Bupati Garut Rudy Gunawan dan Kepala Desa Banjarsari meraih penghargaan dari Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengucapkan selamat untuk Provinsi Jabar yang berhasil mengatasi desa tertinggal dan sangat tertinggal pada Acara Gala Dinner Teknologi Tepat Guna (TTG) Nusantara Tahun 2022 di Pendopo Bupati Cirebon, Kota Cirebon.
"Ini akan berkonsekuensi kepada pendanaan yang meningkat seiring meningkatnya status desa," ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10/2022).
Rudy meraih penghargaan berupa Piagam Penghargaan Lencana Bakti atas komitmen dan kerja kerasnya dalam mendorong pembangunan desa sehingga seluruh desa di Kabupaten Garut mencapai status berkembang, maju dan mandiri. Penghargaan ini diserahkan secara langsung kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut, Wawan Nurdin yang mewakili Rudy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong Yolanda Oktavia meraih penghargaan sebagai desa berstrata mandiri dengan nilai Indeks Desa Membangun (IDM) tertinggi. Sedangkan Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi meraih penghargaan Posyantek Kondang Teknologi sebagai juara 2 dalam Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek).
Desa Cigawir juga berprestasi dalam Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna, Posyantek Berprestasi dan Teknologi Tepat Guna dengan unggulan terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wagub Jabar UU Ruzhanul Ulum kepada Ketua Posyantek Kondang Teknologi, Rian Ma. Fikri.
UU Ruzhanul mengungkapkan kondisi strata desa di Jabar pada 2022 berjumlah 1.671 desa berkembang, 2.511 desa maju dan 1.130 desa mandiri. Ia mengatakan tidak ada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal di Jabar.
Ia juga mengungkapkan beberapa kendala dalam pembangunan desa, yaitu pandemi COVID-19, revolusi industri 4.0 dan perubahan iklim (climate change.)
"Alhamdulillah dari kepemimpinan Pak Gubernur sudah tak ada desa sangat tertinggal di Jabar, ini juga termasuk peran para bupati/wali kota," ucapnya.
Wawan Nurdin juga mengatakan tidak ada lagi desa yang tertinggal di Kabupaten Garut usai menerima penghargaan tersebut.
"Desa mandirinya alhamdulillah sudah 70 desa dan yang lainnya adalah masih berkembang dan maju, mudah-mudahan untuk tahun 2023 ini kita desa mandiri ini Kabupaten Garut bisa 50 persen dari jumlah desa yang ada di Kabupaten Garut," ujarnya.
Wawan menjelaskan penghargaan untuk Posyantek berdasarkan Peraturan Menteri Desa (Permendes) No. 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Dana Desa Tahun 2023 yang memprioritaskan pemulihan ekonomi melalui pemberian penyertaan modal bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Di mana pemulihan ekonomi ini juga diprioritaskan untuk pemberdayaan ataupun pemberian penyertaan modal bagi BUMDes, mudah-mudahan ke depan semua kegiatan posyantek ataupun kegiatan teknologi tepat guna yang ada di Kabupaten Garut, khususnya mungkin yang di desa-desa ini sudah bisa bekerja sama, sebagai sub unit usaha daripada BUMDes kabupatennya," ucapnya.
Ia menuturkan dalam pengembangannya, Posyantek menerapkan kerja sama pentahelix yang melibatkan pemerintah, pengusaha, akademisi , komunitas hingga media. Posyantek pun telah menghasilkan beberapa kegiatan, salah satunya pembuatan router inter untuk masyarakat.
"Dan untuk akademisinya yaitu bekerja sama dengan Universitas Parahyangan Bandung, dan menghasilkan beberapa kegiatan usaha di antaranya adalah pembuatan router internet untuk masyarakat, dan juga pembuatan pakan terpadu, dan banyak lagi kegiatan yang lagi diprogramkan, mudah-mudahan untuk ke depan ini menjadi harapan bagi warga ataupun posyantek di Kabupaten Garut," pungkas Wawan.
(fhs/ega)