PAM (17) remaja asal Warudoyong, Kota Sukabumi harus menahan rasa sakit. Diketahui, ia diduga menjadi korban pembacokan gerombolan motor dengan senjata tajam celurit tertancap di pelipisnya.
Z (31) kakak kandung korban mengungkapkan kondisi terkini PAM. Dia mengatakan, PAM kehilangan mata sebelah kanan pasca dioperasi di RSUD R Syamsudin SH.
"Sekarang lagi istirahat, anaknya belum tahu ya kondisi matanya sudah tidak ada. Takut kaget gitu enggak nerima atau syok. Yang ditakutin ini kan masih di bawah umur, baru 17 tahun," kata Z saat ditemui detikJabar di RSUD Syamsudin, Kota Sukabumi, Minggu (4/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan keluarga tidak memberitahu korban terkait pengangkatan matanya juga diamini oleh tenaga kesehatan. "Suster juga yang merawat menyarankan jangan dikasih tahu sekarang nanti aja besok," ujarnya.
Terlepas dari kondisi fisiknya, korban sudah dalam keadaan stabil. Dia sudah bisa diajak berbicara oleh keluarga.
"Kondisinya udah sadar, sekarang udah bisa ngobrol lagi. Belum periksa THT itu aja tapi kalau dari komunikasi udah enggak ada kendala apapun," katanya.
Saat ini pihak keluarga mengaku cukup kesulitan untuk membiayai perawatan korban. Z mengatakan, Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki korban tak bisa digunakan.
"Kita kan punya KIS ya pas saya daftarin pakai KIS BPJS itu enggak bisa. Pengennya dibantuin pengurangan atau gimana. Mohon jangan dibeda-bedain sama yang lain," sambungnya.
Z mengungkapkan, sebelum kejadian mengerikan itu terjadi pada adiknya, PAM dan teman-temannya berkumpul di rumah. Keluarga sudah mewanti-wanti agar korban tidak keluar rumah, namun sekitar pukul 21.30 WIB, mereka berpamitan untuk nongkrong di kafe daerah Jalan Jalur Lingkar Selatan.
"Sepulang dari siti sekitar jam 23.00 an dia pulang. Tiba-tiba di Jalur itu ada dua arah kan, kalau dia ngikutin perboden lalu ada yang ngehambat dua motor. Dia udah ngalah ke kiri jalan pelan-pelan, tiba-tiba clek gitu nyerang di sini (pelipis)," kata Z.
Adiknya itu langsung terjatuh. Keluarga baru mendapatkan kabar sekitar pukul 23.30 WIB. "Pertama dibawa langsung ke RSUD Al-Mulk sama teman-temannya dibonceng di sana kan kurang peralatannya makanya dirujuk ke Bunut (RSUD Syamsudin) di situ sudah enggak sadar," tutupnya.
(dir/dir)