Apes! niat hati mau jadi jagoan lewat jalur keroyokan, lima orang bang jago di Garut salah pilih lawan. Korban yang dikeroyok ternyata anggota Polri. Alhasil, mereka kini mendekam di balik jeruji besi.
Berikut 5 fakta bang jago Garut yang tersandung kasus hukum tersebut.
1. Aksi Terekam CCTV
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok pemuda ini, viral dan menjadi perbincangan belakangan ini, aksi mereka terekam CCTV dan disebarkan warganet di media sosial.
Seperti dilihat detikJabar, Selasa (13/6/2023) siang, dalam video berdurasi 57 detik itu, pengeroyokan terjadi saat sedang terjadi kemacetan. Seorang pria menggunakan sepeda motor bersama anak kecil, tiba-tiba didorong oleh seorang pemuda berkaus putih, yang belakangan diketahui merupakan satu dari lima pelaku.
Entah apa yang terjadi, pemotor itu kemudian langsung dipukuli ramai-ramai. Sang anak yang bersamanya, bahkan terguling bersama motor yang dikendarai.
Tak berselang lama, aksi pengeroyokan yang dilakukan sekitar lima orang pelaku ini kemudian berakhir, usai dilerai sejumlah pria yang ada di lokasi. Sementara sang anak yang dibawa pemotor itu, diselamatkan oleh seorang wanita yang ada di sana.
2. Korban Anggota Polri
Kejadian viral itu diketahui berlangsung di kawasan Bundaran Suci, yang berada di Kecamatan Karangpawitan, Garut. Kejadiannya, berlangsung pada Rabu, (7/6) sore lalu.
Menurut Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, korban dari pengeroyokan itu adalah DAH, anggota Polres Garut berpangkat Bripka, yang bertugas di Polsek Cisompet.
"Korbannya ini adalah anggota Polri, (dari) Polsek Cisompet," kata Rio kepada wartawan di Polres Garut, Selasa (13/6/2023).
Para pelaku, kini sudah diamankan petugas. Mereka kini dibui di sel tahanan Mako Polres Garut, di Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan. Menurut Rio, ada lima orang yang diamankan dalam kejadian ini.
"Pelakunya ada lima orang. Saat itu langsung saya perintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek Karangpawitan untuk kejar. Satu hari dapat tiga, dua lainnya di hari kedua dapat," katanya.
3. Korban Sedang Bersama Anaknya
Anggota Polri yang menjadi korban para pelaku diketahui berinisial DAH. Peristiwa itu terjadi pada Rabu, (7/6) sore lalu di kawasan Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Kasus ini, menjadi perbincangan usai terekam kamera amatir, yang diambil dari kamera pengintai. Dalam video itu, korban dikeroyok lima orang pelaku.
Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, kejadian itu bermula saat korban, yang sedang dalam perjalanan menuju rumah setelah menjemput anaknya, melihat ada kemacetan di lokasi.
"Korban ini sedang bersama anaknya yang masih kecil, menjemput les. Di lokasi, korban melihat ada kemacetan," kata Rio.
Sebagai abdi negara, kata Rio, DAH terpanggil untuk mengurai kemacetan, yang disebabkan oleh membludaknya karyawan pabrik yang pulang bekerja. Kemacetan diperparah karena banyak angkot yang mangkal di sana.
4. Pelaku Tak Terima Korban Urai Kemacetan
Korban yang saat itu inisiatif mengurai kemacetan diduga saat itu sempat memperingatkan sejumlah angkot yang mangkal karena memperparah kemacetan. Namun saat itu, korban dihampiri pelaku.
"Salah seorang pelaku, yang merupakan satpam PT Daux ini tidak terima kemudian langsung mendorong korban dari motornya, dan melakukan pemukulan," ungkap Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Usai terlibat cekcok dengan sang satpam, empat orang pelaku lain, yang sebut Rio berprofesi sebagai calo angkot tanpa basa-basi langsung melakukan pemukulan terhadap korban.
5. Pengeroyokan Dilakukan di Depan Anaknya
Aksi ini, menurut Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro terbilang sangat biadab. Sebab, polisi berpangkat Bripka itu, dipukuli di hadapan anaknya yang masih kecil. Saat kejadian sang bocah bahkan sempat terguling bersama motor yang ditunggangi.
"Ini kejadian yang sangat memilukan, sehingga langsung saya perintahkan Kasat Reskrim dan Kapolsek untuk menangkap para pelaku" kata Rio.
Lima orang pelaku, masing Rifki Nugraha Saputra (21), Dras Prabu Mutafawana (26), Andri Supriyadi (21), Ismail Supriadi (18), serta seorang ABG berinisial R kemudian langsung diringkus Tim Sancang.
Tiga pelaku diamankan sesaat setelah kejadian, sedangkan dua lainnya ditangkap keesokan harinya.
"Akibat kejadian ini korban mengalami luka-luka," pungkas Rio.
(sya/dir)