Di Kota Cirebon terdapat sebuah pasar yang khusus menjual berbagai macam jenis besi. Pasar yang sudah berdiri selama puluhan tahun itu bernama Pasar Besi Pronggol yang terletak di Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Heri (62), yang sudah puluhan tahun menjadi penjaga Pasar Besi Pronggol memaparkan, Pasar Besi Pronggol merupakan pasar besi satu-satunya di Cirebon, yang sudah ada sejak 1970-an. Kala itu, para pedagang besi masih menggunakan lapak sederhana yang terbuat dari kayu.
Menurut Heri, kebanyakan besi yang dijual adalah besi-besi tua yang digunakan sebagai kerangka bahan bangunan. Setidaknya, sekitar tahun 1990-an, ada sekitar puluhan orang yang berjualan besi tua di Pasar Besi Pronggol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, seiring berjalannya waktu, karena semakin banyaknya toko besi bermunculan di Cirebon, membuat Pasar Besi Pronggol mulai sepi peminat. Akibatnya, banyak pedagang besi di Pasar Besi Pronggol pindah ke daerah lain yang lebih ramai.
"Pada pindah karena di sini sepi, kedua pindah ke daerah Katiasa, di sana mereka punya kios sendiri. Penyebab sepinya karena orang jualan besi kan sudah semakin banyak. Awal-awal tuh jualannya besi tua, nggak ada besi onderdil," tutur Heri, yang sejak tahun 1980 menjadi penjaga pasar.
![]() |
Menurut Heri, pedagang yang menjual besi bangunan tuas sudah hampir pundah Para pedagang memilih untuk berganti berjualan onderdil motor dan mobil.
"Dulu kan motor dan mobil masih belum ada, awal-awal jualannya cuman besi tua, onderdil motor dan mobil itu penambahan, besi tuanya ditinggal, diganti onderdil," tutur Heri.
Lalu, sekitar tahun 2016, terjadi revitalisasi di Pasar Besi Pronggol, yang membuat para pedagang sayuran dan sembako juga ikut berjualan di Pasar Besi Pronggol. Mereka menempati area belakang pasar, dan buka dari jam 3.00 WIB sampai jam 10.00 WIB.
"Kalau di sini tuh dua sift, pagi pasar sayuran dan sembako, kalau siang jadi pasar besi, " tutur Heri.
Sementara itu Yoyo (53), salah satu pedagang besi tua yang masih tersisa memaparkan, pedagang besi di Pasar Besi Pronggol mulai sepi sekitar tahun 2000-an. Kala itu, pedagang mulai pindah lapak ke tempat lain yang lebih mudah di akses jalan raya.
"Tahun 1970-an memang sudah ada pasar. Tapi pas tahun 2000-an mulai sepi, pada pindah ke tempat yang lebih dekat jalan raya, kalau di sinikan agak susah aksesnya," tutur Yoyo.
Yoyo sendiri sudah berjualan besi di Pasar Besi Pronggol sejak tahun 1990. Kala itu, ada sekitar 50 orang yang berjualan besi, namun, sekarang hanya tersisa 2 orang yang menjual besi bangunan.
"Dulu ada 40-50 tukang besi, tapi sekarang untuk besi bangunan kayak gini, sisanya cuman 2 orang, berganti jadi pedagang onderdil motor-mobil," tutur Yoyo.
Meskipun sepi, tapi Yoyo masih tetap bertahan menjadi penjual besi di Pasar Besi Pronggol. Alasannya, karena Pasar Besi Pronggol sudah menjadi tepatnya mencari rezeki sejak dulu.
"Intinya sih nyari usahanya di sini, mau gimana lagi, yang penting saya sih sehat, panjang usia, kalau masalah rezeki mah Allah yang ngatur," pungkas Yoyo.
(mso/mso)