Cerita Iis Eks Penjaga Kantin Jadi Pengusaha Kopi Kelas Dunia

Cerita Iis Eks Penjaga Kantin Jadi Pengusaha Kopi Kelas Dunia

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Kamis, 14 Mar 2024 11:00 WIB
Cerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di Pangandaran
Cerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di Pangandaran (Foto: Istimewa)
Pangandaran -

Seorang penjaga kantin sekolah di Pangandaran berhasil banting setir menjadi seorang pengusaha kopi robusta dengan omzet yang menggiurkan. Namun langkah itu tak ditempuh lewat jalan yang mudah.

Sosok itu adalah Iis Sunisih (35) warga Desa Sidamulih, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, berhasil mengubah nasibnya lebih baik. Bahkan, saat ini omzetnya dari berjualan kopi mencapai puluhan juta.

Sebelum sukses, dia sempat menjadi pedagang kantin yang tak jauh dari rumahnya untuk menambah penghasilan sebagai buruh serabutan. Namun, asa Iis tak pernah berhenti bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu hal yang tidak pernah menyangka bagi Iis, usaha yang dirintisnya saat ini merupakan pekerjaan yang banyak dilakukan pria. Menurutnya, awal mula dia menyentuh usaha kopi berawal dari keisengan sang suami yang suka menikmati kopi dan mulai menanam biji kopi sendiri.

Tanpa ada kendala, tanaman kopi pun panen. Ada yang tertarik dengan kopi yang ditanam Iis bersama suaminya. "Ya dulu awalnya hanya untuk dinikmati sendiri, tapi pas dijual ada yang mau," katanya.

ADVERTISEMENT

Berhenti Berjualan di Kantin Sekolah, Memilih Banting setir jual Kopi

Seiring berjalan waktu, Iis memberanikan diri untuk memulai usaha kopi dengan serius tepatnya pada 2019. "Saya memberanikan diri membeli kebun kopi seluas setengah hektar," katanya.

Modal untuk membeli tanah itu, kata Iis hasil menabung sebagai pekerja serabutan dan warung kantin. "Selain itu, untuk proses tanam memerlukan waktu dan perawatan yang tak mudah dan tentu perlu biaya," kata Iis.

Ia mengatakan, awal-awal menjalani bisnis tidak semudah yang dibayangkan. Sempat ada penolakan dari konsumen termasuk termasuk harga jual yang dianggap terlalu tinggi bila dibandingkan kopi sachet.

"Dulu saat saya menawarkan kopi ke kedai yang di Pangandaran banyak yang menolak, disebut ribet dan banyak yang sebut mirip kopi sachet," katanya

Cerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di PangandaranCerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di Pangandaran Foto: Istimewa

Banyaknya penolakan kopi robusta milik Iis, sempat bingung karena modal yang digunakan merupakan tabungan selama dagang. "Sejak saat itu terus belajar meracik dan mempelajari kopi robusta yang menghasilkan kopi yang enak dan diminati," katanya.

Setelah itu, kata Iis, mencoba untuk beralih menjual kopi roaster atau mentahan bahan kopi biji. "Waktu itu permintaan mulai ada untuk kopi roaster," ucapnya.

Iis mengaku sempat mengalami masalah termasuk penurunan omzet ketika pandemi COVID-19 terjadi. "Hampir putus asa, tapi saya dan tim tetap bertahan, saya tidak hanya berjualan kopi robusta saja," ucapnya.

Memutar otak, Iis akhirnya melakukan terobosan dengan menjual kopi arabika house blend dan arabika espresso. Kedua jenis kopi itulah yang membuat Iis naik daun dan diminati banyak kedai kopi di Pangandaran.

Kopi Robusta Wine yang Membuat Usaha Iis Makin Moncer

Seiring berjalanya waktu, tahun 2021 Iis kembali membuat kopi hasil tanamnya sendiri melahirkan Robusta Wine.Menurut Iis, Kopi Robusta Wine khas Pangandaran ini diproses secara natural wine.

"Setelah dipetik dari pohon prosesnya dilakukan secara alami, kemudian dicuci bersih," kata Iis.

Ia mengatakan bedanya kopi robusta wine dengan jenis kopi yang lainnya dari proses panen sampai menjadi biji kopi siap saji. Setelah proses pemetikan dan pencucian bersih, biji kopi Robusta Wine ada proses fermentasi dengan waktu yang ditentukan.

Waktu fermentasi dilakukan dalam kurun waktu 10 hari. Kemudian melalui proses jemur biji kopi selama 1 bulan. "Karena itulah khas biji kopi robusta wine ini ada proses fermentasi," katanya.

Cerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di PangandaranCerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di Pangandaran Foto: Istimewa

Namanya Robusta Wine, dalam satu tegukan ada banyak rasa. Kopi Robusta Wine ini berasal dari Desa Sidamulih, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.

Saat diwawancara detikJabar, Iis mengenalkan jenis kopi Robusta Wine yang menjadi kopi khas Pangandaran sejak tahun 2019.

Menurutnya Kopi Robusta Pangandaran ini diproses secara natural wine. "Setelah dipetik dari pohon prosesnya dilakukan secara alami, kemudian dicuci bersih," kata Iis.

Rasa Kopi Robusta Wine

Dalam satu tegukan kopi Robusta Wine memiliki citra rasa yang khas. Ada sedikit rasa anggur. "Ya memang proses fermentasi itulah yang membuat rasa buah itu keluar," katanya.

Kopi Robusta Wine secara warna sama dengan jenis kopi lainnya berwarna hitam, ada pahitnya, namun sesampainya di lidah rasa anggur sedikit terasa. Kopi Robusta Wine bisa dicampur dengan gula, tetapi direkomendasikan memakai gula aren agar rasa aslinya tidak hilang.

"Seiring berjalanya waktu usaha kopi Robusta saya diminati sebanyak 17 kedai di Pangandaran," ucapnya.

Sejak saat itu Iis menamai usaha kopinya dengan nama Silalabak secara paten. "Dari usaha biji kopi dalam sebulan omzetnya mencapai 20 Juta per bulan. Karena saya juga jual ke luar daerah, Jogja, Bandung, Depok, dan Jakarta," ujarnya.

Dalam satu kali panen Iis bisa memproses biji kopi hasil sangrai sebesar 1 Kwintal. "Dalam 1 kwintal kedai kopi bisa untuk 17 kedai di Pangandaran dan untuk perorangan yang beli secara pribadi," katanya.

Untuk harga kopinya sangat beragam sesuai jenisnya, untuk natural classic Rp 140.000, robusta wine Rp 250.000 dan robusta lanang Rp 200.000 per kilogramnya.

Selain berjualan kopi saat ini Iis membuka kelas barista dari mulai belajar menyeduh kopi atau sekedar ingin tahu tentang kopi pihaknya siap membantu. Menurutnya, peluang bisnis kopi di Pangandaran sangat bagus, karena mulai banyak kedai baru yang bermunculan, peluang pasar yang sangat bagus buat para pengusaha kopi.

Permintaan Ekspor ke Austria dan Singapura

Nama kopi Silalabak milik Iis terus dikenal banyak orang setelah produknya diminati kedai kopi hingga hotel di Pangandaran. Iis menyebutkan tahun 2022, mulai ada permintaan ekspor keluar negeri.

"Pecinta kopi dan roastery asal Austria dan Singapura tahun 2022 berkunjung ke sini dan meminta ekspor kopinya secara kontinyu," kata Iis.

Dia berkata, jenis kopi yang diminta untuk ekspor itu berjenis biji (roast bean), robusta natural classic dan natural anaerob. "Di Awal saat berkunjung kesini permintaanya tinggi, waktu itu saya belum bisa karena modalnya dan biaya pengirimannya lumayan," kata dia.

Menurutnya, untuk pertama kalinya ekspor ke Austria dan Singapura itu hanya 2 kilogram untuk sampel saja. "Alhamdulillah ternyata disana kepakai juga kopi Silalabak," ucapnya.

Hingga saat ini, kata Iis, pemesan kopi dari dua negara itu cukup rutin setiap bulan memesan dengan jumlah yang terbilang lumayan. "Alhamdulillah selalu ada setiap bulannya," kata Iis.

Pinjaman KUR BRI bantu Proses Ekspor Kopi Iis ke Austria dan Singapura

Iis mengaku mencari permodalan cepat waktu itu, ketika ada permintaan ekspor dari salah satu roaster Austria dan Singapura. Terutama soal stok barang.

"Tentu modalnya harus nambah untuk membeli peralatan dan produksi pohon kopi lebih banyak lagi," katanya.

Di tahun yang sama Iis mengajukan pinjaman KUR BRI dengan plafon yang masih kecil sebesar Rp 30 juta. "Alhamdulillah karena pinjaman pertama baru dikasih Rp 30 juta. Waktu itu menjadi modal menambah pohon kopi, beli peralatan hingga modal awal biaya ekspor untuk jasa ekspedisi supaya berjalan terus," ujarnya.

Iis mengaku dengan pinjaman dari KUR BRI itu cukup terbantu untuk mengembangkan usahanya yang naik kelas. "Sedikit-sedikit modal itu tertutup, meskipun permintaannya tidak terlalu banyak," katanya.

Untuk menyiasati usaha tetap berjalan, Iis menjual es kopi susu buatan tangannya sendiri yang dijual di pameran atau bazar UMKM. "Untuk penghasilan tambahan, saya juga jual kopi jadinya, jualan es kopi Silalabak," katanya.

Selain itu, produk yang dihasilkan Iis terus bertambah diantaranya, permen biji kopi, coklat kopi hingga camilan renyah kopi. "Sebetulnya produk-produk tambahan ini untuk memutarkan uang agar tetap menghasilkan," katanya.

Iis Diganjar Penghargaan Anugerah Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2022

Cerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di PangandaranCerita Iis yang bantik setir dari mantan penjaga kantin menjadi pengusaha kopi ternama di Pangandaran Foto: Istimewa

Nama Iis semakin dikenal, kopi robusta miliknya sering diikutsertakan di pameran-pameran UMKM hingga festival.

Tahun 2022 Iis mendapatkan Juara 1 Favorit Anugerah Perkebunan Kategori Petani Milenial dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

"Tentu waktu itu senang juga dapat penghargaan juara 1 favorit petani milenial alhamdulillah itu pun melalui proses panjang," ucapnya.

Ia mengatakan mendapatkan juara favorit itu dengan proses penilaian yang cukup rumit, mulai dari kunjungan ke rumah produksi, audit dan mengerjakan sejumlah soal yang bertempat di Hotel Laut Biru. "Waktu ke rumah yang audit itu dari Dinas Pertanian Pangandaran," ucapnya

Saat itu, menurut Iis, Distan Pangandaran mengajukan dirinya untuk di lombakan di Anugerah Perkebunan Provinsi Jabar. "Saya dari banyaknya petani kopi di Pangandaran yang dilibatkan," katanya.

Iis mengatakan jika peluang tidak segera diambil maka hanya angin lalu. Dia mengaku tidak pernah kepikiran akan jadi seperti sekarang.

"Karena dalam pikiran saya waktu itu, setiap peluang yang ada harus segera diambil. Mungkin saja itu kesempatan terakhir. Alhamdulillah setelah itu orderan saya stabil makin banyak yang kenal," ucapnya.

Iis mengaku sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu proses perjalan merintis usaha kopi, terutama biaya permodalan dari KUR BRI. "Karena itu bisnis saya bisa seperti sekarang," katanya.

Pemkab Mengakui Hasil Kopi Iis yang Menjadi khas Pangandaran

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran tahun 2022, Ghaniyy Fahmi mengatakan, jika kopi yang dihasilkan dari tangan Iis cukup ajaib. "Biasanya kan barista ataupun pembuat biji kopi disini laki-laki, ini dari tangan perempuan memang beda rasanya," kata Ghaniyy kepada detikJabar melalui pesan WhatsApp.

Bahkan, Distan Pangandaran saat itu mengajukan kopi Robusta milik Iis bukan karena sebab. "Tapi karena hasil survei termasuk yang terbaik untuk dari petani kopi," katanya.

Konsistensi BRI Berikan Bantuan KUR untuk UMKM di Jabar

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan, selama 6 (enam) tahun terakhir BRI Regional Office Bandung telah menyalurkan pinjaman KUR kepada 3,9 juta nasabah.

"Sebanyak 3,9 juta nasabah itu dengan total nominal penyaluran sebesar Rp 102 triliun di Jawa Barat wilayah kerja BRI Regional Office Bandung, di luar Bogor, Depok, Bekasi, Karawang yang termasuk wilayah kerja BRI Regional Office Jakarta 2," kata Sadmiadi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Menurutnya, BRI terus melakukan upaya untuk mendukung UMKM naik kelas seperti, membina klaster usaha yaitu community approach dengan memberikan pembinaan literasi bisnis dan digital kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah. "Saat ini BRI Regional Office Bandung sudah memiliki 867 klaster usaha binaan," terangnya.

Selain itu, kata Sadmiadi, BRI juga berperan aktif membina UMKM melalui Rumah BUMN untuk pengembangan UMKM (Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global). "Terdapat 3 Rumah BUMN yang berlokasi di Bandung, Purwakarta, dan Tasikmalaya," ucapnya.

Agus berkata, saat ini juga telah melakukan pemberdayaan kepada UMKM dan masyarakat melalui CSR yang telah disalurkan sebesar Rp 33,4 miliar dari 2020 s.d 2023.

"Kami juga buka akses untuk para pelaku usaha melalui LinkUMKM," ucapnya.

Ia mengatakan LinkUMKM ini merupakan Platform Pemberdayaan Digital yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM Indonesia melalui program terintegrasi yang dapat diakses melalui website & aplikasi.

"Terdapat juga scoring assessment untuk penilaian UMKM naik kelas dimana terdapat 200.591 UMKM naik kelas di BRI Regional Office Bandung," ucapnya.

(yum/yum)


Hide Ads