Setelah menyebar teror di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Suherlan alias Elan alias Samson (33) akhirnya berhasil diamankan oleh Kasat Samapta Polres Sukabumi, AKP Dadi. Meski dikenal kerap membuat onar, Samson justru tak berkutik saat bertemu langsung dengan Dadi.
Ketegangan sempat dirasakan warga pada Kamis malam (23/1), suasana Kampung Cihurang mencekam. Warga berjaga dengan alat pemukul, mengantisipasi aksi brutal Samson yang membawa golok.
Hingga keesokan harinya situasi berubah ketika Dadi datang. Meskipun bersenjata tajam, Samson langsung luluh dan menjabat tangan Dadi begitu melihat sosok polisi yang sudah dikenalnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendapat informasi bahwa Samson ada di saung kebun. Saya bersama tokoh masyarakat mendatanginya. Saat itu, dia sedang membawa satu buah golok," ujar Dadi kepada detikJabar, Jumat (24/1/2025).
Tidak butuh waktu lama, Samson menyerah tanpa perlawanan. Dadi menggunakan pendekatan persuasif, memberi arahan dan nasihat kepada Samson agar ikut ke Polres Sukabumi.
"Kita memberikan arahan kepada Samson, akhirnya dia mau ikut. Saya juga sampaikan bahwa dia perlu diobati karena ada luka di kepalanya," kata Dadi.
Namun, Samson menolak naik kendaraan. Sebagai gantinya, ia memilih berenang melintasi Sungai Cimandiri untuk menuju Polres Sukabumi.
"Dia maunya berenang dari Kampung Cihurang ke Caringin, kami mengikutinya dengan perahu. Setelah sampai di darat, kami antar dia ke Polres," tambah Dadi.
![]() |
Samson memiliki tubuh kekar dan wajah beringas, membuatnya ditakuti banyak warga. Tidak jarang ia terlibat konfrontasi dan melakukan tindakan yang meresahkan, seperti memperlihatkan alat vitalnya di depan umum hingga meludahi warga. Teror tersebut membuat warga Kampung Cihurang tidak tenang dan akhirnya melibatkan kepolisian.
Sejak malam hingga pagi, petugas dari Polsek, Polres, dan Polairud disiagakan untuk menjaga keamanan warga.
"Namun, alhamdulillah, saat diamankan tadi, tidak ada perlawanan," ujar Dadi.
Untuk meredam ketakutan warga, Dadi mengirimkan foto bersama Samson dan tokoh masyarakat ke warga. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Samson sudah berada dalam pengawasan polisi dan situasi di kampung kembali kondusif.
Hubungan Samson dengan Dadi ternyata sudah terjalin lama, bahkan sebelum Dadi menjabat sebagai Kasat Samapta. Saat masih menjadi Kapolsek Simpenan, Dadi sering membantu keluarga Samson yang hidup dalam keterbatasan.
"Dulu waktu orang tua Samson sakit, Pak Dadi sering memberikan bantuan. Ketika anaknya sakit juga dibantu. Jadi ada chemistry di situ, makanya Samson menghormati Pak Dadi," ujar Apon, warga Kecamatan Simpenan.
Samson yang berprofesi sebagai nelayan juga beberapa kali memberikan ikan hasil tangkapannya kepada Dadi. Ikan-ikan itu dibeli oleh Dadi dan kerap dibagikan kembali kepada warga.
"Pak Dadi itu dekat dengan warga, termasuk sama Samson. Jadi, walaupun Samson kadang bikin onar, dia tetap hormat ke Pak Dadi," tambah Apon.
Menurut warga, Samson kerap mengalami gangguan kejiwaan, terutama saat sedang tidak terkendali. Hal ini yang membuatnya sering melakukan tindakan di luar nalar.
"Kalau diperlakukan baik, Samson sebenarnya tidak macam-macam. Tapi kalau dia lagi kambuh, ya bikin onar seperti kemarin," ungkap Apon.
Samson telah beberapa kali dirawat, namun gangguannya kerap kambuh. Warga berharap, dengan penanganan yang tepat, aksi-aksi brutal Samson bisa dihentikan untuk menjaga keamanan Kampung Cihurang.
(sya/dir)