Berkah Perajin Parsel Indramayu Menjelang Lebaran

Berkah Perajin Parsel Indramayu Menjelang Lebaran

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Jumat, 14 Mar 2025 23:00 WIB
Perajin parsel kebanjiran pesanan jelang Lebaran 2025 di Kabupaten Indramayu
Perajin parsel kebanjiran pesanan jelang Lebaran 2025 di Kabupaten Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Perajin parsel di Kabupaten Indramayu banjir pesanan jelang Lebaran 2025. Parsel dengan varian harga ini khusus berisi produk UMKM lokal.

Dari balik pintu ruangan di Rumah Kenanga Mandiri di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Winah terlihat duduk diantara tumpukan bingkisan. Kedua tangannya sibuk mengemas setiap produk UMKM untuk dijadikan parsel.

Tidak kalah sibuk, Retno Indra suaminya pun tampak mondar-mandir menyiapkan produk hingga keranjang parsel. Bisnis musiman ini sudah dilakoni Winah sejak 5 tahun belakangan. Mulanya, Winah hanya berniat untuk memasarkan ragam produk UMKM kreasi warga Kabupaten Indramayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sudah 5 tahun kita bisnis parsel. Sebenarnya berawal dari inisiatif saya sendiri untuk bagaimana mendorong penjualan produk teman-teman UMKM yang ada di Kabupaten Indramayu," ujar Winah ditemui detikJabar, Jumat (14/3/2025).

Uniknya, produk yang dikemas dalam parsel merupakan hasil produk UMKM yang belajar di Rumah Edukasi Kenanga. Termasuk produk khas yang ada di setiap wilayah. Seperti halnya kecap yang dikenal produksi dari Kecamatan Juntinyuat, keripik tike dari Kecamatan Losarang dan keripik melinjo dari Kecamatan Karangampel.

ADVERTISEMENT

"Isi parsel semuanya itu asli produk UMKM khas Indramayu. Tidak hanya di satu wilayah tapi dari berbagai wilayah (Kecamatan)," ujarnya.

Dalam pengisian parsel, Winah tetap menyeleksi produk dari total 2.200 binaan Rumah Kenanga Mandiri. Mulai dari kuliner, atau makanan kemasan hingga makanan olahan.

Mayoritas binaan Rumah Kenanga Mandiri merupakan mantan pekerja migran yang ada di Kabupaten Indramayu. Seperti diketahui Kabupaten Indramayu adalah salah satu lumbung Pekerja Migran Indonesia.

Sehingga menurut Winah, pemberdayaan UMKM ini menjadi satu cara untuk meminimalisir keberangkatan warga Indramayu ke luar negeri sebagai TKI/TKW.

"Ya mayoritas, karena kalau bicara Indramayu adalah pengirim pekerja migran paling banyak se-Indonesia. Jadi tujuan kelas kewirausahaan itu bisa bekerja di Indramayu tanpa meninggalkan Indramayu," ungkap mantan pekerja migran itu.

Beranjak dari situ, bisnis musiman menjelang hari besar keagamaan pun dilancarkan. Setiap tahunnya, Winah sukses menjual seribu lebih parsel ke sejumlah daerah. Bahkan hingga ke daerah Ibu Kota Jakarta.

Biasanya, pesanan mulai berdatangan sejak pertengahan Ramadan. Saat ini pun Winah sudah memenuhi 500 pesanan.

Dalam penjualannya, perajin menyiapkan paket kemasan parsel sesuai permintaan pembeli. Mulai dari parsel biasa hingga premium.

"Harganya dari Rp50 ribu sampai Rp500 ribu. Kita sediakan paket parsel," ungkapnya.




(dir/dir)


Hide Ads