Polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan yang jasadnya dibuang ke Sungai Cipinaha, Tasikmalaya. Dalam rekonstruksi, terungkap aksi sadis tersangka Hidayat membunuh dan membuang jasad perempuan berinisial P.
Proses rekonstruksi digelar di area Mapolres Tasikmalaya pada Rabu (9/10/2024) siang. Proses rekonstruksi dialihkan dari Pasar Cikurubuk ke Mapolres Tasikmalaya dengan alasan keamanan.
"Kami lakukan rekonstruksi kasus yang sempat viral, alhamdulilah terungkap. Dialihkan di kantor kami karena alasan kan lokasi sebenarnya di pasar, jadi akan ramai, demi efisiensi dan efektifitas rekonstruksi jadinya dialihkan. Namun tidak mengurangi gambaran dan fakta aslinya dari kejadian ini," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalannya rekonstruksi dilakukan dengan memeragakan 65 adegan. Mulai dari pertemuan tersangka dan korban hingga adegan membuang jasad ke sungai Cipinaha, Tasikmalaya.
"Semuanya ada 65 adegan yang diperagakan tersangka depan kami, kuasa hukum dan Jaksa Penuntut Umum (JPU), semuanya lengkap sesuai dengaj keterangan tersangka," kata Ridwan.
Terlihat dalam rekonstruksi, mulanya korban datang ke kios tersangka. Saat itu, korban menagih utang kepada tersangka. Sempat ada cekcok mulut hingga akhirnya tersangka mencekik korban.
Tak hanya mencekik, korban juga dibanting hingga tergeletak. Tersangka sempat mengunci pintu kios sambil mencekik leher korban. Berulang kali, korban dicekik hingga dibekap dengan kain.
"Jadi korban ini dicekik kemudian dibanting dan dicekik lagi di lantai lalu dibekap beberapa kali. Ada lima menitan lamanya sampai meninggal," tutur Ridwan.
Korban pun tewas di tempat. Bahkan, kata Ridwan, berdasarkan hasil visum tulang leher hingga tulang hidung korban patah.
"Ada patah tulang leher karena cekikan dan tulang hidung juga," tambah Ridwan.
Usai korban tak bernyawa, Hidayat mengambil uang milik korban dan menyetorkan ke bank. Hidayat sempat pulang ke rumah dan kembali lagi ke kiosnya.
Saat kembali lagi ke kiosnya, tersangka memasukkan korban ke dalam karung dan membuangnya di Sungai Cipinaha.
"Usai membuang jasad korban dengan dilempar dari atas jembatan. Jasadnya disimpan di pinggir jembatan lalu didorong masuk sungai yang airnya tidak besar karena kemarau," kata Ridwan Budiarta.
(dir/dir)