8 Fakta Pria Posesif Tusuk Siswi SMA di Ruang Kelas

8 Fakta Pria Posesif Tusuk Siswi SMA di Ruang Kelas

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 14 Agu 2023 18:30 WIB
Close up of Hand with knife following young terrified man ,Bandit is holding a knife in hand. Threat Concept
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/chingyunsong)
Kuningan -

Seorang siswi berinisial M (19) di salah satu SMA di Mandirancan, Kabupaten Kuningan menjadi korban penusukan. Remaja tersebut ditusuk pada bagian tubuhnya saat belajar di kelas pada Kamis (10/8/2023) pagi. Saat ini pelaku penusukan telah diamankan polisi.

Berikut fakta-faktanya:

1. Korban Luka di 3 Bagian Tubuh

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban merupakan warga Desa Randobawailir, Kecamatan Mandirancan, Kabupaten Kuningan yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Akibat insiden tersebut, korban harus mendapatkan tiga luka di lengan, tangan, serta badannya.

Usai aksi sadis yang dilakukan laki-laki itu, luka korban langsung ditangani secara medis dan mendapat sembilan jahitan.

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Anggi Eko Prasetyo membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya telah menangkap pelaku penusukan tersebut.

"Yes, benar sudah kami amankan pelakunya dan dalam penanganan," kata Anggi.

2. Korban Berangsur Pulih

Kakak ipar korban, Enda menyebut M masih menahan rasa sakit akibat luka yang diderita. Bahkan karena luka tersebut juga, korban sempat mengalami demam. Selain itu kondisi mentalnya pun sedikit terganggu.

"Kondisi adik saya masih sakit bekas tusukan. Masih demam dan sedikit syok juga," kata Enda.

Meski kondisi kesehatan adik iparnya perlahan pulih, lanjut Enda, namun psikis korban masih terganggu. Mengingat insiden yang tergolong sadis tersebut terjadi di lingkungan sekolah.

"Kami minta pelaku dapat dihukum seberat-beratnya," ujar Enda.

3. Motif Asmara

Pelaku diketahui berinisial R (20). Konflik asmara diduga menjadi penyebab utama pelaku tega menusuk korban. Keduanya disebut-sebut pernah menjalin hubungan percintaan.

Sebelum melakukan aksi sadisnya di lingkungan SMA Negeri 1 Mandirancan, R sempat meneror korban selama beberapa minggu karena kontak ponselnya diblokir. Bahkan pelaku pun dengan sengaja menebar ancaman kepada keluarga dan teman-teman korban, supaya ia dapat menghubungi kembali siswi tersebut.

Segala macam usaha yang dilakukan R sia-sia. Sebab, korban tidak memberikan respons sedikit pun dan tetap memblokir kontak miliknya. Sampai akhirnya, dia nekat masuk ke dalam ruang kelas di SMA Negeri 1 Mandirancan untuk menusuk korban.

4. Mendekati Sejak 2 Bulan

Menurut penuturan ibu korban, Een Juhaena (48), kondisi mental korban saat ini cukup terpukul. Mengingat aksi sadis itu terjadi di dalam lingkungan sekolah saat anaknya sedang mengerjakan tugas atau PR.

Een menyebut, pelaku sudah berusaha mendekati korban sejak dua bulan lalu. Dia sendiri tidak tahu kalau anaknya telah berkomunikasi dengan R. Namun yang jelas, ia sudah meminta supaya korban memblokir kontak milik pelaku.

"Awal mula kenalnya di hp lewat medsos. Karena ibu nggak paham hp, tau dari cerita dia. Terus begitu banyak telepon dan chating, takut ganggu pelajaran. Disuruh sama saya sedikit-sedikit dijauhi, terus diblokir. Kan mau ujian. Setelah diblokir, pelaku mengancam," kata Een.

5. Ancam Bakar Rumah

Adapun untuk bentuk ancaman dan teror dari pelaku, kata Een, cukup beragam. Paling parah, pelaku sempat memiliki keinginan untuk membakar rumah Een.

"Ancamannya mau bakar rumah. Pernah ngegerung knalpot motor jam 1 malam. Pernah ke sini, saya keluar semua. Ada apa di balik itu? Itu kan enggak wajar, kalau tetangga pada keluar nanti jadi masalah. Ya udah tau itu si pelaku, orang Mandirancan. Ngontrak di Radobawailir. Tadinya enggak tahu dia dari mana. Saya enggak apal. Kurang apal dia juga. Ngakunya kerja Jakarta," ujar Een.

Een juga mengaku sangat syok saat mendengar putri bungsunya ditusuk oleh R. Terlebih dia dan keluarganya sudah menitipkan korban kepada pihak sekolah agar keamanan saat belajar bisa terjamin.

6. Dipicu Sakit Hati

Di hadapan penyidik, R mengakui perbuatannya dipicu karena rasa sakit hati. Sebab dia mengklaim sudah diputuskan oleh siswi tersebut. "Udah pacaran tujuh bulan. Saya diputusin sama dia. Waktu nusuk itu pakai pisau lipat," kata R kepada penyidik.

Awalnya R berkenalan dengan M lewat media sosial Instagram. Selama beberapa waktu, dia sering menghubungi pelajar perempuan itu. Namun baru-baru ini, dia mengaku sudah diputuskan oleh siswi tersebut. Karenanya dia tidak terima dan mencoba agar hubungannya kembali berlanjut.

7. Datangi Sekolah Pagi Buta

Sebelum melancarkan aksinya, R terlebih dahulu datang pagi-pagi buta dan telah bersiap di sekitar sekolah. Usai memastikan bahwa targetnya sudah ada di kelas, R kemudian masuk.

Mirisnya, R dapat dengan leluasa masuk ke lembaga pendidikan itu. Padahal pihak keluarga korban telah melaporkan kalau R selama ini sering meneror korban. Sehingga keluarga siswi tersebut meminta pihak sekolah agar menjamin keselamatan anaknya.

"Saya masuk waktu satpamnya sibuk beresin dan markirin motor. Masuk ke kelas terus langsung nusuk," imbuh R.

8. Polisi Sita Pisau Lipat yang Dipakai Pelaku

Jajaran Sat Reskrim Polres Kuningan langsung bertindak cepat dan langsung menangkap pelaku. Di mana, tersangka dapat diamankan beberapa jam usai insiden nahas itu terjadi.

Dari hasil penangkapan tersebut, sebuah pisau lipat tajam kini disita untuk dijadikan sebagai barang bukti. Pihaknya menegaskan akan mengusut kasus tersebut.

"Pelaku melakukan penusukan di bagian lengan kanan, menggunakan pisau lipat, setelah melakukan penusukan, pelaku melarikan diri. Korban mendapatkan tiga kali tusukan, yang pertama mengalami luka sayat, kedua lecet, yang ketiga tidak kena," kata Anggi.




(bba/dir)


Hide Ads