Suasana rumah tempat terjadinya peristiwa sadis anak bunuh dan kubur ayah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tergolong sepi. Aktivitas Murtado (27) yang tega bunuh ayahnya Casim tidak banyak diketahui warga.
Karena berada di tengah persawahan, Sutrisno (50) mengaku sering tegur sapa dengan pelaku maupun korban. Bahkan tak jarang, mereka terlibat obrolan santai yang selipkan dengan curhat-curhatan.
"Ya saya kan sering ke sini, jadi sering saling nyapa kadang kalau malam juga ngobrol santai," kata Sutrisno, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikJabar, Sutrisno mengaku sempat mendengar curhatan Murtado yang ingin memiliki Ilmu. Bahkan, kabarnya Tado pernah mengutarakan menjadi 'Embah'.
"Ya katanya sih pengen punya ilmu. Istilahnya jadi 'Embah' gitu," ujarnya.
Selain itu, Sutrisno pun sempat ditunjukkan aneka benda pusaka koleksi oleh pelaku. Bahkan, pelaku menunjukkan bahwa di dalam rumahnya terdapat goa bawah tanah.
Sebab, kata Sutrisno yang memiliki sawah garapan di dekat rumah korban sering bertegur sapa dan ngobrol ringan.
"Sempat ditunjukkan katanya ada goa bawah tanah. Ada juga koleksi batu akik dan keris juga kitab-kitab," katanya.
Dikenal Pendiam
Murtado juga dikenal orang sekampung merupakan sosok yang pendiam. Meski jarang bergaul, Murtado sering memamerkan dan menawarkan benda pusaka koleksi nya.
Diceritakan Sutrisno bahwa pria yang disapa Tado itu orangnya memang tidak banyak tingkah. Namun, ia juga cukup supel jika diajak berbincang dengan orang yang dikenalinya. Namun, warga tidak menyangka, setelah mendengar adanya peristiwa tewasnya Casim yang dikubur di pekarangan rumah.
"Saya kaget. Karena orang pendiam gitu bisa nekat. Iya pendiam orangnya," kata Sutrisno.
Dalam keseharian, pria yang tega bunuh ayah kandung itu hanya bekerja di sekitar pekarangan rumah. Bahkan, Tado pun sering ikut memanen jika musim panen padi tiba.
"Keseharian sih kadang macul (mencangkul) sawah. Kadang juga ikut derep (panen padi) sama keluarganya. Hanya kadang dikenal sedikit 'panjang tangan' kalau sudah kondisi kekurangan ekonomi," ujar Sutrisno.
Lanjut Sutrisno, bahwa ia pun sering berkomunikasi dengan Tardo. Belakangan ini, Tardo juga sering menawarkan benda koleksi miliknya seperti batu akik dan keris.
"Nih pak RT mau beli gak batu akik atau keris, saya jawab gak karena gak suka koleksi. Di dalam rumahnya juga ada kitab kitab dan katanya ada goa bawah tanah juga, karena sering cerita kalau saya lagi mampir di warung depan," ujarnya.
Murtado merupakan anak kelima dari 6 bersaudara pasangan Casim (Korban) dan almarhum istrinya. Meski terlihat tinggal di lingkungan sederhana. Namun Tardo kabarnya sempat mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Bahkan, Tardo kabarnya sempat memiliki istri dan seorang anak.
Pelaku kata Sutrisno, tinggal dalam satu rumah bersama ayahnya yakni Casim. Namun, karena sudah memiliki istri, almarhum Casim sering juga tinggal nginap ke rumah istrinya di Bugel, Patrol.
"Orangnya biasa aja, kadang kalau malam sering ketemu di warung depan. Sempat kuliah tapi ga tau selesai gak nya," kata Sutrisno.
Sebelumnya diberitakan Seorang anak di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengubur jasad ayah kandungnya di pekarangan rumah. Kuburan ini terkuak setelah Murtado (27) telah mengakui membunuh ayah kandung dan mengubur jasad nya sekitar 2 bulan lalu.
Berbekal pengakuan pelaku, petugas memeriksa sekitar rumah korban di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Senin (28/11/2022). Benar saja, di pekarangan samping rumah, terdapat gundukan tanah, yang diduga tempat Murtado mengubur ayahnya Casim (72).
Tim forensik Polres Indramayu langsung menggali gundukan tersebut dan mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
"Dari pengakuan MT, kami mengecek lokasi, karena kejadian sudah dua bulan lalu kami menemukan gundukan tanah yang diduga tempat dimana Saudara MT menguburkan mayat CS," kata Wakapolres Indramayu Kompol Arman Sahti.
Dugaan pembunuhan yang dilakukan Murtado terhadap ayah kandungnya yakni Casim bermula dari laporan saudari kandung pelaku, FM kepada polisi. Bahwa ia mengalami tindak penganiayaan yang dilakukan oleh adik kandungnya yakni Murtado.
"Bermula dari adanya laporan penganiayaan yang dilakukan saudara MT terhadap FM. Hubungan keduanya adalah kakak dan adik, FM ini seorang perempuan," kata Arman.
(dir/dir)