil mempertemukan ODGJ yang terlantar dengan keluarganya.

"Sukanya kita bilamana ODGJ tersebut bertemu dan kembali bersama keluarganya lagi, serta didukung penuh kesembuhannya dari pihak desa," tutur Agung.

Kegiatan Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning.Kegiatan Komunitas Relawan ODGJ Ciayumajakuning. Foto: Istimewa

Sulitnya mengurus ODGJ pun, sudah sering Agung alami, seperti mengalami kendala saat ingin membawa ODGJ ke rumah sakit atau yayasan, bahkan, lanjut Agung, tak jarang temen-temen relawan harus mengeluarkan uang, agar ODGJ bisa mendapatkan perawatan yang layak.

"Karena terkadang bila kita melapor ke dinas A, dari dinas A melempar ke dinas B dan begitupun sebaliknya. Adapun yayasan untuk menampung ODGJ yang relawan bawa, namun di yayasan tersebut memiliki tarif untuk makan dan obat ODGJ yang kita bawa selama di sana, kurang lebih 1 ODGJ untuk 1 bulan, dari kami relawan harus mengeluarkan uang sebesar 500 ribu," tutur Agung.

Besar harapan Agung dan teman relawan ODGJ lain, agar pemerintah baik ditingkat daerah maupun pusat, untuk lebih memperhatikan lagi nasib ODGJ di Ciayumajakuning.

"Kami berharap kepada pemerintah atau dinas baik tingkat daerah maupun provinsi, bila relawan ODGJ Ciayumajakuning melaporkan ODGJ yang meresahkan ataupun terlantar, tolong untuk segera turun ke lapangan bersama relawan menangani bersama-sama dan tidak mempersulit prosesnya," tutur Agung.

Agung juga mengingatkan pemerintah ditingkat desa, agar selalu memantau warganya yang mengidap gangguan jiwa, khususnya, untuk selalu mengecek KTP dan BPJS, apakah sudah dibuatkan surat penanganan berobat jalan.

"Begitupun dengan pemerintah yang ada di tingkat desa, bilamana ada warganya yang mengidap gangguan jiwa tolong untuk di cek KTP & BPJSnya, apakah sudah dibuatkan dan dibawa penanganan berobat jalan, karena di puskesmas itu ada petugas keswa (kesehatan jiwa)," tutur Agung.

Tangani ODGJ Korban Kekerasan Seksual

Sudah banyak ODGJ yang pernah ditangani relawan ODGJ Ciayumajakuning. Agung memaparkan, bahkan dirinya pernah menemukan ODGJ yang menjadi korban kekerasan seksual. Konon, lanjut Agung, ODGJ tersebut sering menjadi korban rudapaksa di jalanan.

"Betul, kita sering dapet ODGJ yang menjadi korban kekerasan seksual juga, jadi ada salah satu ODGJ wanita yang konon katanya, sering dipake sama oknum orang bejat yang ada di jalanan," tutur Agung.

Tak hanya di jalanan, Agung juga pernah menemukan ODGJ wanita yang diasuh oleh keluarga angkatnya. Namun, oleh oknum keluarga angkatnya, ODGJ tersebut sering mengalami kekerasan seksual.

"Kami juga pernah menangani kasus ODGJ wanita muda 3 tahun yang lalu, diasuh oleh keluarga angkatnya, tapi oleh oknum keluarga angkatnya sering juga dipakai (mengalami kekerasan seksual). Tapi alhamdulilah kini sudah aman dan kembali bersama keluarga kandungnya, dan sempat kita bawa ke RSJ," tutur Agung.

Agung berpesan, kepada masyarakat di luar sana, jika menemukan ODGJ cukup lapor ke pihak desa, atau pada kami sebagai relawan. Karena, lanjut Agung, ODGJ juga sama seperti kita manusia normal, yang bisa merasakan sakit.

"Bilamana ada ODGJ meresahkan cukup lapor ke pihak desa setempat atau babinkamtibmas untuk ditindaklanjuti atau sekarang ada kami Relawan ODGJ Ciayumajakuning. Jadi bisa melaporkan kepada kami, untuk bisa kami jembatani kepada pihak-pihak yang seharusnya itu menjadi tugas mereka. Pada intinya kasus ODGJ ini adalah tanggung jawab kita bersama," tutur Agung.

Menurut Agung, tidak syarat khusus untuk menjadi relawan ODGJ Ciayumajakuning, hanya cukup memiliki sifat ikhlas ingin membantu, serta tidak punya rasa jijik terhadap ODGJ.

"Cara menjadi relawan nggak ada syarat khusus, cukup benar benar ikhlas dalam kegiatan dan nggak jijik an, karena kan kami ini relawan jadi nggak ada bayaran dari siapapun," pungkas Agung.




(tya/tey)


Hide Ads