Perjuangan Ami Selamatkan Adik yang Nyaris Tewas Dibacok di Bandung

Perjuangan Ami Selamatkan Adik yang Nyaris Tewas Dibacok di Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 24 Jan 2025 23:30 WIB
Pria paruh baya, Ami Saepudin (60), warga Kampung Kiaraeunyeuh, Desa Banyusari, Kecamatan Katapang saat curhat ke Polisi.
Pria paruh baya, Ami Saepudin (60), warga Kampung Kiaraeunyeuh, Desa Banyusari, Kecamatan Katapang saat curhat ke Polisi. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Ami Saepudin (60), warga Kampung Kiaraeunyeuh, Desa Banyusari, Kecamatan Katapang tengah berjuang mengobati adiknya yang menjadi korban pembacokan enam bulan lalu. Bahkan dirinya harus menggadaikan rumah senilai Rp 94 juta.

Pria tersebut mencurahkan keresahannya di hadapan Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono, di Aula Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jumat (24/1/2025).

Ami menuturkan hingga saat ini, dia masih berjuang mengobati adiknya yang mengalami luka-luka. Ami mengatakan setelah pembacokan tersebut sang adik mengalami pendarahan yang hebat. Kata dia, sang adik harus mengganti darah sebanyak 42 labu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enam bulan lalu adik saya yang dibacok hampir mati. Tiga jarinya sekarang jadi permanen ngga bisa digunakan. Nah kepala juga luka parah beberapa jaitan gitu lah, sampai batok kepala itu kelihatan," kata Ami.

Pihaknya menjelaskan setelah itu sang adiknya harus melakukan operasi pada bagian tangannya. Menurutnya operasi tersebut memerlukan uang senilai Rp 94 juta.

ADVERTISEMENT

"Saya ingat pada waktu itu mau operasi, harus ada uang segitu. Katanya gak bisa pakai BPJS, karena itu bukan kecelakaan. Akhirnya saya memutuskan menggadaikan rumah saya untuk operasi. Sampai sekarang belum tertebus juga uangnya. Tapi saya dan keluarga sedikit-sedikit bisa mencicil uang gadai tersebut," jelasnya.

Ami meminta kepada pemerintah untuk bisa menangani permasalahan tersebut. "Jadi saya mohon ke bapak, kalau misalnya urus-urus kayak gini ke orang miskin bisa dibantu pakai BPJS. Saya jam 2 malam nyari uang buat operasi, kalau enggak tangan adik saya buntung," ucapnya.

Dia mengaku selama enam bulan selalu khawatir pelaku pembacokan tersebut belum bisa tertangkap. Bahkan dirinya sempat terbesit untuk menangkap sendiri dan menuntaskan dendamnya.

"Alhamdulillah sekarang pas Kapolsek Katapang yang baru Kompol Nasrudin. Nah dalam waktu dua minggu dapet pelakunya sama pak Kapolsek di Tambun Bekasi. Jadi saya ucapkan terimakasih kepada pak Kapolsek yang baru," kata Ami yang langsung memeluk Kapolsek Katapang Kompol Nasrudin.

Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono langsung menanggapi permasalahan tersebut. Kata dia, setiap penyelidikan pasti harus membutuhkan tahapan-tahapan yang diperlukan.

"Kadang-kadang kalau kita melapor ke polisi itu sebetulnya bukan gak dikerjakan. Karena kalau kapolsek sebelumnya gak kerja, pak Nas gak mungkin tiba-tiba langsung nangkep. Artinya yang sebelumnya juga sudah kerja, tapi masih proses," kata Aldi.

Aldi mengungkapkan pelaku kejahatan selalu mempunyai cara untuk melarikan diri. Sehingga ketika petugas melakukan pengejaran pasti selalu berpindah-pindah.

"Dikejar ke sana, lari, dikejar lagi, lari ke tempat lain. Ketika pak Nas bisa menangkap dalam waktu dua minggu. Artinya sebelumnya sudah dikerjakan seluruh administrasinya, SP tugasnya, SP lidiknya, naik ke penyidikan, terus SP penangkapan. Hanya memang belum ketangkep. Nah alhamdulillah pak Nas jadi kapolsek, ketangkep," jelas Aldi.

Aldi pun mengaku prihatin terkait permasalahan korban kejahatan tidak bisa ditanggung BPJS. Setelah itu dirinya langsung berinisiatif melakukan video call orang nomer satu di Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna.

Setelah tersambung, Aldi langsung memaparkan keluhan warga saat korban kejahatan yang tidak bisa tercover BPJS. Kemudian Dadang Supriatna langsung memberikan responnya dan akan menelepon Direktur RSUD Otista Soreang.

"Itu harusnya gak boleh kaya gitu. Saya akan telepon Dirut RSUD Otista sekarang. Nanti didata siapa namanya, dan gak usah bayar. Nanti saya telepon dirutnya untuk tangani itu," kata Dadang melalui sambungan telepon.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads