Jawa Barat geger dengan aksi onar tiga preman, Dadang Buaya dari Garut, Samson dari Sukabumi dan Dani Ompong dari Tasikmalaya. Rentetan aksi kekerasan dilakukan tiga preman itu membuat resah warga.
Namun mereka tidak berkutik, kala aparat kepolisian bergerak. Sikap dingin mereka terlihat, seolah aksi kekerasan yang mereka lakukan hal biasa.
Dadang Buaya Berulah di Garut
Nama aslinya Dadang Sumarna, namun dikenal dengan nama jalanan Dadang Buaya. Dia sempat naik daun pada 28 Mei 2021 silam, kala itu pria dengan ciri khas tato di sekujur tubuhnya itu melakukan aksi nekat, menyerang kantor Polsek dan Koramil Pamengpeuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selasa (25/4/2023) preman kahot itu berulah lagi, dia dan kawan-kawannya membacok dua orang warga Garut hingga terkapar tak berdaya.
Aksi 'Bang Jago' yang dilakukan Dadang Buaya, terjadi di kawasan Miramareu, Kampung Cigodeg, Pameungpeuk, Garut.
"Sudah kita monitor. Mohon waktu tim sedang bergerak," kata Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada detikJabar beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dadang Buaya diketahui membacok dua orang warga setempat bernama Roni dan Opid alias Eyang.
Aksi itu, dilakukan Dadang Buaya, bersama tiga orang temannya. Menurut Rio, para pelaku pembacokan selain Dadang Buaya, kini sudah teridentifikasi.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa penyebab pembacokan yang dilakukan Dadang Buaya Cs. Namun, Rio memastikan para pelaku sedang dikejar.
"Sementara, saya hanya ingin tegaskan. Jika tidak ada itikad baik untuk koperatif, saya yang akan pimpin langsung menangkap kalian," katanya.
Sementara para korban saat ini dilarikan ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan. Menurut informasi yang dihimpun, Roni mengalami luka parah di bagian punggung dan tangan. Sedangkan Eyang mengalami luka bacok di bagian kepala.
Aksi Dadang buaya membuat polisi geram, aparat meminta Dadang 'Buaya', preman yang kembali bikin onar di Garut selatan untuk menyerahkan diri. Polisi mengancam akan melakukan tindakan tegas, jika Dadang 'Buaya' dan kawan-kawannya tak datang ke kantor polisi.
Kapolres Rio mengatakan, dirinya meminta Dadang 'Buaya' untuk menyerahkan diri.
"Saya kasih waktu 1x24 jam untuk menyerahkan diri. Kalau tidak, saya yang akan pimpin langsung penangkapannya," kata Rio kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).
Tidak lama setelah ultimatum kapolres, Dadang ditangkap usai membacok dua warga Garut pada Selasa (25/4) pagi.
"Sudah diamankan beberapa jam setelah kejadian, kemarin. Sekarang sedang diperiksa," kata Rio kepada wartawan di Polres Garut, Rabu (26/4/2023).
Diketahui, kejadian kekerasan Dadang Buaya bermula ketika kedua korban menegur sebuah mobil yang melaju ugal-ugalan. Korban mengingatkan agar mobil itu berjalan pelan.
"Setelah diingatkan, Dadang 'Buaya' ini tidak terima dan berhenti," kata Rio kepada wartawan di Mako Polres Garut, Kamis (27/4/2023).
Yusup, anak buah Dadang 'Buaya' yang juga ada di dalam mobil, yang pertama kali menghantam kedua korban. Yusup memukuli keduanya, hingga korban lari tunggang-langgang.
Rio mengatakan, Dadang 'Buaya' kemudian mengeluarkan sebilah golok yang 'nempel' di tubuhnya, kemudian tanpa basa-basi membacok kedua korban.
"Korban mengalami luka di bagian kepala dan punggung. Lukanya cukup parah," katanya.
Samson Tebar Ancaman di Sukabumi
Samson alias E membuat warga di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi waswas. Situasi kampung mendadak mencekam. Tidak hanya itu, rumah warga rusak akibat ulahnya.
Informasi dihimpun detikJabar, peristiwa itu terjadi Rabu (26/4/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Pelaku tiba-tiba datang dan mengamuk tanpa sebab.
Samson sendiri sangat ditakuti oleh warga setempat. Itu karena sosoknya yang temperamental.
"Dia melempar genting rumah warga sampai rusak, kemudian melempar kaca jendela sampai pecah pakai batu dua kali. Rumah warga pecah," Em (45), warga setempat kepada detikJabar di lokasi, Rabu (26/4/2023).
Em mengaku tidak mengetahui penyebab pelaku tiba-tiba mengamuk. Yang pasti beberapa kali E berteriak insyaf kepada warga.
"Dia teriak-teriak, katanya geura insyaf (cepat insyaf) ke warga. Kami sendiri tidak tahu, insyafnya insyaf apa. Selain itu dia juga sempat mengancam warga," tutur Em.
Sementara itu Ir, warga lainnya, menyebut E bukan sekali-dua kali merusuh di kampungnya hingga membuat warga takut. Namun warga selama ini tak melawan.
"Warga tidak ada yang berani, badannya besar. Dia juga dikenal sering mengamuk, dia sudah pernah diamankan polisi, namun ketika sudah bebas ngamuk lagi," tutur Ir.
Tidak lama, Samson terlihat dijemput KBO Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Ruskan Hermawan yang datang bersama anggotanya. Saat kedatangan petugas, Samson yang saat itu tengah berhadap-hadapan dengan warga terlihat manut saat diminta masuk ke dalam kendaraan polisi.
"Kami bawa ke Polres," singkat Ruskan kepada detikJabar, Rabu (26/4/2023) malam.
Di kantor Polres Sukabumi Samson terlihat bertelanjang dada, dia mengaku baru selesai mandi di ruang Satreskrim Polres Sukabumi. Samson diketahui kerap berbuat onar, sejumlah warga juga menduga Samson mengalami gangguan kejiwaan.
Dinginnya Dani Ompong Preman Tasik Usai Bikin Ulah
Pengeroyokan dilakukan pemuda di Tasikmalaya pada Kamis (27/4/2023) malam. Seorang pria bernama Jafar Sidik (27) roboh akibat dibacok.
Insiden ini terjadi di parkiran minimarket di Kampung Cihalisan, Desa Nangewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Dalam peristiwa ini, Jafar Sidik dibacok di beberapa bagian tubuhnya. Ia pun menjalani perawatan intensif di Puskesmas Lanbau Ciawi.
Polisi sudah mengamankan pelaku yang diduga menyerang korban. Polisi juga berkoordinasi agar keributan ini tak menjadi perkelahian antar kampung.
"Ya telah terjadi keributan antara pemuda Kampung Cihalisan dan Kampung Mayadana Desa Nangewer, Kecamatan Pagerageung. Dimana ada seorang pemuda yang menjadi korban luka-luka akibat bacokan senjata tajam," kata Kapolsek Pagerageung AKP Asep Nurjaman, Jumat (28/4/2023).
Asep menjelaskan pertikaian antar pemuda diawali Dani Rahmat alias Ompong, warga Kampung Mayana yang kerap bertandang ke Kampung Cihalisan, untuk berkunjung ke rumah pacarnya. Kemudian oleh warga Cihalisan dia ditegur.
"Pelaku ini sering main ke rumah teman ceweknya di Kampung Cihalisan. Kemudian ditegur, tapi dia tak terima. Akhirnya dia mengajak teman-temannya untuk menyerang pemuda yang sedang "markiran" di Alfamart," jelas Asep.
Menurutnya, pelaku datang dengan membawa golok lalu menyerang korban. Jafar Sidik jadi korban dalam peristiwa ini. Ia roboh usai mendapatkan banyak luka bacok di sekujur tubuhnya.
Di antaranya luka robek 28 jahitan di tangan, robek 16 jahitan di leher, robek di kepala 7 jahitan, di punggung 5 jahitan dan luka lainnya.
"Seorang pelaku sudah diamankan dan kasus ini masih didalami oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota. Sementara kami dari Polsek langsung melakukan pendekatan dan pembinaan agar perkelahian ini bisa diredam," kata Asep.
Baca juga: Jejak Hitam Dani Ompong Preman Tasik |
Polisi mengungkap fakta baru dari kasus pembacokan Jafar Sidik, warga Kampung Cihalisan, Desa Nangewer, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Pelaku yaitu Dani Rahmat alias Ompong (42) ternyata pengedar narkoba. Polisi juga menemukan barang bukti sabu seberat 14,44 gram dari rumah tersangka.
Akibat perbuatannya, Dani Ompong ini harus menghadapi tuntutan dua kasus, yaitu penganiayaan berat dan kepemilikan narkoba.