Cerita Eks Anggota Jamaah Islamiyah yang Kini Jadi Peternak Kambing

Cerita Eks Anggota Jamaah Islamiyah yang Kini Jadi Peternak Kambing

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 19 Feb 2025 07:30 WIB
Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Imam Mustaqim
Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Imam Mustaqim (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Merawat belasan kambing menjadi kesibukan yang kini dilakukan mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Imam Mustaqim. Bahkan, usaha ternak yang dia geluti saat ini berhasil membantu dirinya meninggalkan paham ekstremis yang sebelumnya dipegang.

Saking tertariknya untuk mengembangkan usaha ternak kambing perahnya, warga Boyolali tersebut rela menghabiskan waktu untuk mengikuti pelatihan membuat pakan ternak ruminansia. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan peternakan miliknya.

Selama dua hari, Imam bersama dengan beberapa mantan JI dan narapidana teroris (Napiter) mengikuti jalannya kegiatan pelatihan di bawah naungan Densus 88 dan Kementerian Pertanian (Kementan) di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak ilmu yang telah dia dapat untuk meningkatkan efisiensi memberikan pakan ternak yang tidak menguras tenaga dan waktu. Sebab, selama ini Imam masih terkendala persoalan pemberian pakan ternak secara tradisional.

"Dari segi tenaga juga harus ngarit, pagi sore, kalau harus seperti itu peternakan tidak bisa kami tinggal, sementara itu kami saya pribadi sebagai guru pondok pesantren enggak mungkin kalau seharian ngurus kambing saja," ungkap Imam pada Selasa (18/2/2025).

ADVERTISEMENT

Dia sudah menjalani ternak susu kambing dalam kurun 5 tahun terakhir ini. Imam memiliki 15 ekor kambing jenis Sanen Peranakan Etawa atau Sapera. Saat ini, ada tiga ekor kambingnya yang bisa diperah susunya dengan rata-rata menghasilkan 6 liter susu.

"Penjualannya kita jual sendiri, ada juga yang dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi susu. Kalau ke pabrik kita kelompok diberi kuota, sebulan 1.000 liter di pabrik, di Jogja dan Surabaya," katanya.

Imam pun berharap usai mengikuti pelatihan selama 10 hari hingga 28 Februari 2025 mendatang, bisa mendapatkan formula pemberian pakan maupun pengetahuan-pengetahuan lain soal ternak.

"Harapan kami ke depan akan lebih menekan produksi pakan itu biar efektif, lebih sedikit, ringan, sementara hasilnya yang khususnya sedang kami pelihara kambing perah itu bagaimana hasilnya supaya lebih bagus," tandasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads