Sepucuk foto pria berkemeja hitam menggandeng wanita berhijab hitam diperlihatkan Meli Rahmawati (33) sambil menahan tangis, Meli mengatakan jika foto itu memiliki banyak kenangan baginya pada 2019 lalu.
Sosok pria yang ada di foto itu adalah suaminya yakni Ujang Nuryanto (37). Foto itu hanya tinggal kenangan baginya, karena suami yang ia sayangi dan dicintai anak-anaknya sudah terlebih dahulu meninggalkannya.
Memang malang nasib Ujang Nuryanto, pria yang dikenal sebagai pengusaha tekstil asal Baleendah Bandung ini menjadi korban pembunuhan sadis di Negeri Jiran Malaysia. Nuryanto ditemukan tewas bersama teman perempuannya, Ai Munawaroh, kedua korban ini tewas dengan cara dimutilasi. Kedua mayat korban ditemukan dengan kondisi tubuh terpotong-potong dan tanpa kepala.
Kepergian Nuryanto ke Malaysia dengan tujuan bisnis atau menagih uang dengan nilai Rp 2 Miliar. Nuryanto berangkat pada 17 Januari 2019 dan dijadwalkan kembali ke Indonesia lima hari mendatang atau pada Tanggal 23 Januari.
"Aa (Nuryanto) berangkat tanggal 17 Januari. Bilangnya berangkat ke Malaysia, tujuannya bisnis. Terus saya suruh packing. Aa bilang di sana sampai tanggal 23 Januari," kata Meli kala itu saat ditemui detikJabar di rumahnya.
Meli mengisahkan, setiba di Malaysia Nuryanto masih menghubunginya di tanggal 19. Bahkan di tanggal 21 Januari pun, ia masih intens berkomunikasi. Sampai akhirnya Nuryanto hilang kontak pada 22 Januari.
![]() |
Sementara itu, Fitri, salah satu keluarga Ai Munawaroh mengatakan, keluarga hilang kontak dengan Ai sejak 21 Januari 2019. Awalnya keluarga tak menaruh curiga. Pada 22 Januari, Ai tak kunjung menghubungi ibu dan keluarganya. Adik Ai mencoba mengontak, telepon genggamnya aktif tapi tak ada jawaban.
"Dari situ mulai curiga, paling lama dua jam (kalau enggak aktif), kenapa ini enggak diangkat. Bikin keluarga enggak enak hati, handphone aktif tapi enggak diangkat," ucap Fitri kepada detikJabar.
Sementara itu, ibu kandung Ai Munawaroh, Uka Sukaesih (53) mengatakan, jika hubungan anaknya dan Nuryanto adalah rekan bisnis. "Urusan bisnis," kata Uka.
Geger Mayat Korban Mutilasi di Malaysia
Sempat putus komunikasi dengan keluarga di Bandung, publik Malaysia digemparkan dengan penemuan mayat korban mutilasi. Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengumumkan temuan mayat laki-laki dan perempuan tanpa identitas yang diduga Nuryanto dan Ai Munawaroh di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 26 Januari 2019. Bahkan, informasi ini ramai diberitakan media massa di Malaysia.
Awalnya tidak ada yang mengetahui Nuryanto berangkat ke Malaysia dengan siapa, namun saat dicek dari tiket pesawat yang dipesan Nuryanto berangkat dengan seorang wanita yang diketahui Ai Munawaroh.
Pada 4 Februari 2019, pihak keluarga berangkat ke Malaysia untuk melakukan pencocokan ciri-ciri tubuh korban sekaligus melakukan tes DNA terkait penemuan mayat ini.
Mabes Polri terus berkoordinasi fengan PDRM untuk mengetahui perkembangan kasus ini. Salah satunya, terkait perkembangan tes DNA.
![]() |
Dalam kejadian ini, PDRM amankan dua teman Nuryanto yakni Jabaid Iqbal Rakib alias Jimy dan M Abbas. Dari informasi Pengacara Nuryanto, Hermawan, dia mengatakan dua orang itu diamankan polisi karena merupakan orang terakhir yang berkomunikasi dengan Nuryanto.
"Patut diduga (pelaku) karena polisi hanya berdasarkan informasi terakhir dia dapat bersama siapa Nuryanto bareng. Tetapi ya belum tentu juga pelaku mereka. Bisa saja dari Indonesia yang dendam karena motif pembunuh mutilasi kan sangat benar-benar direncanakan," tutur Hermawan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri yang kala itu dijabat Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dua orang yang diamankan PDRM ini merupakan terduga pelaku pembunuhan Nuryanto dan Ai Munawaroh. Kedua pelaku, merupakan Warga Negara (WN) Pakistan yang merupakan rekan bisnis Nuryanto.
"PDRM sudah amankan dua pelaku," kata Dedi.
![]() |
Hingga pertengahan Februari 2019, potongan tubuh korban tidak semuanya ditemukan. Sementara itu, proses pemeriksaan DNA masih berlanjut, perkembangan informasi juga gerus dipantau Mabes Polri.
KBRI Kuala Lumpur berkoordinasi dengan PDRM dan memberikan bantuan penanganan jenazah korban.
"KBRI Kuala Lumpur akan terus bekerja sama dengan PDRM untuk penanganan kasus mutilasi ini. Dalam hal dipastikan secara resmi bahwa kedua korban adalah WNI, KBRI Kuala Lumpur akan memberikan bantuan pelindungan yang diperlukan secara maksimal meliputi penanganan jenazah korban dan tindak lanjut penanganan hukum atas kasus ini," tulis keterangan resmi dari KBRI Kuala Lumpur.
Dipastikan, penemuan mayat mutilasi itu adalah Nuryanto. Meli Rahmawati sang istri minta agar pelaku di hukum mati atas perbuatan keji yang dilakukan terhadap suaminya.
"Kalau dia membunuh suami saya, saya pengen dia dihukum mati. Sampai teganya dia membunuh, apalagi saya masih punya anak kecil," ujar Meli.
Baca Artikel Jabar X-Files Lainnya di Sini
(wip/yum)