Pembunuhan sadis yang dialami Andriana Yubelia Noven Cahya 5 tahun silam, kini mulai ditelusuri kembali oleh kepolisian. Bertahun-tahun, kasus yang menimpa Noven, sapaan akrabnya, yang saat itu masih duduk di bangku SMK di Baranangsiang, Kota Bogor, tak kunjung menemui kepastian.
Meski penyelidikan telah dilakukan, sudah 5 tahunan titik terang kasus pembunuh Noven tak kunjung menemui kepastian. Minimnya petunjuk membuat gerak polisi kesulitan untuk menemukan siapa pelaku dari kasus tersebut.
Peristiwa pembunuhan sadis yang dialami Noven terjadi pada 8 Januari 2019 di sebuah gang Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor. Perempuan yang waktu itu masih berusia 18 tahun itu, ditusuk seorang pria misterius berkaus Intermilan kala ia baru pulang dari sekolahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku menusukkan pisau di dada bagian dada kiri perempuan asal Kota Bandung ini. Noven terkapar dengan pisau yang menancap di dadanya. Hanya satu petunjuk berupa rekaman CCTV yang merekam kejadian mengenaskan itu.
Namun, karena wajah pelaku dalam CCTV samar-samar, penyelidikan menemui ganjalan. Noven pun meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk di bagian dada sedalam 22 sentimeter.
Saat awal penyelidikan, polisi sempat menyebut inisial seorang pelaku yang diduga membunuh Noven. Dia seorang pria berinisial S yang disebut-sebut merupakan mantan pacar korban. Tapi, minimnya bukti, membuat penyelidikan ini seorang lenyap ditelan bumi.
Setelah 3 tahunan penyelidikan kasus Noven tak kunjung mendapat angin segar, polisi membuka kembali pengusutan kasus itu. Pada Juli 2023, sejumlah upaya dilakukan dengan cara melakukan olah TKP ulang, memeriksa puluhan saksi hingga mengumpulkan kembali sejumlah petunjuk yang ada di lokasi kejadian.
Menelusuri Jejak Pelarian Pembunuh Noven
detikJabar kemudian mencoba menelusuri jejak pelarian pembunuh Noven. Ada beberapa kemungkinan yang bisa pelakunya lakukan untuk bisa melarikan diri dan tak tercium kepolisian hingga sekarang.
Sebagai gambaran, lokasi penusukan Noven terletak di sebuah gang Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor. Gang tersebut memiliki anak tangga dan terhubung ke kebun kosong belakang Masjid Raya Kota Bogor.
![]() |
Dalam rekaman CCTV yang tersebar, pelaku usai menusuk Noven terlihat kabur ke arah atas gang tersebut. Pelakunya pun disinyalir melarikan diri ke arah kebun kosong belakang Masjid Raya Kota Bogor.
Jika kemungkinan ini benar, ada 3 jalur pelarian yang bisa si pelaku lakukan. Mulai dari Jalan Sambu yang terhubung ke area belakang Terminal Baranangsiang, Kota Bogor; arah utara Jalan Raya Pajajaran yang tembus hingga perempatan menuju Tol Jagorawi maupun ke Tugu Kujang, dan arah ke selatan menuju Taman Bunderan Siliwangi.
![]() |
Dalam penelusuran detikJabar menggunakan google maps tentunya dengan pengaturan rentang waktu yang disesuaikan dengan saat kasus itu terjadi, dalam radius 500 meteran, terdapat beberapa CCTV yang terpasang pada Desember 2018, atau sebulan jelang kasus pembunuhan Noven terjadi. CCTV ini pun seharusnya bisa menjadi petujuk kepolisian untuk mencari jejak pelarian si pelaku tersebut.
Di Jalan Sambu arah Terminal Baranangsiang misalnya, ada dua lokasi CCTV yang terpasang di sepanjang jalur tersebut. Dua CCTV terdapat di Balai Besar Karantina Pertanian yang lokasinya tak jauh kebun kosong belakang Masjid Raya Kota Bogor, serta CCTV di Terminal Baranangsiang.
![]() |
Kemudian, penelusuran selanjutnya menemukan keberadaan CCTV di Jalan Raya Pajajaran arah utara menuju perempatan Tol Jagorawi maupun Tugu Kujang. Jalur pelarian ini kemungkinan dilakukan si pelakunya karena hanya berjarak sekitar 200 meteran dari lokasi penusukan Noven.
Di Jalan Raya Pajajaran itu, ada CCTV yang terpasang di beberapa pertokoan. Salah satunya di depan Honda Dealer Bogor, serta CCTV yang terpasang di sebuah baligho perempatan Jalan Pajajaran-Tol Jagorawi.
![]() |
Namun, jika pelakunya tak memilih kabur ke arah utara, maka arah selatan di Jalan Pajajaran kemungkinan besar menjadi opsi selanjutnya. Di jalur ini, ada beberapa CCTV yang terpasang sejak Desember 2018, yang berpotensi menangkap jejak pelarian pembunuh Noven.
CCTV pertama terletak di Masjid Raya Kota Bogor. Selanjutnya, di jalur tersebut terdapat CCTV yang berada di area pertokoan Jalan Raya Pajajaran. CCTV ini letaknya berada di seberang dan tak jauh dari Masjid Raya Kota Bogor.
Kemudian, di jalur yang sama juga terdapat CCTV tepat di parkiran Amaris Hotel Kota Bogor. Selanjutnya di seberangnya, terdapat CCTV yang terletak di Polsek Bogor Timur yang mengarah ke Taman Bunderan Siliwangi.
![]() |
Penyelidikan Masih Berjalan
Informasi terbaru, polisi memastikan penyelidikan kasus pembunuhan Noven masih terus berjalan. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot menyebutkan, rekaman CCTV yang didapat dari lokasi kejadian juga telah diamankan dan diserahkan ke pusat Inafis (pusinafis) Mabes Polri, untuk mengidentifikasi pelaku. Namun identitas pelaku belum terungkap karena gambar dalam rekaman kurang jelas atau buram.
"Bahwa kami telah melakukan pengujian ke labfor terkait barang bukti yang ditemukan di TKP, kemudian kami sudah menyerahkan rekaman CCTV kepada Pusinafis Bareskrim Mabes Polri, untuk dilakukan face recognition (pengenalan wajah) terhadap diduga pelaku yang nampak pada CCTV tersebut," kata Olot.
"Dari hasil rekaman CCTV tersebut yang telah dikeluarkan oleh Pusinafis Mabes Polri dinyatakan bahwa dari kami masih belum bisa memberikan data yang lengkap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram," sambungnya.
Menurutnya, sosok dalam rekaman CCTV di lokasi pembunuhan Noven diduga masih di bawah umur. Kondisi ini yang kemudian membuat pelaku diduga belum melakukan perekaman e-KTP sehingga sulit diidentifikasi.
"Dimungkinkan karena terduga pelaku dalam kejadian ini masih di bawah umur, belum melakukan rekam digital e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan yang kami lakukan," kata Olot
Kendala Polisi
Kendala lain yang dihadapi polisi, yakni tidak ditemukannya DNA pelaku dari barang bukti yang diamankan sehingga polisi belum menemukan petunjuk kuat, yang menghubungkan beberapa orang dicurigai dengan sosok pelaku di rekaman CCTV.
"Kemudian, hasil dari labfor terkait dengan DNA yang terdapat dibarang bukti ternyata hasil dari labfor tidak ditemukan DNA lain, yang diduga milik pelaku," kata Olot.
"Oleh karena itu, kami masih berusaha untuk mencari kembali barang bukti atau alat bukti lain, yang nanti akan mendukung rangkaian penyelidikan kami, untuk menentukan kandidat-kandidat mana yang sudah muncul untuk kami tetapkan sebagai tersangka," sambungnya.
Sampai sekarang, polisi menyebut ada lima orang mirip sosok pelaku di rekaman CCTV pembunuhan Noven. Lima orang tersebut akan dimintai keterangan kembali untuk ditentukan sebagai pelaku.
"Kalau untuk saksi yang kita periksa sudah ada 34 saksi yang sudah kita ambil keterangannya, terdiri dari teman dekat korban, teman sekolah, keluarga, dan kerabat korban," ucapnya.
"Kemudian dari beberapa orang yang kita periksa tersebut, ada lima kandidat yang sedang kita kerucutkan. Namun belum ada bukti pendukung yang kuat untuk menetapkan satu kandidat sebagai tersangka," sambungnya.
Olot menyebutkan, lima orang mirip sosok dalam rekaman CCTV kasus pembunuhan Noven bakal diperiksa kembali. Polisi mencari 'benang merah' yang dapat mengarah kepada pelaku.
"Rencana tindak lanjut, kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kembali, para kandidat ini, untuk mencari benang merah terhadap para kandidat ini. Apakah ada tidaknya hubungan atau ada kaitannya dengan peristiwa pada saat kejadian, yang mana kejadian itu dan di mana posisi para kandidat ini berada pada tanggal tersebut," jelasnya.
Untuk menentukan sosok pelaku, kata Olot, pihaknya juga akan melibatkan para pakar, termasuk ahli gestur tubuh.
"Kami masih mencoba lagi alat bukti yang lainnya sehingga kandidat kandidat ini apakah bisa ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Kita akan melakukan pembuktian secara scientific, yang mana kami akan koordinasi kepada beberapa ahli atau pakar. Yang pertama ahli psikologi forensik, dikuatkan oleh ahli kriminolog, terakhir adalah ahli gestur tubuh," kata Olot.
"Terekam dalam CCTV bahwa terduga pelaku memiliki ciri khas tersendiri dengan tangan, yang memegang ke arah dagu dan cara jalan, yang mana nanti bisa membantu kami menambah keyakinan kami dalam hal penetapan tersangka dari pada kandidat yang sudah ada," sambungnya.
Olot mengatakan masih terus berupaya mengungkap pembunuh Noven. Ia berjanji akan menyelidiki kasus tersebut hingga tuntas.
"Kepada masyarakat Indonesia, termasuk juga keluarga korban, kami mohon doa restu agar upaya kami tetep dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa dan kami berjanji akan melakukan penyelidikan sampai tuntas, karena tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami akan buktikan bahwa kami akan bisa mengungkap peristiwa ini," pungkasnya.
(ral/yum)