Tabir kematian mayat dalam koper di selokan Desa Dadapan, Kendal, Kabupaten Ngawi mulai tersingkap satu demi satu. Sebelumnya, jasad korban ditemukan tak lengkap, yakni badan tanpa kepala dan kaki.
Setelah ditelusuri, korban diketahui merupakan Uswatun Khasanah (29), warga Garum, Kabupaten Blitar. Berikut jejak kematian Uswatun Khasanah, seperti dirangkum dari detikJatim.
Kaki Ditemukan di Ponorogo
![]() |
Dua potongan kaki diduga milik korban mutilasi di Ngawi ini ditemukan oleh warga Desa Sampung, Ponorogo. Potongan kaki itu terbungkus plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan dua potongan kaki itu milik Uswatun merujuk pada kondisi korban saat pertama kali ditemukan di Desa Dadapan, Ngawi. Saat itu kepala dan dua kaki korban tidak ada di dalam koper.
Belum ada pernyataan resmi dari kepolisian terkait penemuan tersebut. Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo mengatakan kasus itu menjadi wewenang dari Polda Jawa Timur.
Kepala Ditemukan Terbungkus Plastik di Trenggalek
![]() |
Sementara itu kepala korban ditemukan di wilayah Trenggalek. Saat ini, barang bukti dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKFM) RSUD dr Iskak Tulungagung.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro mengatakan, potongan tubuh bagian kepala ditemukan di pinggir jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek sekitar pukul 08.00 WIB.
"Jadi, tim Polda Jatim meminta bantuan untuk mencari potongan tubuh korban mutilasi Ngawi. Ketemunya di pinggir jalan, posisinya di bawah jembatan," kata AKP Eko Widiantoro, Minggu (26/1/2025).
Saat ditemukan, bagian tubuh tersebut terbungkus oleh plastik. Setelah ditemukan, kepala korban langsung dievakuasi ke RSUD dr Soedomo, Trenggalek. Namun, saat ini dibawa ke IKFM RSUD dr Iskak Tulungagung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim forensik Polda Jatim.
"Untuk selanjutnya ditangani langsung oleh Polda Jatim," katanya.
Pelaku Ditangkap, TKP Eksekusi Korban Diperiksa Polisi
![]() |
Polisi pun terus bergerak memburu pelaku, hingga akhirnya polisi menangkap seorang pria berinisial A pada Sabtu (25/1/2025) malam. Kepada polisi A mengaku sebagai suami siri dari korban.
"Pengakuan sementara katanya suami siri," kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, Minggu (26/1/2025).
Farman menyebut, pelaku berinisial A. Untuk identitas lengkapnya, akan dibeber saat rilis nanti. "Pelaku inisialnya A," katanya.
Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan intensif kepada pelaku, terkait kematian Uswatun Khasanah. Polisi pun tengah memeriksa kamar di salah satu hotel di Kediri, yang diyakini sebagai tempat pelaku mengeksekusi korban.
Sosok Uswatun di Mata Keluarga dan Rekan Kerja
![]() |
Nur Khalim mengatakan korban merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Anak perempuannya itu termasuk anak baik yang perhatian dengan keluarga.
Meski tidak tinggal serumah, Khalim mengaku sering dijenguk dan diberi uang buat makan.
"Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya," kata Khalim kepada wartawan, Sabtu (25/1/2025).
Uswatun khasanah atau yang akrab disapa Ana (29) di tempat kerjanya, dikenal sebagai sosok yang dermawan di mata rekan kerjanya di Tulungagung.
Salah satu karyawan kafe yang juga rekan korban Kris, mengaku telah lama berteman baik dengan Ana. Bahkan, sejak di tempat kerja yang lama.
"Kalau sama saya orangnya baik. Saya kenal sudah lama," kaya Kris, Minggu (26/1/2025).
Tak hanya dengan Kris, sikap baik korban juga terjadi pada rekan-rekannya di tempat kerja. Korban pun juga dikenal dermawan, bahkan Kris kerap mendapatkan uang saku.
"Dia baik juga ke teman-temanku. Bahkan kalau sama saya sering ngasih uang untuk beli rokok," ujarnya.
(yum/yum)