.webp)
Polisi turun tangan menyelidiki kasus pembegalan terhadap santri di Cimahi. Olah TKP hingga pemeriksaan saksi dilakukan.
"Saat ini tim Reskrim Polsek Cimahi Selatan dibantu Satreskrim Polres Cimahi masih mengejar pelakunya," ujar Kasi Humas Polres Cimahi AKP Hendra Solih Hidayat saat ditemui, Rabu (29/3/2023).
Dia menuturkan berdasarkan laporan yang diterima, korban yang masih anak-anak tersebut dibegal di kawasan Komplek Melong Green. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/3) subuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadinya Selasa subuh. Korbannya masih anak-anak," tuturnya.
Pihaknya saat ini masih mendalami kasus tersebut. Termasuk mengungkap motif aksi pembegalan.
"Diduga memang pembegalan, tapi saat ini masih kita dalami terus motifnya," katanya.
Sejauh ini, kata dia, ponsel korban dilaporkan hilang. Korban sendiri mengalami luka dan saat ini mendapat perawatan di rumah sakit.
"Untuk barang yang hilang hanya HP. Korban saat ini dirawat di RS Avisena," katanya.
Sebelumnya, aksi pembegalan terjadi di Cimahi. Korban merupakan seorang santri. Pembegalan tersebut terjadi saat korban hendak menunaikan ibadah salat subuh.
Informasi pembegalan tersebut viral di media sosial. Narasi yang beredar di media sosial disebutkan kalau korbannya merupakan seorang santri laki-laki di Diniyah Takmiliyah (DT) Nurul Iman, Jalan Hercules, Kompleks Melong Green.
'Santri DT Nurul Iman Hercules menjadi korban pembegalan di gerbang Kompleks Melong Green Garden, arah menuju Avisena, tepatnya dibelokan Indomaret. Santri kami tadi berangkat dari rumah sekitar pukul 04.30 menuju mesjid Nurul Iman untuk sholat shubuh dan tadarus, tiba tiba didengkek leher kemudian diminta HP nya'. demikian penggalan informasi yang beredar di media sosial, sebagaimana dikutip detikJabar pada Rabu (29/3/2023).
(dir/dir)
