Malang nian nasib Sopyan (45), pria di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini berujung kehilangan nyawa hanya karena menagih utang. Sopyan tewas kehabisan darah setelah dibacok oleh Surya (50), pria yang Sopyan tagih karena memiliki utang.
Usut punya usut, rupanya Surya juga menjalankan praktik penggandaan uang. Bahkan, ia menjanjikan dapat menggandakan uang hingga 200 persen dari jumlah uang yang diberikan. Katanya, uang hasil penggandaan itu akan dikirim melalui Bank Swiss.
Pada Senin (11/3/2024), Sopyan mendatangi rumah Surya untuk menagih uang hasil penggandaan uang. Sebab baik modal ataupun hasil dari penggandaan uang yang dijanjikan, belum kunjung terlihat wujudnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sopyan ditemani keponakannya mendatangi rumah Surya di Kampung Babakanbandung, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Cianjur.
Namun saat didatangi, Surya mengaku, belum memiliki uang untuk membayar utang tersebut. Saat itu, Surya menjanjikan akan membayar utang kepada Sopyan malam hari.
"Korban ini sebenarnya sudah beberapa kali datang untuk menagih utang. Karena kan sering ke warung saya kalau gagal menagih. Kemarin sore datang lagi, katanya belum cair, dijanjikannya malam akan bayar utangnya," ujar Daniel (39), saksi mata saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.
Karena dijanjikan, Sopyan kembali datang ke rumah Surya pada Selasa (12/3) dinihari. Setibanya disana, Sopyan diminta masuk ke dalam rumah, sementara keponakannya, menunggu di luar. Namun tiba-tiba, sesaat setelah Sopyan masuk, terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah.
Daniel menceritakan, pelaku sempat mengejar keponakan Sopyan setelah itu. Beruntung, keponakan keponakan korban berhasil melarikan diri dengan masuk ke warung milik Daniel dan langsung meminta pertolongan warga.
"Ketika warga sudah berkumpul dan mendatangi rumah pelaku, korban sudah meninggal dunia. Luka bacoknya di kepala dan wajah," kata dia.
Diketahui, Sopyan tidak sendiri dibacok oleh Surya. Menurut keterangan Daniel, ada dua penagih utang lain yang juga dibacok pelaku. Saat kejadian, ternyata ada empat orang penagih utang di rumah Surya, termasuk Sopyan dan keponakannya.
Penagih utang yang sempat duduk bersama korban kemudian melintas di warung Daniel. Saat ditanya, keduanya tidak menjawab dan langsung kabur dengan luka berdarah di bagian kaki.
"Jadi oleh keponakan korban ditanya, bagaimana kondisi pamannya. Tapi malah bilang nggak tahu sambil panik. Kakinya terlihat luka bacok, ada darah juga. Kemudian langsung tancap gas kabur yang dua korban lagi," kata dia.
Diketahui, Surya menggunakan linggis yang dihantamkan ke kepala Sopyan, kemudian membacoknya dengan golok. Usai membacok Sopyan, Surya langsung melarikan diri.
Sementara jenazah Sopyan dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menjelaskan, kejadian itu diduga disebabkan masalah piutang sebesar Rp3,5 juta.
"Menurut keterangan keponakan korban, tujuan datang ke kediaman S untuk menagih utang Rp3,5 juta," kata dia.
Beberapa hari berselang, polisi berhasil menangkap Surya. Surya ditangkap setelah melarikan diri ke wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor.
"Kita berhasil mendapatkan informasi jika pelaku ini ada di Cileungsi, Kabupaten Bogor segera anggota berangkat dan akhirnya berhasil menangkap pelaku di tempat persembunyiannya," ujar Tono, Jumat (15/3/2024).
Sementara itu, Surya (50), pelaku pembunuhan berdalih jika awalnya dia hendak meminjam uang, namun pada akhirnya menjanjikan dapat menggandakan uang. "Awalnya mau pinjam Rp 3,5 juta. Tidak dijanjikan akan jadi berapa-berapanya," tutur pelaku.
(aau/orb)