Media sosial dihebohkan dengan narasi dugaan perampokan yang dialami penumpang Whoosh. Setelah diselidiki, kejadian tersebut ternyata fiktif.
Narasi dugaan perampokan tersebut viral di aplikasi perpesanan. Sebagaimana dilihat detikJabar pada Selasa (20/2/2024), narasi tersebut menceritakan seorang remaja bernama Raka yang mengaku dirampok di kawasan Stasiun Tegalluar usai menumpangi Whoosh pada Sabtu 17 Februari 2024 malam.
Dalam narasi tersebut, seseorang bernama Raka disebut hendak pulang ke tempatnya dengan memesan taksi online. Namun, taksi online tersebut tak kunjung didapatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Singkat cerita, ada taksi online yang mau mengambil pesanan tersebut. Namun tiba-tiba, pesanan itu dibatalkan sepihak. Pria bernama Raka ini pun disebut kembali memesan taksi online. Namun saat hendak memesan, ada sebuah mobil yang mendekatinya.
"Tiba-tiba ada mobil yang datangi raka dan tanya, atas nama Raka ya. Raka yang batre hp sudah lowbat dan badan sudah lelah, tidak lagi berpikir panjang utk cross check no polisi dan nama driver gocar tersebut (padahal jelas ga bisa cross check karena kan sdh di cancel driver nya). Raka langsung masuk mobil itu," demikian narasi yang viral.
Setelah mobil berjalan tak jauh dari stasiun, pria tersebut dalam narasinya mengaku ditodong pisau oleh sopir. Si sopir disebut menggunakan masker dan meminta uang Rp 20 juta. Dalam narasinya, pria bernama Raka ini mengaku sempat memberi kabar orang tuanya lewat pesan hingga akhirnya orang tuanya mentransfer uang yang diminta.
Polisi pun bergerak mengusut kasus yang viral itu. Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan narasi tersebut tidak benar. Menurutnya, narasi tersebut dibuat demi mendapatkan uang dari orang tuanya.
"Kemudian diketahui berdasarkan pemeriksaan saksi saksi dan pengumpulan alat bukti diketahui bahwa kejadian yang disampaikan korban merupakan kejadian fiktif dan akal akalan korban agar dikirimi uang oleh orang tuanya," katanya.
Klarifikasi Raka
Sementara itu, pria bernama Raka sudah dikonfirmasi langsung. Dia bahkan mengakui narasi itu sengaja dibuat untuk mendapat uang. Raka membuat klarifikasi lewat sebuah video. Dalam video yang diterima detikJabar, Raka berbicara sambil didampingi Kapolsek Cileunyi Kompol Suharto dan pihak PT KCIC.
"Assalamuallaikum. Nama saya Raka. Saya akan melakukan klarifikasi terkait kejadian tanggal 17 kemarin. Bahwa saya telah melakukan kebohongan dengan melaporkan perampokan yang seolah yang saya alami," kata Raka dalam video tersebut.
Raka mengaku meminta maaf atas adanya kejadian tersebut. Dirinya membuat kebohongan tersebut demi mendapatkan uang dari orang tuanya.
"Semua saya lakukan demi meminta uang kepada orang tua saya untuk kepentingan pribadi saya. Untuk itu saya minta maaf kepada pihak kepolisian dan KCIC serta instansi terkait atas berita bohong yang sudah saya lakukan," ucapnya.
(dir/dir)