Polisi Ungkap Modus Bejat Guru Ngaji Cabuli 15 Murid di Purwakarta

Polisi Ungkap Modus Bejat Guru Ngaji Cabuli 15 Murid di Purwakarta

Dian Firmansyah - detikJabar
Selasa, 12 Des 2023 20:05 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pencabulan (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Purwakarta -

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan pencabulan yang dilakukan guru ngaji kepada 15 muridnya di Purwakarta. Polisi turut mengungkap modus yang dilakoni guru cabul tersebut.

Soal modus ini, polisi mendapatkan keterangan dari korban. Dari pemeriksaan tersebut, polisi menyimpulkan bila modus yang digunakan pelaku mulai dari bujuk rayu hingga ancaman penganiayaan.

"Kita sudah periksa korban termasuk istri pelaku, jadi pelaku ini membujuk rayu dan jika tidak melayani melakukan ancaman hingga ancaman penganiayaan," ujar Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain kepada detikJabar di Mapolres Purwakarta, Selasa (12/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edwar menerangkan, aksi ini dilakukan pada saat jam jadwal mengaji pada rentang waktu 18.00 WIB sampai 20.00 WIB. Mulanya, korban dipanggil oleh pelaku untuk masuk ke salah satu kamar di tempat pengajian yang termasuk juga rumah pelaku.

"Kemudian ada beberapa anak di panggil ke satu kamar kemudian anak dirayu kemudian di iming-imingi jika ingin mendapatkan ilmu yang lebih tinggi harus bisa melayani ustad, kemudian terjadi lah perbuatan persetubuhan dan pencabulan," katanya

ADVERTISEMENT

Masih kata Edwar, awalnya pelaku meminta kepada para korban untuk memijit tubuhnya di dalam kamar. Setelah dipijit, pelaku meminta korban untuk melakukan persetubuhan dan dilakukan pencabulan. Pelaku mengancam jika ia tidak melayani maka ilmu yang diberikan akan hilang. Dia juga mengancam melakukan penganiayaan jika melaporkan aksinya kepada siapapun.

"Pada saat anak-anak berkumpul ngaji dimana ustad ini mengajar ngaji bersama istrinya, istrinya terus mengajar, ustad ini masuk kamar, kemudian dipanggil oleh ustad untuk masuk kamar untuk memijit di sinilah ustad melakukan bujuk rayu kemudian setelah melakukan aksinya, korban diancam apabila melaporkan kepada orang lain, ilmunya akan hilang dan akan di aniaya, istrinya tidak mengetahui aksi yang dilakukan suaminya kepada korban," ungkap Edward.

Saat ditanya apakah sudah ada yang hamil akibat ulah oknum guru ngaji ini, Edwar menyebutkan belum ada pengakuan para korban yang sudah hamil. Namun ia masih menggali informasi kepada murid yang sudah sudah tidak mengaji di sana. Sebab dikhawatirkan masih ada korban lain mengingat aksi ini sudah dilakukan empat tahun lamanya.

"Korban ini masih pada gadis, dari ke 15 korban, belum ada yang mengaku hamil. Untuk cara persetubuhan dan pencabulan termasuk hasil visum masih kami dalami, karena kami masih berupaya mencari keberadaan pelaku, kami juga masih dalami para alumnus di pengajian ini," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads