Sering Dianggap 'Sehat', Kebiasaan Ini Justru Bikin Tubuh Cepat Tua

Kabar Kesehatan

Sering Dianggap 'Sehat', Kebiasaan Ini Justru Bikin Tubuh Cepat Tua

Hestianingsih Hestianingsih - detikJabar
Sabtu, 18 Jan 2025 06:00 WIB
Ilustrasi pria mengantuk setelah berolahraga
Ilustrasi olahraga (Foto: Pixabay/Sammy-Sander)
Bandung -

Gaya hidup sehat membuat seseorang tampak lebih muda dari usia sebenarnya, tetapi jika dilakukan secara berlebihan justru berdampak sebaliknya.

Berikut sejumlah kebiasaan yang dianggap sehat, tetapi malah membuat tubuh menua lebih cepat, seperti dirangkum oleh wolipop.

1. Terobsesi Olahraga Kardio

Olahraga kardio memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kebugaran jantung dan membakar kalori. Namun, jika dilakukan secara berlebihan tanpa diimbangi dengan latihan kekuatan dan istirahat yang cukup, dapat menimbulkan efek negatif, termasuk percepatan penuaan dan kehilangan massa otot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latihan kardio yang berlebihan dapat menyebabkan proses katabolisme, yaitu pemecahan jaringan otot untuk energi. Hal ini terjadi terutama jika asupan kalori tidak mencukupi atau tidak diimbangi dengan latihan kekuatan. Akibatnya, tubuh bisa kehilangan massa otot, yang berdampak pada penurunan kekuatan dan metabolisme.

Stres fisik akibat olahraga berlebihan dapat meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh. Kortisol yang berlebihan ini bisa memecah kolagen pada kulit, menyebabkan kulit kehilangan elastisitas, akibatnya muncul keriput dan penuaan dini.

ADVERTISEMENT

Latihan kardio seperti aerobik, jogging dan treadmill sebaiknya dikombinasikan dengan latihan kekuatan. Misalnya saja angkat beban dan pilates untuk mempertahankan massa otot dan kekuatan tubuh. Hindari melakukan kardio dengan intensitas tinggi setiap hari. Berikan tubuh waktu untuk pulih dengan mengatur jadwal latihan bergantian, misalnya saja hanya 2-3 kali seminggu.

2. Minum Jus Terlalu Banyak

Segelas jus buah segar di pagi hari mungkin akan membuat tubuh terasa segar. Selain itu jus dari perasan atau campuran buah murni kaya akan vitamin dan mineral.

Namun kebiasaan minum jus terlalu sering ternyata kurang baik karena ada satu kandungan penting yang hilang saat buah atau sayur dihancurkan dengan blender. Saat memblender atau membuat jus, berarti juga memisahkan serat. Meskipun mungkin ada yang tetap memasukkan serat ke dalam jus, namun bentuknya sudah terpecah jadi lebih halus.

Saat membuat jus buah dan sayuran, berarti kamu mengubah semua gula dan meninggalkan serat di bagian belakang. Rasanya mungkin seperti mendapat asupan energi instan ke aliran darah, seolah-olah tubuh menerima suntikan gula. Tapi yang kemudian terjadi, gula darah meningkat drastis.

Sebuah studi yang dilakukan National Library of Medicine menunjukkan asupan jus buah/sayur yang berlebihan berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2, karena kandungan fruktosa dan indeks glikemik yang tinggi. Tak hanya membuat penyakit lebih mudah datang, asupan gula terlalu tinggi juga mengakibatkan penuaan kulit, karena rusaknya kolagen.

Sangat disarankan mengonsumsi buah dan sayur dalam bentuk utuh ketimbang dibuat jus. Kandungan serat bisa membantu tubuh meregulasi gula lebih baik. Selain itu, serat juga bermanfaat melancarkan BAB dan menjaga kesehatan pencernaan.

3. Menghindari Sinar Matahari

Sebagian besar dari kita sudah paham risiko yang datang akibat paparan sinar matahari. Tak heran, generasi saat ini jadi sangat sadar akan pentingnya SPF, bahkan untuk sekadar keluar ke mini market di depan kompleks rumah. Selain itu, memiliki kulit cerah sering dianggap sebagai standar kecantikan.

Tapi, tahukah kamu? Terlalu sering menghindari matahari juga bisa membuat tubuhmu kekurangan vitamin D-dan ini salah satu alasan mengapa proses penuaan bisa terasa lebih cepat.

Menurut penelitian, vitamin D terbukti punya pengaruh besar terhadap kesehatan tulang, sistem imun, dan pemendekan telomer-bagian kecil di ujung DNA yang erat kaitannya dengan proses penuaan sel. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D yang cukup memiliki telomer lebih panjang dibanding mereka yang kekurangan. Ini bisa jadi salah satu elemen rahasia anti-penuaan.

Intinya, paparan sinar matahari tetap dibutuhkan tubuh, dan jangan dihindari sama sekali. Untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal, sempatkan berjemur di bawah sinar matahari selama 10-15 menit, beberapa kali seminggu. Pilih waktu yang aman, misalnya di bawah pukul 10.00 pagi atau setelah pukul 14.00.

4. Terlalu Banyak Mengonsumsi Suplemen

Suplemen memang bisa sangat bermanfaat, tapi jangan salah, mengonsumsinya dalam dosis besar justru bisa merusak hati (liver) dan malah mempercepat proses penuaan.

Hati punya peran penting dalam proses detoksifikasi dan metabolisme tubuh. Ketika terlalu banyak racun atau beban kerja, fungsi detoksifikasinya bisa terganggu dan menurun seiring waktu.

Sebuah studi dari Georgetown University dan Henry Ford Hospital menemukan bahwa beberapa suplemen makanan dapat merusak hati, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau tidak terkontrol. Untik itu sebelum mencoba suplemen baru, ada baiknya diskusikan dulu dengan dokter untuk memastikan dosis dan manfaatnya sesuai kebutuhan tubuhmu.

Lebih banyak bukan berarti lebih baik. Konsumsi vitamin atau mineral dalam jumlah berlebihan justru bisa merugikan tubuh. Sebaiknya utamakan makan makanan bernutrisi seimbang daripada terlalu bergantung pada suplemen.

Artikel ini telah tayang di wolipop

(hst/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads