Deru langkah sepatu di barak militer Purwakarta kini bukan hanya milik para tentara. Di sana, puluhan pelajar yang terlibat tawuran mulai mengenal arti disiplin dan tanggung jawab. Inisiatif ini dimulai oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan kini mulai menginspirasi daerah lain, salah satunya adalah Kabupaten Cirebon.
Bupati Cirebon Imron menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pengiriman pelajar pelaku tawuran ke barak militer sebagai bentuk pembinaan karakter. Baginya, nasihat dan pendekatan lunak tidak lagi cukup untuk menghentikan fenomena kekerasan pelajar yang makin meresahkan.
"Kalau hanya dinasihati, mereka masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Harus ada pendekatan yang membentuk mental dan karakter," ujar Imron dengan nada serius saat ditemui di kantornya, Jumat (2/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Kabupaten Cirebon, lanjut Imron, tengah menggodok rencana untuk menerapkan pola pembinaan serupa. Saat ini, pembahasan anggaran sedang dilakukan, termasuk menentukan lokasi dan mitra pelatihan.
"Pemerintah saat ini sedang melakukan pembahasan mengenai anggaran untuk merealisasikan rencana tersebut," ucapnya.
Kekhawatiran Imron bukan tanpa alasan. Tawuran pelajar di Cirebon kian sering terjadi, bahkan telah menelan korban jiwa dan luka-luka. Situasi ini tak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga mencoreng citra pendidikan dan masa depan anak-anak bangsa.
"Mental dan karakter pelajar harus diubah mulai dari sekarang demi tercapainya Indonesia emas 2045," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Ronianto menyebutkan bahwa pihaknya kini tengah mempersiapkan memorandum of understanding (MoU) dengan pihak barak militer. "Kita bahas dulu teknisnya, termasuk kesiapan tempat dan pola pembinaan yang sesuai dengan dunia pendidikan," ujarnya.
Meski langkah ini terbilang kontroversial bagi sebagian kalangan, namun banyak pihak menilai bahwa tindakan tegas justru menjadi bentuk kepedulian nyata terhadap generasi muda.
"Kami masih membicarakan soal teknis dengan tempat yang nantinya akan dipilih menjadi tempat pendidikan karakter bagi para siswa pelaku tawuran," tegasnya.
Apakah barak akan menjadi tempat yang menakutkan atau justru menjadi titik balik kehidupan para pelajar? Waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, Kabupaten Cirebon kini sedang mengambil langkah seperti Purwakarta untuk membentuk masa depan yang lebih baik, satu barak, satu karakter, satu harapan.
(sud/sud)