Kasus penganiayaan sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung berakhir damai. Kasus tersebut sempat viral di media sosial.
Kabar damai tersebut dibenarkan oleh salah satu korban penganiayaan berinisial M. "Ia dicabut (laporannya)," kata dia via pesan singkat, Selasa (27/9/2022).
Dia mengungkapkan sebelumnya pihak kampus bersama polisi dan terduga pelaku melakukan pertemuan. Dalam pertemuan itu masing-masing pihak sepakat damai.
"Sudah dimediasi pihak kampus," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kapolsek Panyileukan Kompol Dadang Cahyadiawan mengatakan, kasus ini diselesaikan secara musyawarah. Musyawarah dilakukan antara pihak korban dan terduga pelaku.
"Pengeroyokan sudah diselesaikan secara musyawarah. Ini (perdamaian) dari masyarakat pemukulan (pelaku) dan korban ini (telah dipertemukan)," kata Dadang dihubungi wartawan via sambungan telepon.
Menurut Dadang, kejadian penganiayaan ini terjadi diduga karena terjadi kesalahpahaman antara korban dan pelaku.
"Itu kesalahpahaman ada miss, komunikasi dan cekcok, serta ada pemukulan," tambahnya.
Baca juga: Kabar Buruk Jelang Laga Indonesia Vs Curacao |
Dadang pastikan kasus ini sudah selesai dan kedua belah pihak dari korban dan pelaku sudah berdamai.
"Sudah selesai ini, Pak Rektor langsung datang dari luar juga, jadi berakhir damai sudah selesai. Kita juga kalau mereka damai kan tidak mungkin melanjutkan karena sudah selesai," ujarnya.
(wip/mso)