Rekonstruksi Kematian Mahasiswi Cianjur dan Adegan yang 'Hilang'

Round Up

Rekonstruksi Kematian Mahasiswi Cianjur dan Adegan yang 'Hilang'

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 22 Feb 2023 07:30 WIB
Salah satu adegan saat rekonstruksi kasus tabrak lari mahasiswi Cianjur
Salah satu adegan saat rekonstruksi kasus tabrak lari mahasiswi Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Kasus tewasnya mahasiswi Selvi Amalia di Jalan Raya Bandung, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Cianjur memasuki babak baru. Setelah penetapan tersangka supir Audi, Sugeng Guruh kini pihak kepolisian menggelar reka ulang atau rekontruksi kejadian tersebut.

Kepolisian dan kejaksaan menghadirkan sopir mobil sedan Audi Sugeng Guruh dalam proses rekontruksi tersebut. Sugeng terlihat hadir mengenakan baju tahanan berwarna biru dengan tangan yang diborgol dan dikawal petugas bersenjata lengkap.

Mobil sedan Audi yang diduga menjadi penyebab tewasnya mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana Cianjur, hingga beberapa kendaraan-kendaraan yang ada saat kejadian juga dihadirkan, kecuali rangkaian utama iring-iringan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total ada 10 saksi yang dihadirkan. Tersangka dan mobil Audi juga dihadirkan dalam rekonstruksi ulang ini," ujar Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya.

Nanang menjelaskan total ada 28 adegan yang rencananya akan direka ulang dalam rekonstruksi. Namun hanya 22 adegan yang diperagakan, mulai dari mobil yang mengikuti iring-iringan, kejadian korban menabrak angkot, korban terlindas, hingga mobil sedan Audi dikejar oleh beberapa orang pengendara.

ADVERTISEMENT

Dengan penuh senyum, tersangka Sugeng mengikuti sejumlah adegan dalam rekonstruksi. Namun pada adegan ke tujuh dan delapan tepatnya pada adegan korban terlindas, Sugeng nampak tidak berada di mobil namun berdiri di depan warung di sekitaran lokasi kejadian.

"Rencana 28 adegan, tapi baru 22 adegan yang diperagakan. Ini masih berlanjut kemungkinan bisa tetap 28 adegan, bisa kurang, atau bisa bertambah. Tergantung dari kejaksaan apakah dirasa cukup atau tidak," kata dia.

Nanang mengatakan rekonstruksi ulang ini berdasarkan permintaan dari kejaksaan negeri (Kejari) Cianjur untuk kelengkapan berkas.

"Ini untuk melengkapi berkas perkara usai pengembalian. Termasuk ada permintaan agar rekonstruksi ulang dari Kejari," ucap dia.

Pengamatan jurnalis detikJabar, sejumlah kendaraan yang ada dalam kecelakaan tersebut tidak dihadirkan. Sekadar diketahui, kecelakaan tersebut bermula ketika mobil Audi masuk dalam iring-iringan polisi yang tengah melaju dari arah Cianjur menuju Bandung tepatnya menuju wilayah Ciranjang untuk mengecek tempat kejadian perkara kasus pembunuhan berantai.

Mobil Audi tersebut berada di belakang rombongan utama, tepatnya di belakang mobil Pajero dan di depan mobil Fortuner serta mobil box.

Namun yang dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut hanya mobil sedan Audi, mobil box, hingga kendaraan para saksi seperti mobil angkot, Xenia, serta sepeda motor dari arah berlawanan.

Kasi Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya, mengatakan iring-iringan polisi dan kendaraan lainnya tersebut bukan merupakan objek utama dalam kejadian kecelakaan lalulintas yang menewaskan mahasiswi Cianjur.

Menurut dia meskipun iring-iringan, serta mobil Pajero dan Fortuner tidak dihadirkan tetapi rekonstruksi akan tetap utuh.

"Kita fokus ke kejadian laka lantas tidak ke rombongannya. Rangkaian itu kan bukan objek pada kecelakaannya," kata dia.

Nanang juga menyebutkan setiap adegan dalam rekonstruksi ulang sudah sesuai dengan hasil pemeriksaan saksi-saksi.

"Sudah sesuai dengan BAP, setiap adegannya. Dari total 28 adegan baru 22 adegan yang diperagakan. Selebihnya itu tergantung apakah masih diperlukan atau tidak. Jadi adegannya nanti bisa tetap 28 adegan, bisa berkurang, atau bertambah," kata dia.

Dia menambahkan terkait saksi-saki pun kemungkinan akan bertambah untuk melengkapi berkas perkara. "Saksi-saki bisa bertambah kalau dirasa perlu untuk melengkapi berkas perkara," pungkasnya.




(sya/dir)


Hide Ads