Cerita Satimin: Dari Wartawan Jadi Pengusaha Jambal Roti di Pangandaran

Cerita Satimin: Dari Wartawan Jadi Pengusaha Jambal Roti di Pangandaran

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Minggu, 23 Mar 2025 21:00 WIB
v
Satimin dan kios ikan jambal rotinya di Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Satimin (43) warga Desa Babakan, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran ini kini sukses jualan ikan asin Jambal Roti. Profesi yang sebelumnya menjadi wartawan kini memilih banting setir ke dunia usaha.

Semua itu Amin sapaan akrabnya jalani sebagai penjual asin sejak tahun 2009. Sebelum itu Satimin aktif liputan sebagai jurnalis di media lokal setempat.

Dia mulai mencoba peruntungan baru dari menjual ikan asin jambal roti yang diproduksi sendiri. Bahkan, ia mulai serius dari nol pada tahun 2010.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu mulainya dari nol, ambil barang dari perajin ikan jambal lalu jualan di tempat oleh-oleh," ucap Satimin saat ditemui detikJabar, Kamis (20/3/2025).

Menurutnya, saat ini sudah punya ruko sendiri yang berlokasi di Pantai Timur Pangandaran dengan nama Kukun Jambal Roti. "Alhamdulillah sudah ada kiosnya kalau sekarang," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan awal mula tertarik berjualan karena melihat peluang objek wisata Pantai Pangandaran lagi ramai-ramainya dikunjungi wisatawan. "Tahun 2010 itu Pantai Pangandaran bangkit, wisatawan mulai pulih lagi pasca tsunami 2006," katanya.

Saat itu, menurut Amin, Pantai Pangandaran menjadi destinasi wisata yang populer di Jawa Barat. "Karena semua kalangan dapat masuk," ucapnya.

Amin beranggapan dari sekian banyak makanan di Pangandaran, jika oleh-oleh asin Jambal Roti ini potensi menjadi khas asli sini. "Dulu kan masih Kabupaten Ciamis, setelah menjadi DOB benar kan ikan asin jambal khas Pangandaran, karena secara rasa dan dagingnya itu berbeda dengan ikan asin lainya," katanya.

vv Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Menurut dia asin jambal roti bukan dari jenis ikan kecil yang ada di perairan Pangandaran, namun berasal dari ikan kadukang sehingga dagingnya lebih tebal dan ukurannya lebih besar.

Ukuran ikan kadukang secara tampilan mirip seperti ikan lele, berkumis dan memiliki duri, sejenis ikan manyung yang banyak terdapat di tepi pantai berlumpur dan kuala sungai.

Selain itu ikan asin jambal roti banyak dijual di berbagai tempat di pantai Pangandaran, jika masuk area pantai barat dan timur Pangandaran hampir setiap sudut ada kios penjual asin ikan jambal roti.

Adapun pusat oleh-oleh yang menjanjakan ikan asin jambal roti berada di Nanjung Elok pantai timur Pangandaran. Sepanjang pantainya banyak kios-kios berjualan asin jambal roti.

Harga Sesuai Kualitas

Dia mengatakan harga ikan asin jambal roti berbeda-beda sesuai kualitasnya. Selain itu, proses pengolahannya pun cukup istimewa.

"Untuk ikan asin jambal roti biasa atau KW hanya Rp 100 ribu - Rp110 ribu per kilogram, ikan jambal roti Manyung, Kadukang Rp 120 ribu-Rp125 ribu per kilogram dan ikan asin jambal roti Tuban seharga Rp140 ribu per kilogram," kata Amin.

Menurutnya, yang menjadi pembeda ikan asin jambal roti biasa atau KW adalah ikannya memakai jenis Jahan, meskipun jenisnya sama cat fish. "Paling menonjol yang membedakan harga ikan asin jambal roti dari tingkat keempukan (ngeprul), tingkat basah dan keringnya ikan," ucapnya.

Selain ikan asin jambal roti, ada banyak ikan asin jenis lainnya, dari mulai asin udang, asin ikan kecil, kerupuk udang, dan terasi udang.

Omzet Berjualan Ikan Asin Jambal Roti

Amin mengatakan masa kejayaan berjualan ikan jambal setelah dua tahun berniaga. "Kan kalo usaha mah untung rugi pasti ada, sekitar tahun 2012 saat sudah banyak yang tahu ikan asin saya mulai tuh penghasilan meningkat," ucap Amin.

Dia mengaku selama dua minggu saja bisa menghasilkan omzet sebesar Rp 40 juta. "Kalo dulu ngeri emang saya bisa dapat puluhan juga dalam dua minggu itu Rp 40 juta," katanya.

Namun, kata Amin, namanya usaha ada pasang surut kadang mengalami kenaikan melesat dan turun pun drastis. "Sama seperti berjualan pada umumnya, omzet itu tidak setiap minggu, cukup fluktuatif," ujarnya.

vv Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Kejayaan masa penjualan itu Amin tidak lama rasakan, setelah mulai mengakarnya penjual-penjual asin. Kemudian, pola penjualan ala Amin lebih cepat berkembang setelah mengenal dagang online.

"Waktu ramai-ramainya dagang online saya pun mulai beralih, coba buka di marketplace dan medsos, alhamdulillah pengirimannya melebar ke luar daerah," katanya.

Modal Usaha Bantuan dari Bank BRI

Menurut Amin, untuk mengembangkan usaha lebih luas lagi pada tahun 2015 meminjam ke bank BRI sebesar Rp 200 juta. "Alhamdulillah diberi pinjaman capai Rp 200 juta untuk modal usaha," ucapnya.

Pinjaman itu, Amin lakukan selama hampir 5 tahun jangka utang. "Alhamdulillah lunas 5 tahun, kemudian pinjam lagi rekening koran Rp 700 juta setelah itu, lunas juga," ucapnya.

Amin mengaku merasakan betul bantuan pinjaman yang diberikan dari BRI untuk modal usaha sebagai pelaku UMKM. "Sebagai pelaku UMKM tentunya sangat terbantu," kata dia.

BRI Perkuat Dukungan untuk UMKM: Komitmen dan Pencapaian di 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta memperluas akses keuangan bagi masyarakat. Laporan kinerja 2024 menunjukkan berbagai pencapaian signifikan dalam penyaluran kredit dan pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia.

Penyaluran Kredit UMKM Capai Rp1.110,37 Triliun

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan tahun 2024, total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.354,64 triliun. Dari jumlah tersebut, 81,97% atau sekitar Rp1.110,37 triliun dialokasikan khusus untuk sektor UMKM.

Dukungan ini diwujudkan melalui sinergi dalam Holding Ultra Mikro (UMi) yang melibatkan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Sejak dibentuk, Holding UMi telah memberikan layanan keuangan dan pemberdayaan kepada 35,9 juta nasabah. Layanan ini diperkuat dengan 1.032 Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, memastikan akses keuangan lebih luas bagi pelaku usaha mikro.

"BRI tidak hanya memberikan akses permodalan, tetapi juga membangun ekosistem pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan. Berbagai program telah dihadirkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM," kata Sadmiadi.

Adapun program yang diproyeksikan untuk pembinaan UMKM diantaranya, Rumah BUMN BRI di 54 titik di seluruh Indonesia, Desa BRILian untuk pengembangan ekonomi berbasis desa, klaster Usaha guna memperkuat sektor-sektor industri unggulan, Platform Link UMKM sebagai marketplace digital bagi pelaku UMKM, BRIncubator, program akselerasi bisnis UMKM, Pengusaha Muda BRilian, program yang mendorong wirausaha muda dan BRI UMKM Export, inisiatif untuk membawa UMKM ke pasar global.

BRI dan UMKM di Bandung Raya

Menurut Sadmiadi, di Bandung dan wilayah Jawa Barat, BRI telah membina 12.231 UMKM, dengan mayoritas bergerak di sektor kuliner, disusul oleh fashion dan home decor.

"BRI memiliki visi untuk mendorong UMKM menuju transformasi digital dan siap bersaing di pasar global. Melalui berbagai program pendampingan dan akses pembiayaan, BRI berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM agar lebih inovatif dan berdaya saing tinggi," ungkapnya.

Dengan pencapaian dan dukungan yang terus diperkuat, BRI semakin membuktikan perannya sebagai mitra utama bagi UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

(yum/yum)


Hide Ads