Perburuan kepada geng motor yang menusuk seorang juru parkir berinisial RS (24) di sebuah minimarket di Cimaung, Kabupaten Bandung rupanya belum selesai. Polisi seakan tak mau memberi ampun atas insiden yang memakan korban tersebut hingga viral di media sosial.
Setelah menangkap DK dan menetapkannya sebagai tersangka, polisi kemudian menciduk 6 orang lainnya yang terlibat dalam kasus itu. Mereka pun digelandang setelah markas geng motornya digrebek di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
"Hingga saat ini, sebanyak tujuh orang telah diamankan. Satu di antaranya, berinisial DK, telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara enam lainnya masih berstatus saksi," ujar Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono kepada awak media, Selasa (18/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penggerebekan itu, sejumlah barang bukti turut diamankan. Diantaranya sebilah celurit dan plat nomor kendaraan yang diduga digunakan saat kejadian. Bahkan dari hasil pemeriksaan, dua dari keenam orang yang baru diamankan dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba.
Para pelaku pun sudah teridentifikasi berasal dari empat DPC kelompok Brigez yaitu dari wilayah Soreang, Katapang, dan Baleendah. Ada titik terang yang kemudian ditemukan saat polisi menggeledah salah satu wilayah.
"Kami telah menyisir beberapa titik, termasuk di Katapang. Di sana kami menemukan salah satu saksi yang sempat menghapus percakapan dengan terduga pelaku lain. Ini juga sedang kami dalami lebih lanjut," ucapnya.
Tak lama kemudian, Aldi memastikan 10 orang anggota geng motor itu kembali ditangkap. Mereka diciduk di wilayah Garut, dan punya perannya masing-masing saat insiden berdarah itu terjadi. Bahkan, lima orang di antaranya diduga merupakan pelaku utama.
Menurut Aldi, dari jumlah tersebut terdapat beberapa pelaku yang berperan menghalangi atau merintangi penyidikan. Sehingga para pelaku bisa kabur melarikan diri.
"Iya dari hasil pemeriksaan beberapa orang sementara ini ikut memfasilitasi para pelaku melarikan diri. Jadi saat ini Polresta Bandung sedang mendalami perkara ini," jelasnya.
Menurutnya pelaku utama tersebut merupakan pentolan yang turut melakukan pengeroyokan kepada korban jukir inisial RS (24). Hal tersebut diketahui berdasarkan video yang terekam di CCTV.
"Yang kami tangkap di Garut ini ada beberapa orang pentolan atau pelaku yang ikut langsung menganiaya kalau kita melihat di CCTV atau video yang beredar ini orang-orang yang ikut memukul korban sehingga meninggal dunia," ucapnya.
Dia menambahkan motif sementara dari aksi pengeroyokan tersebut adalah adanya ketersinggungan korban dan para pelaku. Sehingga para pelaku nekat menghabisi korban dengan membabi buta.
"Motif sementara adanya ketersinggungan para pelaku ini pada korban yang meninggal dunia, terjadi semacam ejekan. Jadi akhirnya para pelaku mengejar korban hingga menganiaya dan korban meninggal dunia," pungkasnya.
(ral/sud)