Misteri Pistol Glock-17 Bharada E yang Tewaskan Brigadir J

Kabar Nasional

Misteri Pistol Glock-17 Bharada E yang Tewaskan Brigadir J

Tim detikNews - detikJabar
Jumat, 15 Jul 2022 08:50 WIB
Poster
Ilustrasi penembakan. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Sorotan dialamatkan pada kasus tewasnya Brigadir J dalam insiden baku tembak dengan Bharada E. Salah satu yang disoroti adalah misteri pistrol Glock-17 yang digunakan Bharada E.

Seperti diketahui, baku tembak ini terjadi pada Jumat (8/7) di rumah Kadiv Propram Polri Irjen Ferdy Sambo. Baku tembak itu terjadi antara Brigadir J dan Bharada E.

Brigadir J adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam. Sedangkan Bharada E merupakan anggota Brimob bertugas menjadi pengawal Kadiv Propam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Versi Polri, tembakan itu dipicu sewaktu Brigadir J diketahui masuk kamar sambil menodongkan senjata dan diduga melecehkan istri Ferdy Sambo.

Brigadir J tewas setelah 5 tembakan diberondong oleh Bharada E. Sementara Bharada E tidak sama sekali terkena tembakan dari 7 peluru yang dilepas Brigadir J.

ADVERTISEMENT

Dikutip detikJabar dari detikNews, saat peristiwa itu terjadi, polisi menyebut Bharada E menggunakan pistol jenis Glock-17. Sedangkan Brigadir J menggunakan pistol jenis HS-9.

Penggunaan pistol Bharada E lantas menuai tanya dari Senayan. Legislator PDIP Trimedya Panjaitan mempertanyakan kepatutan pistol yang digunakan Bharada E.

"Kemudian tolong dilihat aturan Kapolri, atau apa namanya, kebiasaan, benar nggak si Bharada E dia menggunakan Glock? Pantas nggak dia pakai Glock? Benar nggak dia baru empat tahun jadi polisi?" kata Trimedya Panjaitan kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).

Anggota Komisi III DPR ini menilai janggal akan penggunaan senjata tersebut. Sebab menurutnya pistol jenis itu biasa digunakan tingkat perwira. Trimedya meminta Polri memberikan penjelasan.

"Soal seperti itu, yang menurut masyarakat bagian dari kejanggalan-kejanggalan, itu yang harus dibikin terang. Nah kalau itu bisa dibikin terang tim ini, masyarakat yakin, penyelidikannya pun tuntas," ujarnya.

Ia pun meminta kasus ini diusut tuntas. Sebab jika tidak, menurutnya, reputasi Polri akan menjadi taruhan.

"Ini ujiannya, reputasi Polri. Polri yang baik ini, jangan hancur karena urusan ini saja. Kasihan. Setengah mati membangun citra Polri yang makin baik terus ya. Jangan hancur karena kasus ini," imbuhnya.

(ors/ors)


Hide Ads