Momen Haru Kapolres Bebaskan Remaja ODGJ yang Dipasung di Gresik

Momen Haru Kapolres Bebaskan Remaja ODGJ yang Dipasung di Gresik

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Senin, 17 Feb 2025 17:30 WIB
Momen Haru Kapolres Gresik Lepas Rantai Remaja yang Alami Gangguan Jiwa Usai Ibu Meninggal
Momen haru Kapolres Gresik lepas rantai remaja yang alami gangguan (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Nasib nahas dialami seorang pemuda di Menganti, Gresik. Kedua kakinya harus dipasung dengan menggunakan rantai setelah mengalami gangguan jiwa.

Informasi yang dihimpun, kedua kaki remaja yang bernama Sanju (20) warga Pengampon, Menganti, Gresik itu di rantai sejak Oktober 2024. Ketika penyakit gangguan jiwanya kambuh, ia sering mengamuk hingga merusak rumah.

Sejak ditinggal sang ibu, Sanju hanya tinggal bersama ayah dan saudaranya. Pihak keluarga sudah beberapa kali membawanya berobat ke Rumah Sakit Jiwa, namun hasilnya kurang maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia masih sering mengamuk dengan merusak perabotan dan membuat warga masyarakat di kampungnya resah hingga melaporkan hal tersebut ke polisi.

Merespons laporan warga, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu langsung datang ke lokasi untuk melihat kondisi Sanju. Setelah melihat kondisi pemuda tersebut, Rovan langsung melepaskan rantai di kaki yang selama ini membelenggu pergerakan Sanju.

ADVERTISEMENT

"Kita mendapat informasi terkait warga masyarakat yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) kami langsung mendatangi dan melepas rantai di kakinya," kata Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Senin (17/2/2024).

Rovan menjelaskan, dari keterangan keluarga, Sanju telah mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun lalu. Diduga kuat, penyebab gangguan jiwa Sanju muncul dua tahun setelah ibunya meninggal.

"Kata keluarga, dua tahun sejak ibunya meninggal adik kita ini mengalami gangguan jiwa. Kondisinya sangat memprihatinkan, makanya kita bantu lepas rantainya dan memberikan pengobatan," tambah Rovan.

Untuk itu, lanjut Rovan, pihaknya telah berkoordinasi dengan yayasan milik Ipda Purnomo Polisi Baik di Lamongan. Ia berharap, dengan berobat di yayasan tersebut, Sanju bisa pulih dan menjalani aktivitas seperti remaja lainnya.

"Kita bawa Sanju, kami ajak dan bawa berobat ke yayasan milik Pak Purnomo di Lamongan," ujarnya.

Sementara itu, Ipda Purnomo, Ketua Yayasan Berkas Bersinar Abadi yang menyaksikan pelepasan Sanju menceritakan moment haru saat dirinya membawa Sanju pergi dari kampungnya.

"Semua warga ikut menangis haru saat melihat Sanju berpamitan dengan memeluk bapak kandungnya sambil meneteskan air mata dan terdengar suara menangis," kata Ipda Purnomo.

Tidak hanya Ipda Purnomo dan keluarga Sanju yang terharu menyaksikan kepergiannya, melainkan seluruh warga ikut terharu menangis ikut mengantarkan Sanju pergi ke rumah yayasan Ipda Purnomo di Kecamatan Babat, Lamongan.

"Semua warga ikut menangis dan mendoakan sanju segera sehat pulih dan bisa pulang kembali dengan sehat," ujarnya.

Tidak sampai di situ, lanjut Purnomo, sebelum masuk mobil, tiba-tiba Sanju memeluk Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu.

"Seolah dia tau dan berucap terima kasih sudah menolong melepas rantai yang selama ini mengikat kedua kakinya," tutup Ipda Purnomo.




(irb/hil)


Hide Ads