Aroma Menyengat Ungkap Rahasia Gelap Pirman di Sukabumi

Jabar X-Files

Aroma Menyengat Ungkap Rahasia Gelap Pirman di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 28 Apr 2024 09:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi pembunuhan (Foto: Rachman_punyaFOTO)
Sukabumi -

Pirman (30) tega menghabisi nyawa Kasinem (65) alias Mbah Jawa, alias Mbak Huis seorang nenek sebatang kara yang tinggal di Kampung Cimapag, Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Tidak hanya membantai korban, dia juga mengubur beberapa bagian tubuh korban di septic tank dan kebun timun.

Peristiwa keji itu terjadi pada 19 Februari 2021 silam, kala itu warga di Kampung Cimapag dikejutkan dengan bau tak sedap yang berasal dari rumah Mbah Jawa. Kecurigaan mengarah kepada gundukan tanah yang akan dibuat septic tank, lokasinya di belakang rumah korban.

"Awalnya ditemukan oleh warga, mencium bau menyengat. Ketika digali hanya ditemukan beberapa helai rambut tulang belulang, lubang itu sebelumnya memang akan dibuat untuk septic tank lokasinya di belakang rumah korban," kata Kades Bumisari yang saat itu dijabat Solihudin kepada detikcom, Sabtu (20/2/2021) malam silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gundukan tanah kemudian digali, dan ternyata benar saja beberapa bagian tubuh manusia ditemukan di lubang tersebut. Kulit kepala lengkap dengan helai rambut, tulang berupa satu jari kaki dan rusuk, warga curiga bagian tubuh itu adalah milik Mbah Jawa.

Kecurigaan warga itu berdasar, pasalnya perempuan yang kerap berjualan barang kelontongan secara kredit itu sudah lama hilang. Bahkan kabar tersebut sudah dilaporkan ke pihak aparat desa.

ADVERTISEMENT

"Keterangan sementara jadi dua atau tiga minggu yang lalu saya dapat laporan dari RT bahwa ada warga ke RT-an tersebut yang sudah setahun yang tidak kelihat atas nama Kasinem. Kami dan warga sebelumnya memang sudah curiga dan kecurigaan mengarah ke seseorang," lanjut Solihudin.

Seseorang yang dimaksud Solihudin adalah Pirman alias P. Saat diinterogasi warga akhirnya terkuak nenek Kasinem dihabisi nyawanya oleh P, lalu mayatnya dimasukan ke dalam lubang dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

"Jasad korban dikubur, di bagian atasnya ditutup semacam kayu-kayu. Kenapa bisa diketahui? Karena belum lama ini pelaku memindahkan sebagian tulang belulang dan membuangnya ke sungai, ada yang tersisa kemudian ditemukan oleh warga karena tercium bau menyengat. Pelaku sendiri sudah mengakui semua perbuatannya," ujar Solihudin.

Siapa Nenek Kasinem?

Nenek Kasinem dikenal dengan banyak nama, ada warga yang memanggilnya dengan sebutan Mbah Jawa dan Mbak Huis. Warga sendiri tidak mengenal nama asli dari perempuan tersebut.

"Warga sini justru tahu nama Kasinem itu setelah ramai, sampai kampung lain kenalnya Mbak Huis. Mbak itu karena dia warga Jawa Tengah dan Huis itu uban, karena seluruh rambut di kepalanya sudah beruban," tutur Iy, pemilik warung tidak jauh dari kediaman Kasinem, Minggu (21/2/2021).

Warga mengira Kasinem pulang kampung karena lama tidak terlihat, biasanya nenek yang hidup sebatang kara itu sering terlihat membawa tas dan bungkusan plastik. Sikapnya yang ramah membuat warga tidak menolak kehadiran Kasinem.

"Suka bawa-bawa kantong plastik, segala macam sampao obat sebutir dia masukin ke kantong plastik. Kalau jualan itu yang dia bawa, kantong plastik dan barang jualannya. Kalau sepintas orang lihat dia itu seperti orang gangguan jiwa karena melihat barang-barang yang dibawanya," kata Iy

"Biasanya sih memang kalau pulang kampung dia suka bilang dulu itu juga tidak lama paling beberapa minggu. Makanya warga sini heran, sampai akhirnya ketika ada temuan tulang warga kemudian curiga," sambungnya.

Kasinem ternyata tidak hanya memiliki satu rumah, ada rumah lain yang memang ditinggali sehari-hari olehnya. Jarak dari rumah tempat ditemukan tulang belulang ke rumahnya berjarak sekitar 50 meter.

"Dia itu baru sekitar 3 tahun tinggal disini, beli rumah di atas lalu beli rumah lagi yang ada lubangnya itu. Katanya buat asset, kalau ada yang beli mau dia jual lagi. Kalau sebelumnya tinggal di Kampung Cipanengah, Desa Buanajaya," ujar Ma, warga lainnya.

Sayangnya tidak ada yang mengenal kehidupan keluarga Kasinem, warga hanya sebatas tahu bahwa dia berasal dari Jawa Tengah. "Dia tinggal sendirian, orangnya ramah kadang saya juga suka tawarin 'mbak makan' kalau dia melintas. Ketika tahu dia dibunuh begitu, warga sini tentu geger apalagi katanya oleh orang yang sering bantu-bantu dia," pungkas Ma.

Dendam Ditegur dan Persoalan Utang

Siapa P pria yang menjadi dalang kehebohan warga di Kampung Cimapag, Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi?

Menurut keterangan Kades Bumisari yang saat itu dijabat oleh Solihudin, P kerap disuruh-suruh oleh korban yang berprofesi sebagai tukang kredit barang-barang kelontongan. Kasinem adalah warga pendatang sementara P asli warga kampung tersebut.

"P dan korban saling mengenal, dia sering disuruh-suruh oleh korban ini. Jadi memang awal kecurigaan warga dari situ, korban yang diduga terakhir bersama korban. Sejak kabar korban hilang, warga sudah ada yang curiga ke pria itu," kata Solihudin di Mapolres Sukabumi, Sabtu (20/2/2021).

Kecurigaan warga kian menguat, dalam sebuah kesempatan P pernah keceplosan menyebut korban sudah meninggal dunia. Padahal saat itu warga masih bertanya-tanya keberadaan korban.

"Dia pernah keceplosan bilang kalau korban meninggal dunia, setelah itu dia ralat ucapannya dan menyebut kabar korban meninggal baru katanya-katanya. Sejak itu, saya minta karang taruna dan warga untuk mengawasi gerak-geriknya," lanjutnya.

Selang berapa waktu sejak kecurigaan itu mengembang, warga geger dengan temuan tulang belulang dan beberapa helai rambut di lubang yang akan dibuat septic tank di belakang kediaman korban. Ihwal terungkapnya tulang belulang itu bersumber dari bau bangkai yang menyengat.

"Ditemukan Jumat (19/2), ada gundukan tanah arahnya dari lubang yang rencananya akan dibuat septic tank oleh korban. Setelah ditemukan tulang itu, akhirnya warga kembali memintai keterangan pelaku yang memang berniat akan menyerahkan diri. Pelaku akhirnya mengakui semua perbuatannya, ia juga sempat membuang sebagian tulang ke Sungai Cibungur," beber Solihudin.

Pengakuan demi pengakuan mengalir dari mulut P kepada warga dan Solihudin. P mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban. "Dari pengakuan pelaku dia katanya sering dimarahi korban, selain itu dia juga punya utang ke korban. Itu yang kemudian memicu dia membunuh korban," pungkas Solihudin.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila menyebut ada latar belakang sakit hati di balik aksi sadis Kasinemlias Mbah Jawa.

"Motifnya sakit hati karena korban sering menegur, mengingatkan, menyuruh tersangka dengan kata-kata kurang mengenakkan," kata Rizka kepada detikcom, Minggu (21/2/2021).

"Korban dihabisi sekitar Maret 2020, korban atas nama Kasinem. Saat dimasukkan ke dalam lubang, sepengetahuan tersangka korban sudah meninggal dunia," sambung Rizka.

Meski identitas korban terungkap, kepolisian masih menelusuri jejak keluarganya. Karena warga sendiri tidak banyak mengenal latar belakang Kasinem.

"Hingga saat ini kami belum mendapat informasi sanak famili, kami sendiri melengkapi keterangan saksi-saksi yang diperlukan. Mencari kerabat korban, cek dan olah TKP ulang oleh ident serta rekonstruksi ulang kejadian," pungkas Rizka.

'Arwah Penasaran' Tunjukan Tengkorak di Kebun Timun

Tulang belulang manusia kembali ditemukan dua orang warga terkubur di sebuah kebun di Kampung Cibungur, Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi selang satu bulan setelah peristiwa pertama. Saat ditemukan, tulang belulang manusia itu terbungkus karung terkubur sedalam kurang lebih 1 meter.

Muncul dugaan tulang belulang itu adalah bagian dari tulang milik almarhumah nenek Kasinem alias mbah huis. Kasinem merupakan korban pembunuhan yang sebagian kecil tulangnya ditemukan dalam septic tank.

"Ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB tadi yang ditemukan tengkorak kepala, tulang tangan, rusuk dan kaki. Kondisinya terkubur di tengah kebun ketimun," kata Kades Bumisari kala itu, Solihudin, Minggu (14/3/2021).

Solihudin menduga seluruh tulang yang ditemukan itu adalah bagian dari tulang tengkorak manusia milik Kasinem.

"Dugaannya tulang belulang itu adalah milik korban Kasinem, saat ini posisi tulang sudah saya bawa ke Polres Sukabumi. Tulang itu ditemukan oleh dua warga kami Bah Ajum dan Hakim," lanjut Solihudin.

Solihudin menceritakan soal kemunculan 'arwah penasaran' perempuan diduga Kasinem menjelang penemuan tengkorak manusia di kebun timun Kampung Cibungur, Desa Bumisari, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.

"Awalnya saya dapat laporan dari dua anggota Karang taruna, sekitar pukul 10.00 WIB, bahwa menemukan satu objek yang mencurigakan dari hasil ritual yang dilaksanakan Abah Ajum. Di situ ada tengkorak dan tulang belulang yang diduga korban Kasinem," kata Solihudin di Mapolres Sukabumi, Minggu (14/3/2021).

Solihudin meyakini tulang belulang itu adalah milik Kasinem korban pembunuhan beberapa waktu lalu. Di antara tulang utuh berupa tangan, tengkorak kepala, kaki lengkap dengan bagian tubuh berikut rusuk ditemukan pakaian perempuan berwarna merah.

"Saya yakin 90 persen itu jasad korban Kasinem, selain pakaian berwarna merah diduga milik korban juga tadi saya dengar pengakuan tersangka (Pirman) bahwa benar dia yang mengubur ke dalam lubang itu," kata Solihudin, ia mengaku dipertemukan dengan tersangka di ruang pemeriksaan.

Jerat Hukum 9 Tahun Pirman

Kabar terakhir kasus tersebut ditemukan di halaman SIPP PN Cibadak, sidang kasus pembantaian Mbah Jawa digelar pada 7 Juni 2021 silam.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi menuntut Pirman dengan pidana Pasal 338 KUHP dan tuntutan penjara selama 9 (Sembilan) tahun.

Putusan sendiri kemudian dibacakan majelis hakim pada 27 September 2021, Pirman dihukum selama 9 tahun.

"Menyatakan terdakwa Pirman telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana PEMBUNUHAN sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu Penuntut Umum. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama : 9 (sembilan) tahun," kutip detikJabar dari halaman tersebut.

Jabar X-Files merupakan rubrik khas detikJabar yang menyajikan beragam kejadian kriminal atau kejadian luar biasa yang pernah menyita perhatian publik.

Halaman 2 dari 2
(sya/iqk)


Hide Ads