Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Senin (4/11/2023). Mulai dari aksi jahanam seorang suami di Kuningan yang tega membacok istri serta mencabuli anak kandungnya sendiri, hingga janji Capres Anies Baswedan saat kunjungan ke Karawang.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Aksi Jahanam Suami di Kuningan
YH (37) sungguh begitu kejam. Warga Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan itu tega membacok istrinya sendiri, Tuti (33), karena kesal telah dilaporkan ke polisi atas dugaan kasus pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Desa Sampora tersebut terjadi pada Sabtu (2/12/2023) lalu. YH membacok istrinya yang tengah bertamu di rumah tetangganya. Tuti dibacok di bagian kepala dan tangan hingga menyebabkan salah satu jarinya putus.
"Waktu itu korban sedang bertamu di rumah saya, kemudian suaminya datang lalu duduk di samping istrinya. Tak lama kemudian pelaku mengajak istrinya untuk ngobrol di luar, saya tidak menaruh curiga jadi saya persilakan. Baru sekitar satu menit, tiba-tiba saya mendengar suara jeritan dan melihat korban berlari sambil minta tolong dengan wajah dan tangannya berlumuran darah, " tutur Yati tetangga korban sekaligus saksi kejadian tersebut, Senin (4/12/2023).
Yati mengaku tidak mengetahui latar belakang kejadian penganiayaan tersebut. Karena, pasangan suami istri ini baru tinggal di Desa Sampora baru sekitar satu tahun dan belum banyak berinteraksi.
"Keluarga ini aslinya orang Cirebon, baru tinggal di sini sekitar satu tahun, itu pun ngontrak dan sekarang sedang membangun rumah di sini. Saat kejadian, korban hendak mengajak anaknya ke Cirebon tapi mampir dulu ke rumah saya sampai akhirnya terjadi peristiwa tersebut," ungkap Yati.
Usai melakukan pembacokan terhadap istrinya, lanjut Yati, pelaku langsung kabur meninggalkan korban yang sudah berlumuran darah. Sementara korban langsung ditolong warga dengan membawanya ke RSUD Linggajati untuk penanganan medis.
Kasatreskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa membenarkan kejadian tersebut. Dia memastikan pelaku sudah ditangkap. YH kini sedang dalam pemeriksaan anggota dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kuningan.
"Kami berhasil menangkap pelaku pada Mingggu dini hari atau beberapa jam setelah kejadian penganiayaan tersebut. Pelaku kami tangkap di daerah Cirebon, " ungkap Putu kepada awak media, Senin (4/12/2023).
Terkait motif KDRT, Putu menerangkan, pelaku mengaku nekat membacok istrinya dilatarbelakangi karena cemburu. Namun dari hasil keterangan saksi korban, aksi sadis tersebut dilatarbelakangi kekesalan pelaku kepada korban karena telah melaporkan YH ke pihak kepolisian karena kasus dugaan perbuatan cabul terhadap anak kandungnya sendiri yang masih berusia belasan tahun.
"Selain karena motif cemburu juga karena kesal dugaan perbuatan cabul pelaku terhadap anak kandungnya sendiri dilaporkan korban ke pihak kepolisian. Atas hal tersebut, pelaku saat ini masih kami periksa, sementara saksi korban sudah dirujuk ke rumah sakit di Cirebon, " pungkasnya.
Longsor Ganggu Perjalanan KA di Daop 3 Cirebon
Longsor yang menutup jalur kereta api (KA) di KM 340+100 antara Stasiun Karanggandul-Karangsari turut berdampak terhadap perjalanan KA di wilayah Daop 3 Cirebon. Imbas dari kejadian ini, KAI Daop 3 Cirebon melakukan perubahan pola operasi perjalanan.
Beberapa perjalanan KA yang mengalami perubahan pola operasi perjalanan antara lain, KA Ranggajati untuk sementara melalui jalur Semarang - Gundih - Solo lanjut ke tujuan akhir di Stasiun Jember.
Kemudian KA dari Jakarta dengan tujuan Surabaya/Solo/Yogyakarta, sepeti KA Fajar Utama Solo, KA Argo Semeru, memutar melalui jalur utara Semarang - Gundih - Solo. KA dari Yogyakarta dengan tujuan Jakarta, memutar lewat Kroya - Bandung - Cikampek.
"PT KAI Daop 3 Cirebon mengucapkan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api yang terdampak cuaca buruk dan menyebabkan jalur KA yang ada di wilayah Daop 5 Purwokerto sementara tidak dapat dilalui," kata Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, Senin (4/12/2023).
"Saat ini petugas KAI terus melakukan normalisasi jalur tersebut, dan beberapa perjalanan kereta yang melintasi wilayah Daop 3 Cirebon dialihkan memutar," sambung dia.
Sementara itu, PT KAI Daop 3 Cirebon menyediakan armada bus bagi penumpang kereta api (KA) dengan tujuan Purwokerto. Layanan transportasi bus ini disediakan imbas terjadinya longsor yang menutup jalur kereta di KM 340+100 antara Stasiun Karanggandul-Karangsari.
Pantauan detikJabar di stasiun Cirebon Kejaksan, setidaknya ada beberapa unit armada bus yang disediakan bagi para penumpang KA tujuan Purwokerto.
"Untuk penumpang tujuan Purwokerto, di Daop 3 Cirebon itu dilanjutkan perjalanannya menggunakan bus. Ada beberapa bus yang sudah disiapkan," kata Rokhmad.
"Penumpang yang melanjutkan perjalanan menggunakan bus ini jumlahnya ada sekitar 80 orang dengan tujuan Purwokerto. Sampai dengan saat ini, sudah ada lima bus," kata Rokmad menambahkan.
Menurut Rokmad, mereka yang menggunakan layanan bus ini merupakan penumpang KA Argo Dwipangga dan KA Taksaka. Dari puluhan penumpang itu ada yang berangkat dari stasiun Cirebon dan ada juga yang berangkat dari stasiun Gambir, Jakarta.
"(Penumpang) ada yang berangkat dari Cirebon dan ada juga yang dari Jakarta. Yang dari Jakarta turun di sini terus lanjut menggunakan bus," kata dia.
Sekedar diketahui, longsor di di KM 340+100 antara Stasiun Karanggandul-Karangsari ini terjadi pada Senin (4/12) dini hari. Longsor tersebut menyebabkan jalur KA di wilayah tersebut tidak dapat dilintasi untuk sementara.
Aep Syaepuloh Jabat Bupati Karawang
Kabupaten Karawang kini punya bupati baru, sepeninggal Cellica Nurrachadiana yang resmi mundur usai memutuskan nyaleg DPR RI Dapil Jabar VII.
Aep Syaepuloh Wakil Bupati yang sempat jadi pelaksana tugas (Plt) kurang lebih selama satu bulan, kini ditetapkan sebagai Bupati Karawang definitif, dan telah dilantik pagi ini, Senin (4/12/2023) oleh Pj Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, melanjutkan masa periode 2021-2024.
Usai dilantik, Aep menyampaikan rasa syukurnya karena menjadi Bupati Karawang definitif selama kurang lebih satu tahun, ia menyebut banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan.
"Alhamdulillah tentu ini amanah, saya melanjutkan masa periode bersama Teh Cellica kurang lebih satu tahun kedepan. Setelah definitif tentu lebih kuat secara regulasi karena kami masih punya PR terkait program pembangunan di Karawang," ujar Aep saat dihubungi detikJabar usai pelantikan.
Sejumlah pekerjaan utama yang masih tersisa, kata Aep, yakni adalah peningkatan ekonomi melalui UMKM, penurunan stunting, penyelesaian pembangunan di sisa tahun anggaran 2023, serta pengisian jabatan yang kosong, hingga menjalankan pekerjaan sesuai dengan visi-misi mereka saat maju di Pilkada 2021 lalu.
"Insyaallah di sisa periode ini akan kita maksimalkan sebaik mungkin, saya insyaallah akan menuntaskan pekerjaan kita. Arahan dari Pak Pj Gubernur juga akan segera kita tindaklanjuti," imbuhnya.
Diketahui, Aep Syaepuloh dilantik dan diambil sumpahnya bersama dengan dua kabupaten/kota lain, yakni Penjabat Walikota Banjar dan Penjabat Bupati Kuningan.
Aep sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas atau Plt Bupati Karawang mulai 4 November, mengisi kekosongan jabatan Bupati menggantikan Cellica Nurrachadiana yang mengundurkan diri pada 3 November 2023 lalu.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyampaikan, agar Bupati Karawang, Pj Wali Kota Banjar dan Pj Bupati Kuningan bisa menjalankan tugas dengan baik, serta memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, dan amanah dalam memimpin.
"Untuk Bupati, Pj Walikota, maupun Pj Bupati yang telah dilantik, saya harap bisa menjaga netralitas ASN dalam Pemilu 2024, serta menjaga stabilitas dan keamanan Pemilu 2024," ujar Bey, dalam pernyataan yang diterima detikJabar.
Ia juga berpesan agar para pemimpin daerah yang telah dilantik sering turun ke lapangan, apa lagi saat ini Jawa Barat sudah memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem di beberapa daerah.
Untuk itu, kata Bey, para kepala daerah yang telah dilantik perlu melakukan sejumlah langkah antisipasi cepat dalam menangani bencana, dan meminta masyarakat untuk waspada.
"Harus sering terjun langsung ke lapangan. Temui masyarakat. Beri arahan dan sampaikan kewaspadaan namun tetap tenang. Karena ada beberapa daerah di Jawa Barat yang memang rentan bencana alam seperti longsor, banjir, dan peristiwa lain," pungkasnya.
Kesal Picu Ortu Aniaya ABK Hingga Tewas di Tasikmalaya
Kasus kematian anak berkebutuhan khusus (ABK) laki-laki berusia 10 tahun di Desa Sukaasih, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Korban tewas dianiaya orang tua kandungnya.
Kedua tersangka yaitu Baihaki (61) dan Sumiati (50). Penganiayaan kepada korban dilakukan para pelaku selama tiga bulan terakhir.
"Jadi tersangka yang sebabkan anak berkebutuhan khusus wafat adalah orang tua kandungnya sendiri. Korban mendapatkan perlakuan penganiayaan selama tiga bulan terakhir dari tujuh bulan tinggal bersama," kata AKBP Suhardi Heri Haryanto, Kapolres Tasikmalaya, Senin (4/12/2023).
Kedua tersangka melakukan penganiayaan karena kesal. Korban kerap menangis ketika melakukan aktivitas dan membuat para pelaku naik pitam. Korban merupakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kekurangan karena bagian tubuh sebelah kiri tidak berfungsi. Korban harus gunakan kursi roda dalam kesehariannya
"Tersangka memang tempramental sering berbuat kasar pada anaknya ini sampai akhirnya anaknya wafat. Kami juga sudah melakukan autopsi terhadap korban. Dari hasil autopsi ditemukan adanya luka. Salah satunya adalah luka yang sampai ke organ vital yang bisa menyebabkan kematian," kata Suhardi.
Dari tangan pelaku polisi mengamankan barang bukti berupa foto korban dalam kondisi sehat sebelum diserahkan orang tua angkat dan foto korban ketika diasuh orang tua kandung, sarung dengan bercak darah, pakaian korban serta alat yang digunakan pelaku menganiaya korban.
Akibat perbuatannya, para pelaku terancam Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 351 KUHP. Ancaman pidana 15 tahun penjara.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kabupaten Tasikmalaya mengapresiasi kinerja Kepolisian Resort Tasikmalaya yang mengungkap kasus ini.
"Kami apresiasi kinerja Kepolisian Resort Tasikmalaya yang ungkap kasus ini. Tapi ini kado terburuk bagi hari Disabilitas Nasional karena Ananda (korban) kan berkebutuhan khusus," kata Ato Rinanto, Ketua KPAI Daerah Kabupaten Tasikmalaya di lokasi yang sama.
Janji Anies Saat Kunjungi Rumah Singgah Soekarno-Hatta di Karawang
Calon presiden dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan Anies Rasyid Baswedan kampanye sekaligus napak tilas di Kota Pangkal Perjuangan, Kabupaten Karawang, tepatnya di rumah singgah Soekarno-Hatta di Rengasdengklok.
Dalam kampanyenya, ia menyempatkan melihat-lihat kondisi rumah singgah Soekarno-Hatta dan keluarga saat peristiwa penculikan menjelang kemerdekaan pada 16 Agustus 1945 itu.
"Kami hari ini berkunjung ke sebuah keluarga dan rumah yang bersejarah, tempat ini, kita baca dalam buku-buku sejarah, menjadi singgah tempat di mana Bung Karno, dan Bung Hatta sekeluarga diculik oleh sekelompok pemuda diminta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan," ujar Anies, disela kunjungan di rumah singgah Soekarno-Hatta, Rengasdengklok, Karawang, Senin (4/12/2023).
Setelah melihat rumah singgah tersebut, Anies bercita-cita ingin memperhatikan situs atau warisan sejarah dan berjanji akan merawat serta mengalokasikan anggaran khusus, jika terpilih di Pilpres mendatang.
"Tadi kami melihat tempat ini, dan kami ingin agar salah satu agenda perubahan kita memperhatikan pada tempat-tempat bersejarah, untuk bisa jadi pelajar pada anak-anak generasi baru kita," kata dia.
Anies menuturkan negara perlu untuk turun tangan merawat, dan menanggung pembiayaan yang saat ini ditanggung oleh keluarga. Dan, ia mencontohkan hal itu telah dilakukannya selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
"Sebagai contoh saat kami bertugas di Jakarta, semua keluarga yang berjasa maka PBB (pajak bumi dan bangunan) dibebaskan, tapi di rumah ini mereka merawat rumahnya yang bersejarah, tapi dipungut PBB dan harus menanggung semua pembiayaan walaupun merekanya tidak pernah mengeluh," paparnya.
Melihat kondisi demikian,Anies berencana akan mengalokasikan anggaran khusus, serta menggratiskan PBB bagi rumah-rumah cagar budaya yang bersejarah, jika dirinya terpilih menjadi Presiden.
"Karena itu kami berkomitmen ke depan, semua rumah cagar budaya, rumah-rumah bersejarah maka PBB nya harus di nol kan. Dan pemerintah mengalokasikan khusus untuk perawatan agar tidak menjadi beban untuk ahli warisnya. Sekaligus infrastruktur pendukung perlu kita tingkatkan supaya lebih banyak masyarakat yang berkunjung," pungkasnya.
(sud/sud)