Alat prostetik merupakan alat yang berfungsi untuk menjadi pengganti anggota tubuh yang telah hilang seperti tangan atau kaki. Alat prostetik diperlukan untuk membantu para disabilitas atau seseorang yang terlahir tanpa anggota tubuh tertentu, seseorang yang telah menjalani amputasi, maupun seseorang yang salah satu anggota tubuhnya terkena dampak akibat kecelakaan.
Dengan kata lain, alat prostetik dapat membantu para disabilitas untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan tetap menjalankan peran anggota tubuh yang tidak ada.
Harga jual alat prostetik terbilang kurang ramah di kantong, sehingga akan sulit didapat oleh beberapa orang. Hal tersebut juga yang menjadi salah satu faktor Anwar Permana (47) bersama beberapa temannya yang juga penyandang disabilitas terpikir untuk membuat alat prostetik sendiri dengan skill yang dimiliki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya saya kenalnya berempat, Indra, Iwan, sama John. Waktu itu kaki palsu tuh mahal jadi udah aja kita coba, awalnya tuh dari pepesek itu terus kita coba," ujar Anwar Permana selaku Ketua Yayasan Kreativitas Difabel Mandiri (YKDM).
Sejak awal, YKDM bertekad untuk menjual alat prostetik berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dibanding pasarannya. Menurutnya, banyak peminat kaki palsu itu berasal dari kalangan menengah.
"Jadi kita bikin sesederhana mungkin tapi dengan kualitas bagus, biar bisa membantu gitu ya, kita menerapkan jiwa sosial bedanya. Jadi ibarat kalau misal langsung ke pembuatnya harganya lebih rendah makanya kita dibikinnya manual, kita sistemnya diukur pakai meteran biasa," ucap Anwar.
YKDM lebih memfokuskan dalam membuat alat prostetik kaki, seperti Below-Knee Prosthesis dan Ankle-Foot Orthosis. Hal tersebut karena kaki memiliki fungsi yang lebih besar untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Alat prostetik yang dibuat juga dapat disesuaikan dengan profesi penggunanya agar lebih nyaman ketika digunakan.
"Bisa disesuaikan, misal sering ke sawah, paling kita bikinnya dari nilon ya bahan sepatu gitu, si kaki ini kan ada masanya ya apalagi sering kena air," kata Anwar. Berbagai alat prostetik kaki dan tangan yang dijual YKDM berkisar antara Rp 1 juta - Rp 20 juta yang disesuaikan berdasarkan usia dan jenisnya.
![]() |
YKDM menjalani berbagai proses produksi alat prostetik di workshop mininya yang terletak di Jalan Kawaluyaan Baru, Kecamatan Kiaracondong, Bandung.
Perjalanan YKDM dimulai dari tahun 2010 saat keempat anggota pertamanya memulai uji coba pembuatan alat prostetik. Proses uji cobanya memakan waktu hampir 2 tahun hingga dapat menjualnya pada tahun 2013 saat masih berbentuk komunitas dengan nama Komunitas Kreatif Difabel (KKD). Semakin berkembang, KKD berubah menjadi YKDM pada tahun 2020.
Apakah Alat Prostetik YKDM Aman?
"Kalau bagi kami dari bahan sebenarnya kita pakai udah yang aman, terus kan di sini pemakai (alat prostetik) semua. Nah, yang ke sini juga sampai sekarang ga ada yang komplain dari bahan juga Alhamdulillah kalau kita belum," Jelas Anwar.
Bahkan, alat prostetik YKDM pernah disarankan oleh dokter kepada pasiennya. "Ada juga dokter menyarankan, 'itu aja ada yang bikin di daerah Kiaracondong murah', kalau standarnya dari kita ga ada, dipakai sama teman gitu ya dipakai jalan, ibaratnya ke kulit ga jadi iritasi malahan ada yang bilang enak dingin," kata Anwar.
Anwar turut membagikan tips agar alat prostetik dapat lebih bertahan dengan waktu yang cukup lama. "Kita saranin seminggu 3 kali sering dilap pakai kain atau handuk aja, sedangkan dalamannya pakai air hangat, kalau luarnya ini mau pakai body lotion juga aman biar lebih enak," Ujar Anwar.
Harga Terjangkau, Namun Tetap Berkualitas
YKDM mempertahankan kualitas alat prostetik yang bagus meski menjualnya dengan harga yang lebih terjangkau.
"Kalau dari bahan ya aman soalnya kan kita bahan ini ibaratnya kalau dibilang bahan daur ulang ya, tapi kualitasnya kuat gitu," ucap Anwar. Selain itu, YKDM juga menggunakan bahan terbaik apalagi dengan adanya bantuan dari ITB.
"Kalau sekarang ada ITB jadi kan istilahnya pembikin knee joint, ITB tuh punya knee joint yang bisa ibaratnya lebih dari imporan. Ini (knee joint) kan bisa muter jadi bisa pakai sholat gitu," Ungkap Anwar.
Dalam membuat alat prostetik, kenyamanan menjadi hal yang diutamakan oleh YKDM. "Awalnya sebelum kita gala-gala ini kita dulu itu bahannya pepesek (seperti paralon), terus udah gitu alumunium, resin, nah itu kalau resin itu kendalanya kalau sudah retak ada seratnya, kalau ini kita udah coba. Nah ini kan dipakai, pas dipakai enak, dingin katanya kalau udah dimasukin songket2nya ya ga ada serat2nya," jelas Anwar.
Kenyamanan penggunaan alat prostetik diupayakan YKDM dengan mencobanya terlebih dahulu kepada salah satu anggotanya yang menyandang disabilitas agar dapat tercipta produk yang terbaik dengan merasakannya sendiri saat proses produksi.
"Kalau dari nyamannya kita juga kan yang bikinnya yang merasakan gitu ya, kita dibikinnya itu ada terapi jalannya, misalkan ada keluhan apa, mana yang sakit, pasti dari awal nya ini (menunjuk ke bagian paha), yang sakitnya pasti ini di awal, tapi ga lama sih," ucap Anwar.
Hal tersebut menjadi salah satu kelebihan alat prostetik YKDM jika dibandingkan dengan produk rumah sakit, terlebih YKDM juga memberikan arahan dan terapi cara memakai alat prostetik dari anggotanya yang lebih memahami kondisi tersebut.
"Makanya kita ada kayak kak Iwan jadi customer teh dia juga akan merasakan jalannya. Diarahkan, beda dengan kalau di rumah sakit, kan kalau udah masuk rumah sakit gitu ya misal kata dokter nyaman ga nyaman kan harus dipakai bedanya itu, kalau ada yang sakit kan ga bisa ngomong, banyak sih yang sering gitu (ukuran tidak bisa disesuaikan) yang dari rumah sakit. Apalagi, biasanya yang amputasi itu selalu mengecil (pahanya), ada perubahan, nah kalau kita bisa dikecilin lagi. Kalau dari bahan sama ini, cuma kalau di rumah sakit kan sistem cetak, kalau di kita bikinnya dari bahan-bahan kreatif tapi sama," Ucap Anwar.
Bekerja Sama dengan Pustena dan Rumah Amal Salman
Belum lama ini, YKDM menjalin kerja sama dengan Pusat Teknologi Tepat Guna Salman ITB (Pustena) dan Rumah Amal Salman untuk memaksimalkan pembuatan alat prostetik.
Kerja sama tersebut berlangsung sejak Oktober 2023. Andri, Ketua Pustena memberikan penjelasan mengenai bagian masing-masing dalam kerja sama tersebut. "Jadi untuk pembuatan kaki palsu dan segala macamnya di bawah naungan YKDM, tapi untuk segala pemasaran itu dibantu sama Pustena, terus Rumah Amal pemegang dananya," ucap Andri.
![]() |
Andri mengungkap, Pustena memiliki tiga tujuan utama dalam menjalin kerja sama tersebut, yakni untuk meningkatkan brand Pustena, meningkatkan brand YKDM, dan mengefektifkan sistem kerja dan produksi YKDM. Salah satu upayanya, Pustena membantu YKDM dalam membranding di media sosial.
"Kalau sekarang kita pemasaran lewat Instagram juga pengenalan tentang beberapa jenis kakinya terus pembuatan juga, biar dapat disebarluaskan," ucap Nabil Karim (19), anggota Pustena.
Pustena juga memberikan arahan terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) dan keamanan dalam proses pembuatannya. "YKDM tau prakteknya, kami tau teorinya, kami gabungkan gitu, SOP-nya, K3-nya, kami bantu buat pengadaanya, jadi ketika pembuatan kaki prostetik tuh jangan sampai yang buatnya terjadi kecelakaan lagi gitu," ucap Karim.
Selain itu, Rumah amal memiliki kontribusi dalam menyebarkan alat prostetik kepada orang yang membutuhkan. "Nanti dari rumah amal ini menyebarkan si alat prostetik ini ke orang-orang yang memang membutuhkan jadi orang yang mendapatkan kaki prostetik ini bukan hanya meminta-minta, tetapi membutuhkan support dari kita untuk melanjutkan kehidupannya," jelas Karim.
Karim berharap kerja sama tersebut dapat lebih meluas dan merangkul disabilitas di Kota Bandung. "InsyaAllah kerjasamanya menyebar luas juga gitu dengan komunitas-komunitas yang ada di Kota Bandung, khususnya difabel yang memang harus dirangkul jangan sampai mematahkan semangat hidupnya," kata Karim.
Karim juga menceritakan kisah inspirasi semangat seseorang yang mengalami kecelakaan hingga kehilangan anggota tubuhnya. "Contohnya kang yayat mungkin ya, dulu beliau kerja jadi teknisi listrik dan itutu mengalami kecelakaan kerja kesengat listrik dengan tegangan tinggi sampai kakinya sama tangannya juga harus diamputasi dan alhamdulillah sampai berapa lama beliau mendapatkan semangat hidupnya lagi dan sampai sekarang beliau menjadi orang yang hebat jadi drummer terus jadi motivasi buat teman-teman yang mengalami kejadian serupa," ucapnya.
(yum/yum)