Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman mengatakan sebelum dianiaya, korban berpapasan dengan pacar GDH. Korban kemudian menyenggol gadis tersebut hingga dilaporkan ke GDH.
"Informasi yang kita dapatkan bukan langsung dari kedua pelaku yakni GH dan AJ, pelaku GH ini ada ceweknya sekolah yang sama. Tersenggol korban dan melapor ke pelaku," katanya, Rabu (22/5/2024).
Selain itu, GDH memang sudah iri dengan korban selama di sekolah. Sebab, korban dikenal sebagai anak yang pandai dan gagah yang membuat pelaku ditengarai nekat menganiaya korban hingga meninggal dunia.
"Jadi korban ini anak pandai dan gagah, diduga G iri," ucapnya.
Polisi pun berencana memanggil pacar GDH untuk dimintai keterangan. Tapi setelah kasus ini terjadi, gadis tersebut tak pernah masuk sekolah.
"Cewek dari pelaku akan dimintai keterangan. Cewek itu tidak masuk sekolah sejak kami lakukan penggalian, ini dia tidak masuk sekolah dua hari terakhir. Kami akan memanggil perempuan itu dalam waktu dekat," tuturnya.
Sementara, dari hasil ekshumasi, polisi menemukan pembengkakan di bagian atas dan kepala korban. Ini terjadi karena ada pukulan benda tumpul yang membuat korban akhirnya meninggal dunia.
"Hasil autopsi setelah ekshumasi, ditemukan retakan di kepala diakibatkan hantaman yang begitu keras. Hasil tertulis belum diterima. Tongkatnya (yang diduga digunakan untuk menganiaya korban) belum diterima," pungkasnya.
Baca juga: Nyawa Remaja Itu Hilang di Tangan Teman |
Sebelumnya diberitakan, GDH (15) dan AJ (17) kini harus mendekam di penjara. Kedua pelajar asal Kota Bandung itu tega menganiaya temannya, R (17), hingga akhirnya meninggal dunia.
Informasi yang diperoleh, tragedi memilukan ini terjadi pada 2 April 2024 di Jalan Pesantren, Arcamanik, Kota Bandung. Meski sempat mendapat perawatan di RSHS selama 3 hari, nyawa korban tak bisa diselamatkan. (ral/sud)