Nyawa Septian (37) direnggut sang majikan. Tewasnya Septian bermula dari titah atau tugas sang majikan pemilik rumah mewah di Kota Bogor.
Setidaknya keterangan itu yang di dapat dari kepolisian yang diterima oleh pihak keluarga saat menerima jasad korban lalu membawanya ke rumah duka diKampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Tugas itu sebenarnya sederhana. Septian diminta mencatat aktivitas keluar-masuk penghuni rumah di Jl Raya Lawang Gintung, Bogor Selatan, Kota Bogor tersebut. Namun, saat itu korban diduga mencatat soal anak majikannya yang sering keluar malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban menjalankan tugasnya sesuai instruksi, mendata siapa saja yang keluar masuk rumah. Anak majikannya sering keluar malam, jadi korban mendata. Tapi korban malah difitnah mengadu ke ibunya oleh anak tersebut," kata Aris Munandar (40) paman korban Septian saat ditemui detikJabar, di rumah duka Jumat (17/1) dinihari.
Fitnah tersebut diduga membuat anak majikan merasa tersinggung, hingga memicu kemarahan yang berujung pada tindak kekerasan.
"Dari pesan-pesan yang kami lihat, mereka sempat bertengkar. Polisi juga menyebutkan ada indikasi korban difitnah, sehingga akhirnya konflik ini terjadi," ucap Aris.
Cerita korban itu juga dibenarkan oeh Dewi (47) istri almarhum Septian. Dia mengaku terakhir kali berbicara dengan almarhum suaminya pada Kamis (16/1). Dalam percakapan itu, Septian sempat menanyakan kabar anak-anak mereka.
"Waktu itu nelpon, nanyain kabar anak. Malamnya ngechat katanya ada perselisihan dengan anak majikan, berantem, si ibu mau dicekik (oleh anaknya). Itu saya lerai, dipisahlah sama suami. Dari situ enggak ada kabar lagi sampai paginya, bahkan sampai siangnya," cerita Dewi.
Sementara di Kota Bogor tepatnya di sebuah rumah mewah di Jl Raya Lawang Gintung, Bogor Selatan, Kota Bogor Septian ditemukan tewas bersimbah darah. Saat itu sudah ada kecurigaan, jika ayah empat anak itu tewas karena pembunuhan.
"Jadi tadi ada kejadian tindak pidana diduga pembunuhan yang terjadi di Bogor Selatan, kurang lebih pada pukul 04.30 tadi pagi. Korban pegawai, satpam di situ," kata Kaporesta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo, Jumat (17/1/2024) seperti dlansir dari detikNews.
Eko menyebutkan, korban mengalami luka di bagian kepala dan sekitar dada. Korban saat ini dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
"Saat ini masih dalam proses penyelidikan, mudah-mudahan nanti ada titik terang siapa pelakunya," katanya.
Korban Septian dilaporkan tewas sekitar pukul 04.30 WIB. Korban ditemukan bersimbah darah di dalam pos satpam tempatnya bertugas.
"Sekitar pukul 04.30 WIB kemudian piket fungsi datang ke TKP dan melihat ada sekuriti yang tergeletak di pos satpam dengan keadaan bersimbah darah," kata Kapolsek Bogor Selatan Kompol Maman Firmansyah dihubungi terpisah.
Pantauan detikcom, lokasi pembunuhan terjadi di sebuah rumah mewah dua lantai di pinggir Jl Lawang Gintung, Bogor Selatan Kota Bogor. Pos sekuriti tempat jasad korban ditemukan berada persis di balik gerbang rumah.
Saat ini, rumah tersebut sudah dipasangi garis polisi. Sementara di dalamnya, tampak sejumlah anggota kepolisian sedang mengamankan TKP.
Dipicu Perselisihan
Kapolresta Bogor juga menyebut peristiwa pembunuhan itu diduga dipicu perselisihan antara korban dan pelaku.
"Awalnya ada perselisihan dari kemarin, kemudian tadi ada kejadian. Nanti kita perdalam lagi. Kalau sudah jelas, kita sampaikan kembali," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo.
Kombes Eko juga mengungkap identitas pelaku pembunuh Septian sudah ia kantongi. "(Identitas) pelaku sudah kita kantongin. Hubungan korban dan pelaku, hubungannya antara majikan dengan bawahan. Korban pegawai, satpam di situ," ujar Eko.
Eko menyebutkan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Lima orang saksi saat ini masih dimintai keterangan.
"Saat ini yang ada di rumah itu sudah kita amankan, semua sedang diproses dimintai keterangan, nanti kita update kembali. Saksi tadi ada lima orang yang kita amankan," kata Eko.
Tidak lama kemudian polisi mengupdate perkembangan kasus tersebut, seorang pria inisial AMM diamankan, ia adalah anak dari majikan tempat korban Septian bekerja. Polisi melakukan tes urine terhadap AMM, dan hasilnya, AMM dinyatakan positif narkoba.
"Yang jelas, tadi pagi yang diduga pelaku itu kita tes urine, (hasilnya) positif sinte," kata Kombes Eko Prasetyo.
Selang sehari kemudian, polisi menetapkan AAM (26), majikan diduga membunuh Septian, satpam di rumahnya di kawasan Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai tersangka. Penetapan tersangka dilakukan setelah pemeriksaan dilakukan.
"Sudah naik (menjadi) tersangka tadi pagi," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).
Simak Video "Video: Istri Satpam yang Dibunuh Majikan Cerita Komunikasi Terakhir dengan Almarhum"
[Gambas:Video 20detik]