DetikJabar merangkum, setidaknya ada tiga kasus kriminal yang terjadi di Bulan Mei 2022 kemarin. Ketiga kasus tersebut mencuri perhatian masyarakat dan menjadi perbincangan.
Berikut ini merupakan ketiga kasus kriminal bulan Mei yang menghebohkan warga di Kabupaten Garut.
Sopir Dipalak Preman Berujung Tabrak Kerumunan
Sebuah truk pengangkut sampah menabrak kerumunan pengemudi di Jalan Perintis, Kecamatan Garut Kota. Insiden dipicu sopir melarikan diri usai dianiaya dan dipalak preman.
Kejadian tersebut terjadi saat malam takbiran, tepatnya Minggu (1/5) malam. Saat itu, masyarakat dihebohkan dengan video truk sampah menabrak kerumunan pengendara.
Keriuhan di jalan saat itu pecah saat sebuah truk tiba-tiba melintas dengan kecepatan tinggi. Truk berwarna hijau itu muncul dari kanan gambar video, kemudian menabrak dan menyeret sejumlah mobil dan motor.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi mengatakan, usai peristiwa itu, petugas kemudian melakukan pengecekan ke lokasi.
"Hasil pengecekan diketahui kejadian dipicu saat sopir truk bernama Adad yang sedang bertugas mengangkut sampah dipalak preman inisial AJ," kata Dede.
Dede menjelaskan, Adad dipalak Rp 2-5 ribu oleh preman tersebut. Namun, dia menolak untuk memberikan uang. AJ kemudian marah dan membawa sebuah batu.
Adad yang posisinya di balik kemudi itu kemudian dipukul di bagian wajah hingga mengalami luka serius. "Korban mengalami luka robek dan hidung dan tiga giginya rontok," ucap Dede.
AJ kemudian berhasil diamankan petugas di lokasi tak lama setelah kejadian itu. Informasinya, AJ sempat jadi bulan-bulanan para pengemudi kendaraan dan warga setempat.
Dalam kejadian itu sendiri, diektahui ada 3 unit sepeda motor dan 2 kendaraan roda empat yang jadi korban. Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Preman ini kami jerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan," tutup Dede.
Pria Ngamuk Cangkul Mati Warga Garut
Icang (45) mengamuk dan membantai dua orang warga hingga salah satunya tewas di Garut. Icang diduga merupakan pria yang mengalami gangguan jiwa.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (12/5) sekitar jam 7 pagi di kawasan Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan, Kab. Garut.
Kejadian tersebut bermula pada saat korban, Dede Parman (41) menegur sejumlah bocah yang tengah bermain di tempat kejadian perkara (TKP). Anak-anak tersebut ditegur karena bermain dan mengeluarkan suara bising.
AKP Dede Sopandi mengatakan, saat itu, tiba-tiba Icang muncul. Diduga, dia terusik dengan suara bising dari lokasi.
"Pelaku kemudian memukul korban menggunakan cangkul," kata Dede.
Korban langsung tersungkur. Icang diketahui menyerang Dede Parman menggunakan cangkul beberapa kali ke arah kepala.
Usai menyerang Dede Parman, Icang kembali mengamuk. Korban berikutnya adalah neneknya sendiri, Iting (80). Dede menjelaskan, Iting ikut dihantam menggunakan cangkul.
"Korban I ini tak lain adalah nenek dari pelaku itu sendiri," kata Dede.
Iting kena pukul Icang beberapa kali pakai cangkul. Dia hampir saja jadi bulan-bulanan Icang, namun warga setempat yang melihat kejadian itu berhasil mengamankan Icang dan menyelamatkannya.
Kedua korban, Dede Parman dan Iting mengalami luka parah di bagian kepala akibat hantaman cangkul yang dilakukan Icang.
AKP Dede mengatakan, keduanya kemudian dilarikan oleh warga setempat ke Puskesmas Limbangan untuk dilakukan pertolongan medis.
Iting yang mengalami luka di mata dan hidung berhasil selamat. Namun, sayangnya Dede Parman tewas dengan luka parah di bagian kepalanya akibat hantaman cangkul.
"Korban meninggal dunia. Untuk Korban I saat ini masih menjalani perawatan di RS Garut," kata Dede.
Fakta baru kemudian terungkap usai pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan mengamankan Icang di lokasi kejadian. Icang diduga kuat mengalami gangguan kejiwaan.
Dugaan tersebut muncul usai pihak Polres Garut melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara di lokasi. Berdasarkan keterangan yang disampaikan saksi, ada beberapa yang menyebut jika Icang diduga merupakan orang dengan gangguan kejiwaan.
AKP Dede Sopandi mengatakan, ada keterangan yang menyatakan bahwa Icang mengalami gangguan jiwa akut.
"Diduga mengalami gangguan jiwa. Menurut keterangan saksi, memang pelaku ini dikenal mengalami gangguan kejiwaan akut sejak 15 tahun lalu," ungkap Dede.
Pria Beristri Cabuli Dua Kakek
Aksi bejat PUR, pria asal Garut memperkosa dua orang kakek tahun 2021 lalu akhirnya terbongkar. Dia kini dibui polisi.
Aksi pencabulan yang dilakukan oleh PUR terhadap dua orang kakek masing-masing berusia 70 dan 79 tahun itu terbongkar usai keluarga mengetahuinya.
Kejadian yang dilakukan pria berusia 42 tahun tersebut terbongkar usai pihak keluarga mengetahui kejadian itu. Keluarga mendapat keterangan dari korban bahwa mereka dicabuli setahun lalu.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, aksi pencabulan yang dilakukan PUR terhadap dua kakek itu terjadi sekitar bulan Maret hingga Mei tahun lalu.
"Kejadiannya berlangsung sekitar bulan Maret hingga Mei tahun 2021," kata Wirdhanto.
Usai mengetahui kejadian tersebut, pihak keluarga yang murka kemudian melaporkannya ke polisi. Polisi kemudian mengamankan PUR di rumahnya yang berada di kawasan Kecamatan Banjarwangi, Garut.
"Pelaku melakukan pencabulan dengan paksaan. Sempat didorong. Korban tidak berdaya," ungkap Wirdhanto.
Baik pada korban maupun pelaku sama-sama berasal dari kawasan tersebut. Pelaku PUR sendiri bukanlah orang asing di sana. Dia diketahui sering mengisi kegiatan keagamaan.
PUR diketahui berusia 42 tahun. Polisi memastikan PUR merupakan pria beristri dan sudah memiliki anak.
"Tersangka mengaku mencabuli korban sebanyak dua kali masing-masing. Sehingga total ada 4 kali kejadian pencabulan," ucap Wirdhanto.
Polisi kemudian mengungkap motif di balik aksi bejat PUR mencabuli kedua kakek-kakek itu. Alasannya, tidak masuk akal.
PUR mengaku mendapatkan pesan gaib sesaat sebelum dia melakukan aksinya. Dalam mimpinya itu, dia mengaku diperintahkan untuk melakukan persetubuhan dengan kedua korban.
"Tersangka mengaku mendapatkan wangsit melalui mimpi bahwa dia harus melakukan tindakan tersebut," ujar Wirdhanto.
(tey/tya)