JJ (49), pelaku perusakan makam keramat Situs Dalem Lumaju di Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Wangsit atau pesan gaib jadi pemicu emak-emak warga Desa Maja Utara itu merusak makam.
Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi mengatakan, pelaku melakukan aksi perusakan itu usai berziarah di makam keramat tersebut. Pelaku melakukannya pada Sabtu (14/1) 15.00 WIB.
"Hasil pemeriksaan sementara, pelaku melakukan itu karena mendapatkan bisikan (gaib)," kata Edwin saat diwawancarai detikJabar, Kamis (19/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai mendapat pesan gaib itu, pelaku mengambil sejumlah barang dari makam keramat tersebut. Akibatnya, makam keramat yang merupakan kuburan Mbah Dalem Lumaju Agung Maja itu menjadi rusak.
"Yang kita ketahui dari hasil pemeriksaan, ada beberapa barang yang didapatkan pada saat melakukan pengrusakan itu. Yang besar adalah, pelaku membawa 10 kilogram tanah dan beberapa barang-barang kecil serta barang-barang yang lainnya," ujar Kapolres.
Sementara itu, pelaku berhasil diamankan polisi sehari setelah makam keramat tersebut diketahui telah dirusak oleh orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (15/1) pagi. Identitas pelaku pun berhasil terungkap berdasarkan hasil keterangan dari sejumlah saksi.
"Kemudian setelah itu kita segera tindaklanjuti. Dan kita sudah mendapatkan (mengamankan) pelaku. Setelah kita melakukan pemeriksaan. Yang bersangkutan mengakui kesalahannya," jelas dia.
Penikmat sejarah sekaligus Ketua Gruop Madjalengka Baheula (Grumala), Nana Rohmana atau yang lebih akrab disapa kang Naro mengatakan, makam keramat tersebut merupakan kuburan Mbah Dalem Lumaju Agung Maja.
Mbah Dalem Lumaju Agung Maja memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Maja. Ia merupakan salah satu tokoh penyebar ajaran agama Islam di wilayah tersebut.
Baca juga: Rusaknya Makam Penyebar Islam di Majalengka |
Mbah Dalem Lumaju Agung Maja merupakan tokoh pada abad ke-16. Mbah Dalem Lumaju Agung Maja adalah putra dari Raden Ranngamantri Pucuk Umum Talaga dan Ratu Parung.
Mbah Dalem Lumaju Agung Maja juga merupakan susuhunan kedaleman Maja atau pemimpin tradisional bagian dari Kerajaan Talaga. "Di zaman kepemimpinan beliau agama Islam menyebar luas di daerah Maja dan sekitarnya. Beliau mendirikan sebuah pesantren Dahu Pugur salah satu pesantren tertua di Majalengka," ujar Naro.
(dir/dir)