Sungai dan Bendung Nagawiru yang berada di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, memiliki cerita urban yang menarik untuk dibahas. Sedangkan Bendung Nagawiru merupakan salah satu bangunan bersejarah di Ciamis.
Konon menurut cerita masyarakat dari mulut ke mulut, Sungai Nagawiru ini dulunya merupakan bekas jalur lintasan seekor ular raksasa bernama Nagawiru.
Sementara Bendung Nagawiru dibangun oleh Bupati Galuh RAA Kusumadiningrat atau Kanjeng Prebu pada masa pemerintahan tahun 1839-1886. Bendung tersebut sangat bermanfaat untuk mengairi saluran irigasi di wilayah perkotaan Ciamis seperti sawah, kebun dan kolam ikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendung Nagawiru itu dibangun tujuannya untuk meningkatkan hasil pertanian. Pada masa Kanjeng Prebu, pertanian di Kabupaten Galuh atau sekarang Ciamis maju dan masyarakatnya sejahtera dari hasil bumi.
Ilham Purwa, Akademisi Dosen Kegaluhan Universitas Galuh Ciamis, mengatakan Sungai Nagawiru memiliki cerita mitologi yang cukup kuat dan tidak lepas dari Kerajaan Galuh.
![]() |
Menurutnya, Nagawiru digambarkan sebagai seekor ular raksasa. Diketahui Ular Nagawiru ini yang mengerami telur ayam milik Ciung Wanara. Pada masa lalu, ular Nagawiru yang merupakan mahluk mitologi ini kerap bertemu dengan Ki Ajar Sukaresi, Raja Galuh ayah dari Ciung Wanara.
Konon, untuk bertemu Ki Ajar Sukaresi di Karangkamulyan, Nagawiru dari arah barat melintasi jalur yang kini menjadi sungai tersebut. Seiring waktu, bekas lintasan tersebut dialiri air dari Sungai Cileueur.
"Nagawiru sering berkomunikasi dengan Ki Ajar Sukaresi. Konon Sungai Nagawiru terbentuk dari bekas jalur lintasannya, itu cerita masyarakat Galuh. Ki Ajar Sukaresi kemudian memutuskan menjadi seorang Petapa di Gunung Padang Sindangkasih," ujar Ilham, Rabu (26/6/2024).
Sedangkan Bendung Nagawiru merupakan salah satu bendung yang dibangun oleh Bupati Galuh RAA Kusumadingrat antara 1839-1886. Bendung ini cukup terkenal karena berada di pusat perkotaan. Setelah dibangun, bendung diberi nama Nagawiru. RAA Kusumadiningrat menginstruksikan membuat sejumlah saluran irigasi untuk mengairi area persawahan dan kolam ikan di wilayah Ciamis.
![]() |
"Dibuat untuk mengairi wilayah perkotaan Ciamis tujuannya untuk meningkatkan produksi pertanian. Sampai saat ini di wilayah tengah perkotaan Ciamis pun masih ditemukan kolam-kolam ikan. Seperti di arah janggala, kaum," ungkapnya.
Menurut Ilham, air Sungai Nagawiru bersumber dari Sungai Cileueur. Kemudian masuk ke saluran-saluran irigasi, melintasi perkotaan lalu kembali ke Cileueur.
Pantauan detikJabar, Bendung Nagawiru ini cukup dekat dari perkotaan Ciamis. Bangunannya cukup kokoh dan nampaknya telah dilakukan rehabilitasi sebelumya oleh pemerintah. Air yang mengalir di bendungan itu nampak cukup deras. Terdapat 3 pintu utama bendung untuk mengaliri air ke saluran irigasi.
(dir/dir)