Polisi di Majalengka Dilarang Terlibat Politik Praktis!

Polisi di Majalengka Dilarang Terlibat Politik Praktis!

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Senin, 10 Apr 2023 00:05 WIB
Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto (kiri).
Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto (kiri). (Foto: Istimewa)
Majalengka -

Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto mengeluarkan ultimatum kepada jajarannya jelang tahun politik. Ia meminta agar anggotanya tidak terlibat dalam politik praktis.

Instruksi netralitas jelang pemilu itu merupakan salah satu kebijakan dari program unggulan AKBP Indra Novianto, yakni Dinamis. Sekedar diketahui, program Dinamis sendiri merupakan kepanjangan dari Disiplin, Iman, Netralitas, Antisipatif, Moral, Integritas, dan Solutif.

Indra menuturkan program yang baru diluncurkan pada Jumat (7/4) lalu itu, diharapkan setiap personel Polres Majalengka, agar disiplin dalam melaksanakan tugas. Tak hanya itu, dalam program tersebut juga jajarannya dituntut menjadi pribadi yang beriman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam menghadapi dinamika politik personel Polres Majalengka dituntut netral tidak memihak terhadap partai politik manapun. Kemudian harus 'Antisipatif', yaitu berarti setiap personel harus mempunyai langkah-langkah mengantisipasi setiap gangguan keamanan yang akan terjadi," kata Indra kepada detikJabar, Minggu (9/4/2023).

"Kemudian 'Moral', yang berarti setiap personel yang melaksanakan tugas agar memperhatikan moral yang baik dan etika saat berhadapan dengan masyarakat. Lalu 'Integritas', yaitu setiap personel harus mempunyai sikap jujur terhadap organisasi dan pimpinan. Yang terakhir 'Solutif', dimana personel diharapkan bisa memberikan solusi permasalahan hukum dan permasalahan lainnya yang sedang di hadapi oleh masyarakat," jelas dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Selain program dinamis, Indra juga mempunyai 11 program prioritas yang akan dijalankan. Program prioritas itu akan menjadi gebrakan Indra selama menjabat sebagai Kapolres Majalengka.

"Pertama memakmurkan tempat ibadah, kedua patepang sono sareng ulama, ketiga polisi blusukan, Keempat Ngobrol Mas (Ngopi Bareng Masyarakat), kelima ngabadantenkeun perkawis di Desa, keenam Bhatramas (Bhayangkara Mitra Polisi), ketujuh Jempol (Jumat Edukasi Masyarakat dari Polisi)," ujar dia.

"Lalu kedelapan Restoratif (Reserse Tranparan, Objektif, Rajin dan Edukatif), kesembilan Pataka (Patroli Rawan Kecelakaan), kesepuluh polisi ada dimana-mana, dan yang terakhir Gerobak Senyum," sambungnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads