Mojang Purwakarta Raup Cuan dari Limbah Eceng Gondok

Mojang Purwakarta Raup Cuan dari Limbah Eceng Gondok

Dian Firmansyah - detikJabar
Selasa, 27 Des 2022 18:00 WIB
Susi Lestari (17) mengembangkan kerajinan tas dari bahan eceng gondok
Susi Lestari (17) mengembangkan kerajinan tas dari bahan eceng gondok (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Susi Lestari, Mojang Purwakarta berusia 17 tahun, warga Kampung Cibule, Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sangat prihatin dengan kondisi tanaman eceng gondok yang menyulitkan para petani ikan di waduk Jatiluhur, tanaman itu tumbuh liar hingga menutup permukaan danau Jatiluhur.

Otaknya berpikir keras untuk memanfaatkan tanaman gulma yang merusak lingkungan. Berdasarkan ilmu dan tangan dinginnya, ia mampu merubah tanaman hama menjadi karya seni yang ciamik dan bernilai ekonomis.

"Ide membuat kerajinan tangan dari eceng gondok ini, karena saya liat banyak ditemukan eceng gondok dan kadang dianggap mengganggu di waduk Jatiluhur. Kebetulan rumah saya tidak jauh dari Waduk Jatiluhur ini," ujar Susi Lestari kepada awak media, Selasa (27/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterampilan membuat kerajinan tangan ia peroleh setelah mengikut berbagai pelatihan hingga mencari inspirasi di dunia maya, ia terus berinovasi dan terus mengembangkan kreativitasnya agar bisa terus berkembang. Tidaklah sulit dan tanpa kendala berarti, sebab bahan baku utamanya ia dapatkan secara cuma-cuma.

"Modalnya tidak banyak, karena hanya memerlukan eceng gondok yang gratis di dekat rumah dan peralatan yang dibutuhkan seperti gunting dan mall kayu. Saya juga merasa tertantang bagaimana memanfaatkan tanaman hama yang tidak berguna menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi," katanya.

ADVERTISEMENT
Susi Lestari (17) mengembangkan kerajinan tas dari bahan eceng gondokSusi Lestari (17) mengembangkan kerajinan tas dari bahan eceng gondok Foto: Dian Firmansyah/detikJabar

Dari tangan terampilnya ia berhasil membuat aneka kerajinan seperti tas, topi, tempat tisu, dan berbagai macam lainnya yang tentunya berbahan dasar eceng gondok.

Susi menjelaskan, sebelum diolah atau dibentuk, eceng gondok terlebih dahulu dikeringkan selama empat hari hingga satu minggu. Bila sudah mengering optimal, lalu dibasahi kembali untuk memudahkan dirajut.

Namun Susi menyayangkan warga sekitar rumahnya kurang antusias dalam pemanfaatan tanaman ini, ia berencana akan menularkan ilmu ini ke warga sekitar meski hanya dengan metode yang sederhana.

"Namun, saya optimis kreativitas yang dilakukan ini punya prospek pasar yang baik ke depannya dan bisa dikembangkan di masyarakat yang berada di lingkungan dekat rumah saya ini," Ucap dara cantik yang merupakan alumi SMPN 2 Sukasari ini.

(orb/yum)


Hide Ads