Jeritan kesakitan Anis terdengar warga di Kampung Sirnasari, Kelurahan Pelabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Perempuan berusia sekitar 30 tahun itu baru saja dianiaya ayah kandungnya.
Video saat Anis kesakitan viral di media sosial, dalam video berdurasi 47 detik itu tersemat narasi 'Terjadi Kekerasan yang Diduga Dilakukan Bapak Kandung Terhadap Anak Kandung'.
Aksi kekerasan itu terjadi pada Senin (4/12/2023) sekitar pukul 14.30 WIB. Pelaku sendiri sudah diamankan polisi malam hari setelah kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku sudah kita amankan malam tadi, oleh Polres Sukabumi, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Sudah dijemput dan sedang dalam pemeriksaan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede kepada detikJabar, Selasa (5/12/2023).
Pelaku berinisial Wa, ia adalah ayah kandung korban. Soal motif, polisi sendiri masih melakukan pendalaman terkait motif dibalik kejadian tersebut. Anis sendiri hingga kini belum diketahui keberadaanya.
"Untuk motif masih pendalaman, korbannya juga melarikan diri setelah kejadian itu kami masih melakukan pencarian entah karena masih trauma atau apa," ujar Maruly.
Kampung Sirnasari diketahui merupakan permukiman padat penduduk, hanya ada satu gang kecil yang bisa dilalui kendaraan roda dua. Sebuah warung makanan ringan tempat kejadian tampak sepi saat detikJabar mendatangi lokasi.
"Saat kejadian si Anis (korban) sedang membersihkan tutut (siput). Bapaknya datang dan langsung menampar, ya setelah itu seperti yang ada di video. Korban menangis menjerit mengundang kedatangan warga," kata salah seorang warga yang ditemui di lokasi.
Acep Boboho, tetangga pelaku dan korban mengaku mengetahui peristiwa itu dari video yang viral. Malam tadi atau sekitar pukul 21.00 WIB, Wa pelaku yang juga merupakan ayah korban dijemput polisi.
"Saya yang antar dengan Pak RT, dengan tokoh masyarakat ke rumah Pak Wawan. Malam tadi juga sedang di rumah, langsung dijemput dibawa ke kantor setelah ditanya soal kejadian sore harinya," kata Acep.
"Pak Wawan tidak melawan, sempat ditanya dulu sama pak kanit, bapak kenapa, betul tidak menganiaya anak, iya karena kesal, mungkin keterangannya kita ke kantor saja, tidak melawan dia pasrah ikut dengan petugas," sambung Acep