Ganjar Setya Pribadi, ASN di Balik Aplikasi Bandung Sadayana

Ganjar Setya Pribadi, ASN di Balik Aplikasi Bandung Sadayana

Sudirman Wamad - detikJabar
Minggu, 30 Okt 2022 08:30 WIB
Ganjar Setya Pribadi, ASN Pemkot Bandung yang jadi sosok di balik program smart city dan aplikasi Bandung Sadayana.
Ganjar Setya Pribadi, ASN Pemkot Bandung yang jadi sosok di balik program smart city dan aplikasi Bandung Sadayana. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Ganjar Setya Pribadi, motor di balik pesatnya inovasi pemanfaatan teknologi di Pemkot Bandung. Ganjar menjabat sebagai Kepala Seksi Evaluasi Teknologi Diskominfo Kota Bandung.

Dua tahun lalu, Ganjar dinobatkan sebagai The Future Leader dalam ajang Anugerah ASN 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RI. Sebelum menyabet penghargaan itu, Ganjar juga pernah menjadi inovator terbaik. Ganjar menyabet gelar empat terbaik dalam bidang itu. Ia membuat forum Badami.

Awalnya, Ganjar bertugas di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung. Pria yang berstatus PNS sejak 2011 itu memiliki semangat inovasi. Di dinas tersebut, Ganjar membantu membuat sistem perizinan online. Hingga akhirnya, pada 2017 ia dipromosikan ke Diskominfo. Ganjar dipercaya memegang program Smart City Kota Bandung, atau Bandung Kota Cerdas. Salah satu reformasi birokrasi.

"Saya membuat logo Smart City Bandung, kemudian website dan lainnya. Kemudian, kita membuat forum bernama Badami," kata Ganjar saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (29/10/2022).

Badami merupakan program kolaborasi, sosialisasi, monitoring hingga evaluasi pemanfaatan teknologi sebagai wadah Bandung Smart City Forum. Badami adalah wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam membangun Bandung.

"Badami kita buat sekitar enam bulan saat pendidikan. Sudah sejak 2018. Kemudian, 2020 kami mendapat funding dari Belgia untuk kegiatan sosial," kata Ganjar.

Badami merupakan akronim dari Bandung Diskusi dan Monitoring Inovasi. Selain itu, Badami juga merupakan diksi asli Sunda yang artinya berdiskusi, bermusyawarah untuk mufakat sebagai karakteristik budaya.

"Harapannya untuk semua mari saling merangkul dan berkolaborasi. Jangan takut untuk berkarya, saya juga pernah bikin lagu juga. Jadi, awalnya itu harus senang dulu. Apa yang kita lakukan untuk membangun Bandung. Kemudian, kita diskusikan juga dengan yang lain, share ide kita, jangan takut. Siapa tahu ide itu bagus untuk Bandung, maka kita dukung," kata pria lulusan Unpad itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar mendapat beasiswa dari pemerintah di Unpad, baik S1 dan S2. Latar belakang pendidikannya adalah keuangan. Namun, Ganjar punya etos tinggi dalam kerja dan inovasi.

Bandung Sadayana

Saat ini, Ganjar tengah mengembangkan super app atau aplikasi super bernama Bandung Sadayana. Aplikasi ini baik rumah bagi seluruh layanan digital yang ada di Kota Bandung. Tak jauh beda dengan Badami, nama Sadayana tentu merupakan diksi dari bahasa Sunda yang maknanya untuk semua. Dalam aplikasi tersebut, Sadayana merupakan akronim semua digital layanan kota.

"Ini bertujuan agar masyarakat mudah mengakses layanan. Jadi, seperti media sosial. Dalam aplikasi ini masyarakat bisa aktif, sharing ide, event dan lainnya. Layanan sudah ada, tinggal sosialisasi secara masif," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan Bandung Sadayana sejatinya telah diluncurkan pada Desember 2021 silam. Namun, pada awal tahun masih sedikit layanan digital yang tergabung dalam Sadayana. Ia pun terus mengembangkan dan membuat aplikasi ini menjadi rumah besar, dan rumah bersama.

"Saya berharap, semoga ke depan kinerja saya tetap dipakai oleh pemimpin Kota Bandung. Tentunya, terus mengembangkan dan membangun Kota Bandung dengan budaya inovasinya," ucap Ganjar.

ADVERTISEMENT

Foto : Istimewa dok. Kemenpan-RB




(sud/tey)


Hide Ads