.webp)
Kakan, warga Kampung Sirnasari, Kelurahan Pelabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi tetangga rumah pelaku mengatakan kerap mendengar percekcokan Wawan dengan putri-putinya.
"Saya kan tetangga, sering menegur tapi enggak masuk. Bapaknya yang keras, harusnya kan kalau menasehati anak itu lembut, anaknya panggil ini enggak malah kasar. Sini kamu, duduk hampir semua (anaknya) di siksa," kata Kakan, tetangga pelaku, Rabu (6/12/2023).
Tempat tinggal Wawan bercat hijau, dari balik pintu muncul seorang perempuan dan seorang pria. Yang perempuan adalah salah satu putri Wawan, sementara yang pria adalah suaminya. Tatapan keduanya kosong, sesekali mereka melempar pandangan kemudian menekuk wajahnya.
Diketahui Wawan memiliki tiga orang putri. Anis adalah putri sulungnya. Seluruh anak-anak Wawan tinggal satu rumah. Kakan tidak menampik kondisi keluarga Wawan yang memang kurang mampu.
"Kerjanya nelayan memang hidup pas-pasan. Saat waktu kejadian penganiayaan kemarin itu enggak tahu, kalau sebelum-sebelumnya memang suka menyiksa, tetangga mah sudah ramai, sudah pada tau tetangga juga," tutur Kakan.
Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede mengatakan hari ini pihaknya akan mengungkap kasus tersebut ke media. "Insya Allah, siang ini kami rilis ke media soal penganiayaan ayah ke anak kandung," kata Maruly.
Sebelumnya diberitakan, jeritan memilukan Anis terdengar warga di Kampung Sirnasari, Kelurahan Pelabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Perempuan berusia sekitar 30 tahun itu baru saja dianiaya ayah kandungnya.
Video saat Anis kesakitan viral di media sosial, dalam video berdurasi 47 detik itu tersemat narasi 'Terjadi Kekerasan yang Diduga Dilakukan Bapak Kandung Terhadap Anak Kandung'.
Aksi kekerasan itu terjadi pada Senin (4/12/2023) sekitar pukul 14.30 WIB. Pelaku sendiri sudah diamankan polisi malam hari setelah kejadian.
"Pelaku sudah kita amankan malam tadi, oleh Polres Sukabumi, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Sudah dijemput dan sedang dalam pemeriksaan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede kepada detikJabar, Selasa (5/12/2023).
(sya/dir)
