13 Fakta Samson si Pembuat Onar di Cidadap Sukabumi

13 Fakta Samson si Pembuat Onar di Cidadap Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 28 Apr 2023 10:00 WIB
Samson (Kaus oblong hijau) saat digiring Kapolsek Simpenan, Resor Sukabumi
Samson (Kaus oblong hijau) saat digiring Kapolsek Simpenan, Resor Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Bandung -

Polisi menangkap preman asal Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Preman itu berinisial E alias Samson yang dikenal suka membuat onar di kampungnya.

Tim detikJabar merangkum sejumlah fakta tentang preman Samson yang langganan bikin onar. Berikut faktanya.

1. Merusak Rumah Warga

Informasi dihimpun detikJabar, peristiwa itu terjadi Rabu (26/4/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Pelaku tiba-tiba datang dan mengamuk tanpa sebab. Samson sendiri sangat ditakuti oleh warga setempat. Itu karena Samson dikenal sosok yang temperamental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia melempar genting rumah warga sampai rusak, kemudian melempar kaca jendela sampai pecah pakai batu dua kali. Rumah warga pecah," Em (45), warga setempat kepada detikJabar di lokasi, Rabu (26/4/2023).

Em mengaku tidak mengetahui penyebab pelaku tiba-tiba mengamuk. Yang pasti beberapa kali E berteriak insyaf kepada warga. "Dia teriak-teriak, katanya geura insyaf (cepat insyaf) ke warga. Kami sendiri tidak tahu, insyafnya insyaf apa. Selain itu dia juga sempat mengancam warga," tutur Em.

ADVERTISEMENT

2. Sering Ngamuk

Sementara itu Ir, warga lainnya, menyebut E bukan sekali-dua kali merusuh di kampungnya hingga membuat warga takut. Namun warga selama ini tak melawan.

"Warga tidak ada yang berani, badannya besar. Dia juga dikenal sering mengamuk, dia sudah pernah diamankan polisi, namun ketika sudah bebas ngamuk lagi," tutur Ir.

Saat itu, pelaku sempat menebar ancaman usai merusak rumah warga. "Dia bilang mau balik lagi, sambil ancam mau bunuh warga," imbuh IR.

3. Ditangkap Polisi

Samson dijemput KBO Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Ruskan Hermawan yang datang bersama anggotanya. Saat kedatangan petugas, Samson yang ketika itu tengah berhadap-hadapan dengan warga terlihat manut saat diminta masuk ke dalam kendaraan polisi. "Kami bawa ke Polres," singkat Ruskan kepada detikJabar, Rabu (26/4/2023) malam.

Kedatangan polisi membuat warga mengurungkan niatnya mengepung Samson. Pantauan detikJabar, saat itu, warga terlihat membawa berbagai jenis alat pemukul hingga pacul untuk menghakimi Samson yang kerap membuat warga resah.

4. Pukul Orang

Samson diketahui sempat membuat onar di kampungnya, dua rumah warga di rusak. Kaca jendela rumah warga pecah akibat dihantam batu besar. Pemilik rumah mengaku tidak tahu penyebab Samson tiba-tiba mengamuk.

"Datang sekitar jam 20.00 WIB (Rabu), dia marah teriak-teriak terus lempar-lempar batu ke atas genting pakai batu besar. Setelah itu melempar kaca jendela. (Penyebab) enggak tahu, sebelumnya juga tidak ada masalah. Jadi dia itu sering ngancam, teriak-teriak," kata Deuis, pemilik rumah.

Saat pelaku datang, Deuis sedang berada di dalam rumah bersama suaminya. Ia juga menyebut suaminya Heri pernah dipukul pelaku hingga beberapa kali tanpa alasan yang jelas.

"Suami saya juga pernah di pukul beberapa kali, tidak tahu alasannya apa. Harapannya, saya itu ingin tenteram, setelah begitu sama keluarga saya jadi waswas. Enggak bisa kemana-mana saya kan harus cari apa cari apa, masa harus diam di rumah terus. Kalau ketemu di luar pasti ngancam," pungkasnya.

5. Telanjang Dada

Samson terlihat bertelanjang dada. Samson mengaku baru selesai mandi di ruang Satreskrim Polres Sukabumi. Samson diketahui kerap berbuat onar, sejumlah warga juga menduga Samson mengalami gangguan kejiwaan.

Pantauan detikJabar, sekitar pukul 01.13 WIB, Kamis (27/4/2023), Samson terlihat berbincang bersama sejumlah petugas berpakaian preman. Ia terlihat meracau tidak jelas menceritakan aksinya merusak rumah warga.

6. Pernah Dirawat di Panti

Terlihat Kades Cidadap, Deden Anta tengah dimintai keterangan oleh petugas. Deden juga menceritakan jika selama ini Samson memang kerap berbuat onar di kampungnya. Selain itu, Samson juga sempat di minta pergi dari kampungnya bahkan pernah dibawa ke Panti Aura Welas Asih (AWA) karena terindikasi mengalami gangguan kejiwaan.

"Panti di sini juga tidak sanggup, mereka khawatir ruangannya di rusak," kata Deden, kepada detikJabar.

7. Pernah Jadi Nelayan

Kepada polisi, Deden juga bercerita profesi Samson yang dulunya sebagai nelayan. Di beberapa tempat, Samson kerap merusuh dan berbuat onar. Cerita Deden juga ditunjang dengan banyaknya bekas luka di tubuh Samson yang menurutnya akibat kerap terlibat keributan.

"Dia itu profesinya sebagai nelayan. Pernah bikin ribut di Ujunggenteng, sama warga di sana (Ujunggenteng) pernah mau di keroyok sudah ditunggu. Hanya dia lari lagi ke Cihurang (kampungnya), ada telepon saat itu dari nelayan sana katanya pas mau digerebeg, dia lari," cerita Deden.

Tidak hanya di Sukabumi, Samson juga diceritakan pernah terlibat keributan dengan nelayan di wilayah Pacitan, Jawa Timur.

8. Tak Berani Melawan

Seperti biasa, warga tidak ada yang berani memberikan perlawanan, karena Samson dikenal temperamental. Begitu juga dengan Heri, ia hanya melongo usai dihajar Samson.

"Enggak melawan, situasi juga sedang ramai. Hanya percuma di lawan juga enggak akan benar," tuturnya.

Preman Samson memang pemarah dan kerap mengamuk tidak jelas, informasi dihimpun dari warga pria berbadan kekar itu sudah sering kali menang ketika diserang keroyokan. Baru-baru ini ia juga dibacok di kedua tangannya, dilihat detikJabar, bekas bacokan itu masih terlihat saat dia bertelanjang dada di Polres Sukabumi.

9. Sudah Berkeluarga

Kades Cidadap, Deden Anta bercerita Samson pernah diminta pergi dari Kampung Cihurang, diketahui ia punya istri dan anak di Sukabumi. Namun selang berapa lama, ia kembali lagi ke kampung dan berbuat onar.

"Sempat diminta pergi ke Sukabumi mengungsi ke rumah mertuanya sekitar tahun 2020 ternyata balik lagi mungkin pihak keluarga berpikir dia bakalan berubah. Ketika datang ke sini awal-awal ada perubahan pakai pakaian koko, pakai sarung, ke masjid," cerita Deden.

10. Berguru ke Banten

Deden menceritakan, sikap Samson hanya bertahan selama beberapa saat. Ia kembali berubah usai berguru ke daerah Banten.

"Tiba-tiba jadi berubah beda, ngalap ilmu lagi. Merusak tembok perusahaan, mobil, dua bulanan yang lalu. Karena katanya dia kerap mendapat bisikan-bisikan, udah begitu eh, tambah alot. Dia juga kerap memarahi orang enggak jelas pakai bahasa kasar," tuturnya.

"Malam takbiran kemarin dia marahin ustaz, sedang menghitung zakat ke untuk disetor ke BAZIS jam 00.00 WIB, saat jam 01.00 WIB pak ustaz dan sekretarisnya tiba-tiba dimarahin, enggak ada masalah apa-apa. Omongan kasar keluar katanya sia, sia begitu," kata Deden menambahkan.

12. Jurus Silat

Warga sempat menghimpun kekuatan, mereka gregetan dengan aksi onar pria inisial E alias Samson. Bukan sekali dua kali Samson merusuh, sampai akhirnya ia kembali dilaporkan ke polisi. Warga juga sempat ketakutan untuk memberikan perlawanan.

"Dia sempat menantang warga, namun melihat badannya kekar, warga urung menyerang. Sampai akhirnya bawa balok bambu, namun malam juga ada polisi di lokasi meminta warga untuk tenang," kata O (47) warga setempat kepada detikJabar, Kamis (27/4/2023).

Pengamatan detikJabar malam tadi, warga beberapa kali menghimpun kekuatan. Sementara Samson terlihat memperagakan jurus silat. Menurut warga bukan sekali dua kali dia melakukan itu.

"Setiap mengamuk juga dia seperti itu, meta (pasang kuda-kuda) kasus yang dulu juga saat merusak rumah warga dia begitu dulu," imbuh O.

13. Polisi Cegah Pertikaian

Terlihat di lokasi malam tadi, anggota Bhabinkamtibmas Bripka Sidik Purnama menenangkan warga agar tidak main hakim sendiri. Bripka Sidik juga beberapa kali berkomunikasi dengan Samson.

"Anggota Polsek dulu juga pernah mengamankan dia, sampai tiga orang turun tangan. Karena khawatir mengamuk, kalau mengamuk siapa yang bisa tahan, badannya kekar begitu," kata O.

Bentrok antara massa warga dengan Samson urung terjadi begitu pihak kepolisian mendatangi lokasi. Terlihat ada tiga orang personel yang datang, salah satunya KBO Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Ruskan Hermawan. Samson yang baru saja memperagakan jurus silat langsung terduduk. "Kami bawa ke Polres," singkat Ruskan.

Samson manut saja begitu polisi datang. Namun dia sempat berteriak kepada warga yang menurutnya sudah membuat laporan ke polisi.

Halaman 2 dari 2
(sud/orb)


Hide Ads