2 Kasus Hubungan Sesama Jenis yang Berujung Maut di Cianjur

2 Kasus Hubungan Sesama Jenis yang Berujung Maut di Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 08 Mar 2023 05:30 WIB
Close up of Hand with knife following young terrified man ,Bandit is holding a knife in hand. Threat Concept
Ilustrasi pembunuhan (Foto: Getty Images/iStockphoto/chingyunsong)
Cianjur -

AS (23) pria asal Bogor Bogor ditangkap polisi usai membunuh teman spesialnya yakni KU (23) di salah satu penginapan di Cianjur. Namun selain kasus tersebut, sebelumnya juga terjadi kasus pembunuhan dengan latar belakang hubungan seksual sesama jenis.

Bahkan para pelaku menenggelamkan korban hidup-hidup dengan tangan dan kaki diikat, serta kepala yang ditutup karung.

Dirangkum detikJabar, berikut dua kasus pembunuhan dengan latar belakang hubungan sesama jenis :

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pembunuhan di Penginapan Sarongge

Kasus pembunuhan tersebut berawal ketika ditemukannya jenazah di salah satu penginapan di Sarongge, Kecamatan Pacet, Cianjur, pada Februari 2023 lalu. Awalnya diduga, korban melakukan aksi bunuh diri. Namun usai dilakukan penyelidikan lebih lanjut, terungkap jika korban dibunuh.

ADVERTISEMENT

"Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, terungkap jika korban dibunuh oleh temannya yakni AS. Kami sudah berhasil menangkap AS dan sekarang pelaku ditahan di rutan Mapolres Cianjur," ujar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Selasa (7/3/2023).

Dari hasil pemeriksaan pelaku, Doni menjelaskan pembunuhan tersebut berawal saat KU mengajak AS untuk menginap di daerah Sarongge untik sekadar curhat.

"Jadi korban ini mengajak AS bertemu di penginapan dalam rangka curhat. Penginapannya ini disiapkan oleh korban yang dipesan lewat aplikasi," ujar dia.

Sebelum terjadi pembunuhan, keduanya sempat menenggak minuman keras. Korban pun naik birahinya dan meraba-meraba AS, dengan menyentuh kemaluan pelaku. Namun saat akan melanjutkan hubungan intim, pelaku menolak.

"Korban ini mengajak melakukan hubungan badan sesama jenis. Namun pelaku ini menolak dengan alasan sedang sakit. Karena paksaannya ditolak, korban emosi dan mencekik AS sampai kesulitan bernafas. AS akhirnya menendang kemaluan korban menggunakan dengkul kanan untuk melepaskan diri," ujar dia.

Pelaku pun balik mencekik korban dengan posisi menindihnya hingga keduanya sempat terjatuh dari atas kasur. Korban akhirnya terkulai lemas usai dicekik pelaku.

AS kemudian membawa tubuh korban ke kamar mandi dan menyayat lengan menggunakan pisau yang ada di tas korban, membuat seolah-olah korban meninggal akibat bunuh diri.

"Setelah dicek korban sudah lemas dan tidak bernafas, AS ini terdiam dulu. AS pun menggeledah isi tas korban, di situ ketemu pisau cutter. AS berencana melakukan pembunuhan seakan-akan korban ini melakukan bunuh diri dengan menyayat nadi korban," jelasnya.

2. Dendam Video Seks Sesama Jenis, Berujung Tewasnya Pria Blora

Sama halnya dengan kasus pertama, kasus yang terjadi pada Oktober 2022 lalu ini juga berawal dari temuan mayat. Sesosok mayat ditemukan mengambang dengan kondisi tangan terikat dan kepala ditutup karung di Waduk Cirata Kecamatan Mande, Cianjur.

Terungkap jika korban yang bernama Syaifudin Maulana, pria asal Blora Jawa Tengah dibunuh secara keji oleh empat orang pelaku yang sakit hati usai video hubungan seksual sesama jenis adiknya disebar oleh korban. Keempat tersangka itu ialah Akbar Pamungkas, Wahyu Gunawan, Dadan Supriatna, dan Endi.

Dadan Supriatna, salah seorang pelaku, mengaku jika awalnya dia kaget usai mengetahui ada video seks sesama jenis yang tersebar melalui grup WhatsApp di lingkungan tempat tinggalnya. Apalagi ternyata salah satu pria dalam video tersebut merupakan adiknya.

Setelah ditelusuri, ternyata video tersebut disebarkan oleh korban usai menyalin kontak whatasapps adiknya. "Disebarkan oleh korban di grup whatsapps dan media sosial," ungkap dia.

Menurut dia, korban mengaku sengaja menyebarkan video tersebut lantaran sang adik tidak membayar usai berhubungan badan.

"Katanya adik saya pesan dan berhubungan badan, tapi tidak bayar. Kata korban sesuai kesepakatan minta dibayar Rp 2 juta," ujar dia.

Pelaku yang emosi pun berniat untuk membunuh korban dengan cara menjebaknya untuk datang ke Cianjur. Korban pun dihubungi oleh pelaku lainnya yakni Akbar dengan dalih ingin bertemu dan mengajak ngopi.

Usai mengkopi, korban diajak untuk memancing di kawasan Waduk Cirata, Jangari, Kecamatan Mande dengan menaiki mobil.

Ternyata di dalam mobil ternyata sudah ada Dadan dan seorang pelaku lainnya, yakni Wahyu. Selama perjalanan, korban dihajar dan dicekik hingga pingsan.

Setelahnya, kedua tangan korban diikat menggunakan tali, dilakban pada bagian mulut, dan kepalanya ditutup karung. Korban yang masih dalam keadaan hidup pun dienggelamkan dengan cara dilempar dari atas jembatan di Jalan Mande-Cikalongkulon.

Jasad korban hanyut dan akhirnya ditemukan empat hari setelah kejadian di kawasan Waduk Jangari Desa Bobojong, Kecamatan mande oleh warga yang hendak memancing ikan.

Dadan mengaku nekat melakukan tindakan keji itu karena emosi dan sakit hati, sebab perbuatan korban menyebarkan video tersebut membuat keluarganya dicibir warga di lingkungannya.

"Saya sakit hati dan dendam, karena keluarga saya jadi tercemar, dicibir juga oleh tetangga karena adik saya melakukan hubungan sesama jenis yang terungkap dari video yang tersebar," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan usai membunuh korban, para pelaku kabur ke luar daerah. Namun polisi berhasil melacak dan menangkap pelaku.

"Pelaku ada empat orang, tiga orang pelaku utama yang membunuh korban dan satu pelaku lagi yakni Endi merupakan penadah dari barang berharga korban. Semuanya ditangkap di Jakarta," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Tampang Kelik, Pemerkosa-Pembunuh Wanita di Lampung saat Curi Motor"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)


Hide Ads