Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbicara mengenai latar belakang dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati serta rencana besarnya ke depan terhadap bandara di Majalengka tersebut.
Dalam forum detikcom Regional Summit 2025, Dedi menyebut, pendirian bandara itu tak lepas dari upaya strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menciptakan pusat pertumbuhan baru di wilayah utara, termasuk menghentikan isu lama yakni pendirian Provinsi Cirebon.
"Kawasan Rebana ini harus jadi kawasan industri baru, dan BIJB dibangun dengan dasar membagi wilayah pertumbuhan agar masyarakat Majalengka, Indramayu, dan Cirebon tidak lagi bicara soal pembentukan provinsi baru," kata Dedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, kehadiran BIJB merupakan langkah konkret untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Namun menurutnya, ke depan BIJB tidak boleh hanya menjadi proyek fisik besar yang minim pemanfaatan.
Karena itu, ia menyiapkan dua langkah besar untuk menghidupkan bandara ini dimana yang pertama yakni ingin menjadikan BIJB sebagai pusat pemberangkatan umrah dengan potensi 250 ribu warga tiap tahun pergi ke Tanah Suci.
"Tahap awal, kami akan dorong BIJB menjadi tempat keberangkatan travel umrah. Tapi sebelum itu, harus ada embarkasi haji dan umrah yang dibangun langsung di kawasan BIJB," jelasnya.
Untuk mewujudkan hal ini, Dedi menyebut perlunya kerja sama dengan Kementerian Agama dan badan penyelenggara haji nasional. Jika ekosistem ini terbangun, ia yakin sektor-sektor komersial akan ikut tumbuh. Bahkan, kawasan bandara bisa disulap menjadi pusat belanja khusus jemaah umrah dan haji.
"Jadi nanti orang nggak perlu lagi bawa oleh-oleh kurma, sajadah dari Mekah dan Madinah. Semuanya bisa disediakan di sini," ujarnya.
detikcom Regional Summit 2025 digelar hari ini, Senin (19/5/2025), di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Majalengka. Acara ini secara khusus membedah masa depan kawasan Rebana yang disebut-sebut bakal menjadi pusat pertumbuhan dan investasi baru di Jawa Barat.
Mengusung tema "Investasi dan Pengembangan Berkelanjutan di Jantung Jawa Barat", forum ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari pemerintah pusat dan daerah.
Di antara pembicara utama adalah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekjen Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Dedi Latip serta Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan moderator pimpinan redaksi detikcom Alfito Deannova Gintings.
Tujuh kepala daerah dari kawasan Rebana juga turut hadir, yakni Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Bupati Majalengka Eman Suherman, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, Bupati Indramayu Lucky Hakim, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman.
Acara ini terselenggara berkat dukungan sejumlah pihak, termasuk PT Pertamina (Persero), Patimban Industrial Estate a Barito Pacific Company, dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
(bba/dir)