Muhammad Cecep Abdullah (26), pemuda asal Kecamatan Citamiang, Kota Sukabum, Jawa Barat mendadak viral di media sosial. Bukan karena konten tak senonoh, dia viral karena aksinya membersihkan toilet masjid yang sangat kotor.
Lalu, bagaimana kisah di balik konten tersebut?
Muhammad Cecep Abdullah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Saat ini, pria kelahiran tahun 1997 itu sudah berkeluarga dan dikaruniai dua orang anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehari-hari, dia berjualan tahu gejrot dan cilok. Di sela-sela kegiatannya, dia selalu menyempatkan waktu untuk keliling masjid yang kondisi toiletnya atau tempat wudhunya kumuh.
Kisah Cecep membersihkan toilet masjid bermula pada tahun 2012 lalu. Dia menceritakan, mulanya saat lulus Sekolah Dasar (SD), Cecep diminta untuk masuk pondok pesantren tepatnya di Ponpes At-Tibyan, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
"Di sana selama dua tahun di sana. Alhamdulillah Cecep dikasih kesempatan juga buat bersih-bersih masjid pesantren. Karena faktor ekonomi Cecep akhirnya keluar dari pesantren tahun 2012, belum sempet lulus sama sekali jadi akhirnya merantau ke Jakarta sendirian usia 14 tahun," kata Cecep mengawali perbincangan dengan detikJabar di Masjid Al-Musthofa, Citamiang, Kota Sukabumi.
Cecep yang saat itu masih remaja ke Jakarta dengan masuk untuk mencari pekerjaan. Dia bertemu dengan temannya hanya satu kali dan kemudian berpisah.
"Teman itu pulang, Cecep sendiri di situ bingung mau kemana akhirnya masjid lah tempat Cecep tidur. Dulu itu dikasih uang sama orang tua buat ongkos Rp600 ribu dan bertahan di Jakarta 4 tahun," ujarnya.
Kegiatan bersih-bersih toilet masjid dilakukan saat dia bekerja di salah satu toko herbal. Setiap sebelum salat berjemaah, dia selalu menyempatkan diri untuk membersihkan toilet masjid.
"Setiap mau berangkat salat itu Cecep usahakan semaksimal mungkin sebelum adzan bersih-bersih dulu padahal ada marbot tapi karena kurang fasilitas atau apa jadi Cecep bersihin dulu. Alhamdulillah pengelola senang dan (Cecep) jadi marbot di masjid itu," kata dia.
Di usia 17 tahun, Cecep memutuskan untuk pulang ke Sukabumi. Saat itu, dia berkeinginan untuk menikahi santriwati asal Karawang, Selabintana, Sukabumi.
Meski sudah menikah, ikhtiarnya untuk membersihkan toilet masjid semakin gencar dilakukan. Perbedaannya, kali ini dia mendokumentasikan saat membersihkan toilet masjid.
"Tentu Cecep berfikir bahwa dengan video ini Cecep bisa menyebarkan kebaikan ke seluruh wilayah Indonesia dan seluruh negara di dunia. Jadi dari satu video Cecep bisa memotivasi orang bahwa kita itu bersihkan sesuatu nggak perlu banyak modal, tapi cukup keinginan. Alhamdulillah insyallah kita mendapatkan pahala dari Allah," ucapnya.
Dia mengaku tak menyangka jika kontenya membersihkan toilet masjid akan viral dan mendapat respons positif dari masyarakat. Meskipun sudah menjadi sorotan, dia mengaku tak akan berhenti untuk meneruskan aksinya membersihkan toilet masjid.
"Cecep sendiri awalnya nggak tahu kalau video Cecep itu viral. Yang pastinya Cecep akan melakukannya sampai Cecep nanti wafat," tutupnya.
Sempat Ditolak
Aksi baik tak selalu mendapatkan respons positif. Setidaknya itulah yang terjadi pada Cecep saat membersihkan toilet masjid yang kumuh.
Cecep menceritakan, kendala aksi bersih-bersih toilet bukan dari dana untuk membeli bahan dan alat kebersihan melainkan datang dari pihak masjid. Dia mengatakan, sempat ditolak marbot masjid saat akan membersihkan toilet.
"Kalau kendala pas bersihin masjid bukan nggak ada uang tapi sempat nggak dapet izin. Karena mungkin masih ada marbot atau gimana jadi masih bisa sama marbotnya," kata Cecep kepada detikJabar.
Meski sempat mendapatkan penolakan, dia tak menyurutkan niatnya untuk meneruskan kegiatannya tersebut. Sudah tak terhitung jumlahnya, masjid di daerah Jakarta dan Sukabumi yang dia singgahi.
"Kalau berapa banyak mungkin insyaallah banyak tapi nggak bisa disebutkan jumlahnya. Daerah Jakarta, kalau sekarang ini di bulan ini masih di daerah Sukabumi. Insyallah mudah-mudahan Cecep bisa ke seluruh Indonesia yang masjidnya mempunyai WC yang belum terawat ataupun sedang direnovasi jadi insyaallah ke depannya Cecep bisa bantu di sana," ujarnya.
Kegiatan bersih-bersih toilet masjid itu dilakoni Cecep sejak tahun 2012 di Jakarta. Saat itu, dia tak membuat konten dari kegiatannya tersebut. Baru pada 2 Mei 2024, dia mengunggah video bersih-bersih toilet masjid melalui akun Tiktok pribadinya.
"Alasannya dari satu video Cecep bisa memotivasi orang bahwa kita itu bersihkan sesuatu nggak perlu banyak modal," kata dia.
Dia juga berharap, banyak pemuda akan tergerak untuk mengikuti kegiatannya dengan menjaga kebersihan rumah Allah (masjid). "Sebaik-baik manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Hebat saja belum cukup tapi jadilah orang hebat yang bermanfaat," tutupnya.
Sosok Cecep di Mata Warga
Warga mengenal Cecep sebagai pemuda yang selalu dekat dengan masjid. Cecep juga selalu aktif dalam kegiatan di kampungnya seperti mendirikan komunitas pemuda dan sebagainya.
"Sebetulnya memang Kang Cecep itu tidak berbuat sesuatu yang untuk dirinya, tapi manfaat untuk orang lain. Memang betul dari dulu dia itu tidak lepas dari keberadaan masjid, baru kali ini saja Kang Cecep viral sampai miliaran yang menonton dan menyukai (video kontennya)," kata Ketua RW 06 Aziz Muslim kepada detikJabar.
Aziz mengatakan, masyarakat yang tinggal dekat dengan Cecep merasakan manfaat atas kehadirannya. Menurutnya, kegiatan bersih-bersih toilet masjid itu sudah dilakukan sejak dulu. Tak hanya membersihkan masjid, Cecep juga seringkali menjadi imam salat.
"Kegiatannya betul sudah dari dulu Kang Cecep itu senang di masjid bersih-bersih dan juga di wilayah kami khususnya RW 06 Kang Cecep itu salah satu imam masjid juga ketika salat tarawih ikutan mengisi jadwal. Dasar agamanya ada, ilmunya alhamdulillah ada dan manfaat," ujarnya.
"Kesehariannya dia sekarang sudah menikah, berikhtiar seadanya meskipun dengan modal kecil cuma dagang tahu gejrot dan cilok atau ngampas keliling, dulu pernah dagang ikan basah keliling, pernah masuk-masukin ke rumah makan, sekarang yang digelutinya itu jualan tahu gejrot," sambungnya.
Aziz menilai, bukan seberapa besar penghasilannya namun Cecep bisa menunjukkan keuletan dalam berwirausaha. Selain itu, Cecep juga tidak meninggalkan kebiasannya untuk membersihkan toilet masjid-masjid.
"Kalau dilihat mah tidak seberapa tapi ya bukan itu yang dia nilai, keuletan itu yang menjadi luarbiasa, harus jadi motivasi, jadi contoh bahwa Kang Cecep saat ini konsisten. Dia yang sering berucap untuk istiqomah, istiqomah itu sangat berat tapi itulah yang Kang Cecep lakukan," kata dia.
Senada dikatakan Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al-Musthofa, Ismail Yusuf. Dia mengatakan, dulu sempat ada komunitas yang digagas oleh Cecep.
Komunitas itu bergerak dalam hal kebersihan masjid. Namun seiring berjalannya waktu, komunitas itu tidak berlanjut dan hanya diteruskan oleh Cecep.
"Alhamdulillah sebenarnya dulu ada, cuman Kang Cecep mah lebih istiqomah karena motivasinya untuk menjalankan hal sesuatu. Kita terbantu sebetulnya dengan Kang Cecep bersih-bersih di sini," kata Ismail.
Masjid Al-Musthofa itu merupakan masjid yang digunakan oleh warga RW 06 dan berdiri sejak tahun 1990-an. Kapasitasnya bisa menampung jemaah sekitar 300-400 orang.
"Untuk menjaga kebersihan masjid biasanya bersih-bersih oleh DKM tapi alhamdulillah semenjak ada Kang Cecep bersih-bersih di masjid jadi rajin. Kadang juga jadi imam salat di sini," ujarnya.
"Harapan untuk pemuda lainnya mudah-mudahan pemuda di sini RW 06 khususnya dan pemuda yang di luar, umumnya, semoga bisa mengikuti jejak Kang Cecep. Apapun bentuk kegiatannya asalkan ikhlas," tutupnya.
(mso/mso)