PAM (17) menjadi korban dugaan pembacokan yang dilakukan oleh segerombolan motor hingga senjata tajam celurit yang digunakan pelaku menancap di bagian pelipis korban. Akibatnya, korban harus kehilangan mata kanannya pasca operasi di RSUD Syamsudin SH.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian mengerikan itu berlangsung pada Sabtu (3/9/2022) sekitar pukul 23.30 WIB di samping Rumah Pemotongan Hewan (RPH), Jalan Lingkar Selatan, Sukakarya, Warudoyong, Kota Sukabumi.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Pihak korban pun sudah melaporkan dugaan tindak penganiayaan itu ke Polsek Warudoyong Resor Sukabumi Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan sudah kami terima, sekarang dalam proses penyelidikan oleh jajaran Reskrim kita. Dan kita memohon kepada masyarakat andaikata melihat dan mengetahui terkait kejadian tersebut atau mempunyai alat bukti lainnya bisa kemudian menginformasikan kepada kami untuk mempermudah proses penyidikan dan penyelidikan," jelas Zainal kepada detikJabar di DPRD Kota Sukabumi, Selasa (6/9/2022).
Zainal memastikan, pengamanan Kamtibmas di wilayah hukum Kota Sukabumi akan tetap dilaksanakan baik sebelum atau sesudah kejadian tersebut.
"Pengamanan tetap dilaksanakan, jadi tidak hanya ada kejadian polisi bergerak tapi upaya-upaya kita terkait upaya preventif (pencegahan) tetap kita laksanakan di jam-jam tertentu dan lokasi tertentu sesuai dengan peta kerawanan yang ada," ujarnya.
Sekedar informasi, Z (31) mengatakan, PAM kehilangan mata sebelah kanan pasca dioperasi di RSUD R Syamsudin SH.
"Sekarang lagi istirahat, anaknya belum tahu ya kondisi matanya sudah tidak ada. Takut kaget gitu enggak nerima atau syok. Yang ditakutin ini kan masih di bawah umur, baru 17 tahun," kata Z saat ditemui di RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi, Minggu (4/9/2022).
Z mengungkapkan, sebelum kejadian mengerikan itu terjadi pada adiknya, PAM dan teman-temannya berkumpul di rumah. Keluarga sudah mewanti-wanti agar korban tidak keluar rumah, namun sekitar pukul 21.30 WIB, mereka berpamitan untuk nongkrong di kafe daerah Jalan Jalur Lingkar Selatan.
"Sepulang dari situ sekitar jam 23.00 an dia pulang. Tiba-tiba di Jalur itu ada dua arah kan, kalau dia ngikutin perboden lalu ada yang ngehambat dua motor. Dia udah ngalah ke kiri jalan pelan-pelan, tiba-tiba clek gitu nyerang di sini (pelipis)," kata Z.
(dir/dir)