.webp)
Seorang pria nekat melakukan aksi pelecehan ke seorang wanita di atas coomuter line. Pelaku berhasil diamankan petugas.
Berikut fakta-faktanya:
1. Viral di Media Sosial
Jagat maya dihebohkan dengan video yang menunjukkan seorang pria menangis di hadapan seorang petugas keamanan di Stasiun Padalarang, Bandung Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi yang diterima, pria tersebut diduga diamankan petugas keamanan stasiun usai tertangkap basah melakukan aksi pelecehan seksual terhadap penumpang wanita di kereta api.
2. Terjadi di Malam Hari
Dalam kejadian ini, Public Relations Manager KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (1/4) malam. Berawal saat seorang penumpang wanita berteriak histeris sesaat setelah turun dari kereta api.
"Kemudian teriakan itu didengar petugas keamanan Stasiun Padalarang. Petugas lalu berusaha berkomunikasi dengan yang bersangkutan," kata Leza saat dikonfirmasi, Kamis (3/4).
3. Mengaku Dilecehkan
Wanita yang sebelumnya berteriak itu mengaku menjadi korban dugaan pelecehan seksual. Ia lantas menunjukkan pria yang diduga menjadi pelakunya kemudian berhasil teridentifikasi dan diamankan petugas keamanan.
"Petugas berhasil mengamankan terduga pelaku lalu dibawa ke ruangan stasiun untuk diperiksa dan diinterogasi. Jadi terduga pelaku memang sempat menangis seperti yang videonya beredar," kata Leza.
4. Pelaku Mengakui Perbuatannya
Setelah diinterogasi petugas, terduga pelaku mengakui perbuatannya cabul yang menimpa penumpang yang saat itu menaiki Commuter Line Bandung Raya nomor 365 Cicalengka-Padalarang.
"Terduga pelaku mengakui perbuatannya. Akhirnya perkara tersebut berakhir damai karena pelaku disinyalir memiliki keterbelakangan mental, dikuatkan keterangan dari Ketua RT/RW dan orangtua terduga pelaku. Kemudian pelaku membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa," ujar Leza.
5. KAI Minta Korban Berani Bersuara
Leza mengatakan KAI Commuter akan menindak tegas pelaku pelanggaran norma kesusilaan. Penindakan tersebut sampai pada black list terduga pelakunya dan pelaporan kepada pihak yang berwajib.
"Kami juga berharap kepada seluruh pengguna yang melihat atau menjadi korban untuk tidak takut berteriak atau meminta bantuan pengguna lain atau segera melaporkannya kepada petugas," kata Leza.
(wip/mso)
