Noven ditemukan tewas karena dibunuh pada 8 Januari 2019 silam. Sosok terduga pelaku sempat terekam kamera CCTV. Namun hingga kini, tidak diketahui identitas pelaku pembunuh Noven.
Meski begitu, orang tua Noven, Yohanes Bosco Wijanarko tetap berharap ada perkembangan terkait kasus kematian anaknya itu. Dia menyebut hingga kini belum ada informasi terbaru dari kepolisian soal siapa pelaku yang membunuh putrinya itu.
"Tidak ada perkembangan. Kabar dari kepolisian pun belum ada lagi. Sampai sekarang kasusnya masih belum terungkap," kata Yohanes.
Yohanes berharap, mencuatnya pengusutan kasus pembunuhan Vina di Cirebon memberikan efek domino pada kasus kematian putrinya. Apalagi di kasus Noven, polisi telah memegang bukti berupa rekaman CCTV.
"Yang 8 tahun berlalu saja bisa terungkap, terlebih kasus yang menimpa anak kami, dimana kasusnya lima tahun lalu. Tentu kami berharap ramainya kasus Vina Cirebon bisa memberikan efek bagi pengungkapan kasus pembunuhan anak kami," ucapnya.
"Saya rasa polisi orangnya hebat-hebat. Tentu bisa mengungkap kasus pembunuhan anak saya Noven. Apalagi dibandingkan kasus Vina, kasus pembunuhan anak saya memiliki bukti berupa CCTV," lanjutnya.
Yohanes juga meminta Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk turun tangan mengungkap kasus ini. Dia menduga, banyak intervensi dari pihak lain hingga membuat pengungkapan kasus menjadi lambat.
"Saya rasa kepolisian Bogor sudah bekerja dengan hebat. Tapi ada pihak yang enggan kasus ini terungkap. Makanya saya harap Pak Presiden dan pak Kapolri bisa turun langsung agar kasus yang menimpa anak saya bisa terungkap," ujar Yohanes.
"Sudah lima tahun belum terungkap, makanya dengan dorongan dari Pak Presiden dan Kapolri semoga bisa terungkap layaknya kasus Vina yang sudah 8 tahun," kata dia.
Sementara Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot menyebut, pelaku pembunuh Noven diduga masih di bawah umur sehingga menyulitkan polisi melacak identitas pelaku.
"Dimungkinkan karena terduga pelaku dalam kejadian ini masih di bawah umur, belum melakukan rekam digital e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan yang kami lakukan," kata Olot dikutip dari detikNews.
Kendala lain yang dihadapi polisi, yakni tidak ditemukannya DNA pelaku dari barang bukti yang diamankan. Namun Olot memastikan, pihaknya akan terus berupaya mengungkap pembunuh Noven. Ia berjanji akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
"Kepada masyarakat Indonesia, termasuk juga keluarga korban, kami mohon doa restu agar upaya kami tetep dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa dan kami berjanji akan melakukan penyelidikan sampai tuntas, karena tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami akan buktikan bahwa kami akan bisa mengungkap peristiwa ini," pungkasnya.
(dir/dir)